Oleh: ditogendut | 31 Juli 2008

Bagaimana Menjadi Seorang Notaris

Sekali-sekali menulis tentang sesuatu yang ada pentingnya nggak apa-apa kan ya? Hehehe… Maklum, kebiasaan nulis hal-hal yang nggak penting, jadi sekalinya pengen nulis yang agak penting malah ragu-ragu.

Okay… kali ini temanya adalah tentang bagaimana menjadi seorang notaris. Hmm… mulai dari mana ya?

Mendingan gue mulainya dari mengambil keputusan apakah kita memang benar-benar sudah siap jadi notaris. Yang harus diperhatikan adalah fakta bahwa menjadi seorang notaris memiliki arti bahwa kita harus ikhlas menjalani kehidupan yang relatif damai.

Kenapa gue bilang faktor ini harus diperhatikan? Karena dibandingkan dengan menjadi hakim, jaksa, pengacara, staf legal perusahaan, atau pekerjaan lainnya di bidang hukum, pekerjaan seorang notaris memang terhitung sangat damai. Notaris nggak akan bertemu dengan konflik-konflik yang biasa ditemui dalam pekerjaan lainnya di bidang hukum.

Jangan harap seorang notaris akan terlibat dalam debat yang seru, penyelidikan-penyelidikan yang penuh misteri dan lain-lain sebagainya. Tugas notaris adalah menyeimbangkan kepentingan semua pihak yang ingin membuat perjanjian supaya di masa depan nggak terjadi pertikaian antar pihak. Jadi nggak heran kalau pekerjaan notaris harus dijalani dengan semangat perdamaian dan bukan semangat ingin memenangkan salah satu pihak. Semua pihak harus menang, dan notaris adalah orang yang harus meyakinkan bahwa hal itu memang tercapai.

Selain ikhlas untuk hidup damai, notaris juga harus ikhlas untuk hidup dengan menjaga nama baik diri sendiri. Kalau sudah tentang jalan hidup, menjadi notaris sebenarnya hampir nggak ada bedanya sama kyai/pendeta/pastur. Satu-satunya pembeda adalah kalau kyai/pendeta/pastur berurusan dengan hukum Tuhan, notaris berurusan dengan hukum dunia. Tapi kalau tentang ke-alim-an, kehalusan budi, dan lain-lain sebagainya, notaris udah hampir nggak ada bedanya sama pemuka agama. Paling juga beda yang lain adalah notaris ada pensiunnya, pemuka agama nggak ada pensiunnya.  Hehehe…

Jadi kalo masih demen mabok-mabokan, ngobat, clubbing, main pelacur/gigolo, jangan jadi notaris deh, karena organisasi notaris masih ketat banget tentang hal-hal seperti itu. Bisa-bisa baru aja diambil sumpahnya, besoknya udah langsung dicabut ijin prakteknya karena ketahuan mabok-mabokan pas lagi merayakan sudah diangkat jadi notaris. Capek deh…

Nah… kalo sudah ikhlas lahir batin jadi notaris, baru deh memulai langkah yang kedua, yaitu kuliah di Program Magister Kenotariatan selama 2 tahun untuk mendapatkan gelar MKn. Kenapa perlu gelar itu? Karena untuk bisa diangkat menjadi notaris, seseorang harus terlebih dahulu memegang gelar Sarjana Hukum dan Magister Kenotariatan.

Yang susah dari kuliah MKn adalah, jurusan ini hanya disediakan oleh 12 universitas di Indonesia, dan 11 diantaranya adalah universitas negeri. Cuman satu yang universitas swasta, kalo gossipnya nggak salah, di Universitas Surabaya. Yang lainnya sih yang gue tahu adalah UI, UnDip, UnAir, dan UniBraw (maklum ya kalo gue cuman tahu yang di pulau Jawa doang, hehehe…)

Karena gue kuliahnya di UI, jadi gue cuman ngerti prosesnya yang ada di situ, mungkin kalo di tempat lain bisa aja ada perbedaan sedikit-sedikit.

Oh iya, sebagai catatan, kalau ada yang hanya ingin mendapatkan gelar Master dan belum memutuskan ingin berkonsentrasi di profesi apa di bidang hukum, jadi bingung memilih antara Magister Hukum dan Magister Kenotariatan, gue sarankan kalian memilih untuk mengambil Magister Kenotariatan. Karena MKn sama bobotnya dengan MH tapi seorang MKn bisa menjadi notaris, sedangkan MH nggak bisa jadi notaris. Jadi daripada kalo ntar tiba-tiba ingin banting setir ganti profesi jadi Notaris terpaksa kuliah 2 kali, mendingan dari awal sudah ngambil MKn. Kalau sebelum tahun 2001, memang namanya bukan Magister Kenotariatan, tapi CN (gue lupa kepanjangannya) dan pendidikan CN itu memang nggak sebobot dengan MH, karena MH adalah pendidikan strata 2 sedangkan CN adalah pendidikan profesi dan bukan akademik.

Lanjut tentang kuliah. Kalau di UI biasanya pendaftaran dibuka di bulan April/Mei dan ditutup di bulan Juni/Juli. Tempat pengambilan formulir pendaftaran ada di Gedung Pasca Sarjana UI Salemba (gedungnya warna merah muda di dekat fakultas kedokteran gigi). Syarat pendaftaran cuma standar aja, siapin foto, foto copy ijazah S1 hukum (jangan lupa dilegalisir), foto copy KTP, pokoknya yang biasa diminta kalo daftar-daftar begitulah. IPK S1 juga nggak terlalu diperhatikan kok, selama nggak terlalu tragis ya IPK-nya.

(revisi tanggal 19 Desember 2009: Sekarang pendaftaran untuk masuk S2 di UI dilakukan secara on-line. Silahkan klik disini untuk informasi selengkapnya)

Harga formulirnya waktu gue daftar thn 2006 adalah 250ribu, jadi kalaupun naik ya nggak jauh-jauhlah dari segitu. Setelah bayar n daftar, langsung dapat kartu ujian yang nantinya juga sekaligus dipakai untuk registrasi ulang kalau ternyata lulus ujian masuk.

Setelah daftar, trus ikut ujian saringan masuk. Denger-denger sekarang ujian masuk cuman terdiri dari ujian matematika, bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan Tes Potensi Akademik (TPA). Yang TPA tuh seperti psikotes gitu, jadi nggak usah belajar gila-gila banget. Kalo mau belajar serius, mending konsen sama matematika, bhs Indonesia, n bhs Inggris. Waktu gue masuk sih ada ujian hari ke-2 yang isinya ujian hukum perdata, hukum perusahaan, dan hukum agraria, tapi trus sejak tahun 2008 udah nggak ada lagi ujian itu.

Oh iya, ujian saringan masuknya diadakan di balairung utama UI Depok. Kalau bisa ujiannya minta diantar ya, karena rame banget yang ikut ujian. Ramenya karena yang ujian adalah semua orang yang pengen masuk semua jurusan di S2 UI, makanya tumplek blek semua di hari itu. Kalau bawa mobil sendiri, ntar malah bingung parkirnya.

Selanjutnya adalah menunggu pengumuman, biasanya pengumumannya dipajang di koran Republika. Setelah tahu kalau diterima, selanjutnya adalah bayar uang kuliah. Tanda terima pembayaran dan kartu ujian harus dibawa waktu registrasi ulang.

Registrasi ulang biasanya juga diadakan di Balairung utama UI Depok. Disana kita akan mendapatkan nomor pokok mahasiswa (sebisa mungkin begitu terima tuh nomor langsung dihapal), difoto untuk kartu mahasiswa, mengukur jaket almamater, dan untuk yang syarat-syaratnya belum lengkap (ijazah, foto, dll) hari itu adalah kesempatan terakhir untuk dilengkapi. Jangan seperti gue dulu, foto copy ijazah gue lupa gue legalisir, jadi gue harus pergi ke kampus gue yang lama dan habis itu balik lagi ke depok. Gempor men…

Setelah semua registrasi n administrasi selesai, baru deh resmi jadi mahasiswa MKn. Huhuhu… dan penderitaan pun di mulai.

Setelah registrasi, segera pergi ke Fakultas Hukum n dateng ke sekretariat Magister Kenotariatan (tanya aja sama satpam, pasti dia ngasih tahu kok, satpam situ baik-baik kecuali kalo menyangkut tempat parkir). Di sekretariat, berkenalanlah dengan semua yang ada di ruangan itu, karena orang-orang itu yang akan membatu selama kalian kuliah, percaya sama gue, tanpa mereka you are finished.

Setelah kenalan, tanyain bagaimana kalau ingin daftar Program Pengenalan Kampus  (PPK) untuk program notariat. Acara itu memang mirip seperti acara orientasi mahasiswa gitu, cuman nggak ada peloncoan. Yang ada malah seperti kuliah dan makan-makan prasmanan / buffe gitu, enak deh pokoknya. Menurut gue pribadi dari tahun ke tahun makannya semakin mewah lho.

Biasanya PPK diadakan di hari hari sabtu pas sebelum perkuliahan di mulai. PPK tuh banyak banget gunanya, karena disitu dikasih gambaran yang lebih detil tentang tahap kuliah menjadi notaris ini. Barulah di situ kalian bakal di-shock therapy dengan beban kuliah yang harus dijalani.

Biasanya juga di acara itu ada pemilihan ketua angkatan. Orang itu yang ntar bakal menjembantani antara kepentingan mahasiswa n dosen, jadi pilih baik-baik orang yang akan jadi ketua angkatan.

Setelah itu, dimulailah segala bencana alam.

Semester 1 isinya adalah kuliah-kuliah teori, seperti Hukum Perikatan, Peraturan Jabatan Notaris,  Hukum Perkawinan, Hukum Lelang, dll. Pokoknya di semester 1 ini fungsinya adalah me-refresh semua ilmu hukum perdata. Buat orang-orang yang dulu waktu S1 konsentrasi dengan hukum yang lain (seperti gue yang konsen di hukum pidana), semester 1 ini sangat membantu untuk menghadapi 3 semester selanjutnya.

Yang bahaya dari semester 1 hanya satu mata kuliah, yaitu HUKUM AGRARIA. Camkan baik-baik. Ini satu mala kuliah yang bisa saja lo udah ngulang 4 kali tapi tetep aja nggak lulus. Gue bersukur banget karena sekali ambil langsung lulus. Banyak banget temen gue yang terpaksa mengulang hukum agraria sampe berkali-kali karena emang susah banget lulusnya. Kalo emang perlu, n kalo ngerasa nggak PeDe bisa lulus, jangan ragu untuk ikut tentir (les). Percaya sama gue, mata kuliah yang satu ini emang terkenal sulit, ribet, dan laknat dari jaman dahulu kala.

Oh iya, ada satu mata kuliah yang penting juga, namanya  Dasar-Dasar Tehnik Pembuatan Akta (DDTPA). Mata kuliahnya sih nggak sulit, tapi penting banget karena semester 3 dan 4 isinya adalah praktek, jadi kalau nggak konsen waktu belajar DDTPA, ntar pasti keteteran di semester 3 dan 4.

Overall, semester 1 tuh tingkat kesulitannya adalah 3 dari skala 5. Dibilang gampang nggak, tapi dibilang susah juga nggak.

Selanjutnya adalah semester 2 yang isinya bener-bener 100% teori. Pokoknya semua yang teori-teori dijublekin ke semester 2. Hukum perusahaan, hukum pajak, hukum surat berharga, dan lain-lain, semuanya ada semester 2. Usahakan lulus semua supaya mata kuliah teori2 ini nggak mengganggu pas kalian udah di semester 3 karena semester 3 mayoritas isinya praktek.

Yang bahaya dari semester 2 adalah Metode Penelitian Hukum. Lulusnya sih nggak susah-susah banget, tapi kalo sampe nggak konsen atau cuman asal lulus aja, kalian bakal menderita jiwa raga pas lagi bikin tesis. Pokoknya ngototlah belajar sama 1 mata kuliah ini.

Tingkat kesulitan semester 2 ini adalah 2 dari skala 5, terutama untuk mereka yang memang kuat menghapal.

Semester 3… hhh… pintu neraka udah bener2 dibuka di semester ini. Ada 4 mata kuliah praktek, dan semuanya adalah praktek membuat akta dengan menulis menggunakan tulisan tangan. Kalian harus menghapal (bener-bener menghapal) dan mengerti ratusan akta yang amit-amit jabang bayi ribetnya. Akta Tanah, akta jual beli, akta sewa menyewa, akta perjanjian kawin, akta jaminan, akta kerjasama, akta sewa beli, akta fidusia, dan segala akta lainnya, lengkap dengna berbagai macam varian-nya, semua harus dihapal, dimengerti, dan ditulis dengan tangan. Pokoknya neraka dunia-lah semester 3 ini.

Yang lebih parahnya lagi, semester 3 ini udah isinya praktek, masih ditambah lagi dengan HUKUM WARIS PERDATA!!!!!! PEMBUNUH PARA MAHASISWA NOTARIAT!!!! PENYEBAB KEMATIAN NOMOR 1 UNTUK SEMUA ANAK NOTARIAT!!!!

Pokoknya begitu ketemu mata kuliah yang satu ini harus langsung rajin kuliah, rajin belajar, rajin latihan ngerjain tugas, rajin ikut tentir/les, pokoknya ngototlah untuk lulus mata kuliah satu ini. Sekali terjerumus nggak lulus mata kuliah ini, bakal lebih sulit lagi untuk lulus karena kalian udah keburu BeTe dengan mata kuliah itu.

Kesimpulannya, semester 3 mendapatkan tingkat kesulitan 5 dari skala 5.

Nah terakhir adalah semester 4. Kalau kalian lulus semua mata kuliah di semester 1, 2, dan 3, kalian hanya akan menemui 2 mata kuliah praktek di semester 4 ini. Selain kuliah, umumnya orang akan mulai menyusun tesis di semester 4 ini, walaupun ada beberapa yang sudah mulai di semester 3. Itu pilihan masing-masing mahasiswa, jadi ya sesuaikan saja dengan kemampuan dan keinginan sendiri-sendiri.

Tentang tesis, tahapannya adalah begini. Pertama adalah membuat proposal tesis. Hal ini diajarkan di mata kuliah Metode Penelitian Hukum di semester 2. Makanya tadi gue bilang, seriuslah belajar mata kuliah itu biar lebiha santai waktu bikin tesis.

Proposal itu terus disetor ke sekretariat untuk diperiksa, biasanya oleh asisten kepala program. Setelah dinyatakan baik oleh sekretariat, kalian akan mendapat 3 surat. Surat 1 (bernama form A) adalah formulir tesis, kalian harus menulis nama, NPM, dan judul tesis untuk dokumentasi sekretariat. Surat 2 (bernama Form B) adalah surat penunjukan pembimbing yang harus kalian tunjukkan ke si pembimbing waktu bimbingan pertama. Dan surat 3 (bernama Form C) adalah berita acara bimbingan yang harus ditandatangani oleh kalian dan pembimbing setiap kalian melakukan bimbingan.

Setelah 3 surat itu didapat, maka dimulailah proses penulisan tesis. Berburu dosen, berburu data, bongkar-bongkar buku perpustakaan dan tesis-tesis senior-senior kita, wawancara, ngetik, bikin foto copy seabrek-abrek, yah pokoknya hal-hal yang biasa lah untuk penulisan karya ilmiah begitu.

Jangan lupa, bimbingan minimal harus 6 kali baru kalian bisa sidang tesis. Kalau kurang… terpaksa ikut sidang semester depan. Hhh…

Kalau lancar semua, semester 4 akan menjadi semester terakhir kalian di program notariat UI. Jangan lupa, kuliah di situ ada batas masa studi, yaitu 3 tahun (6 semester), jadi jangan sampe kebanyakan nggak lulus, karena pasti drop out kalo sampe lewat batasan masa studi itu. Oh iya, jangan iri sama jurusan lain, karena jurusan Notariat memang paling cepat baru bisa lulus setelah 2 tahun, sementara ada beberapa jurusan lain yang boleh lulus meskipun baru kuliah 1,5 tahun (alias ngebut kuliahnya).

Nah, setelah lulus kuliah MKn, kalian harus daftar ke Ikatan Notaris Indonesia (INI) yang kantornya ada di daerah Roxy-Grogol. Kalian akan terdaftar sebagai Anggota Luar Biasa. Kenapa harus daftar? Karena kalau nggak daftar, kalian nggak bisa ikut ujian Kode Etik. Kalo nggak ikut ujian kode etik, kalian nggak bisa dianggkat jadi notaris. Hehehe…

Setelah daftar, berjuanglah mencari tempat magang. Karena selain wajib terdaftar sebagai anggota luar biasa INI, syarat lainnya untuk bisa ikut ujian kode etik adalah harus sudah magang selama 1 tahun di kantor notaris dihitung sejak kalian lulus kuliah.

Waktu magang, jangan cuman minta diajarin tentang menulis akta, tapi minta juga diajarin tentang bagaimana menghadapi klien, menjahit akta (kalian akan ngerti maksudnya kalo udah kuliah), berurusan sama orang Badan Pertanahan Nasional (BPN), dll. Kalian harus belajar ini semua, karena ntar kalo kalian udah punya kantor notaris sendiri, kalian yang harus ngajarin ke asisten kalian bagaimana menjalani itu semua.

Nah, setelah magang setahun, nunggu ada ujian kode etik, ikut ujian kode etik, lulus, keluar SK kalian sebagai notaris, diambil sumpahnya, dan sudah deh. Kalian siap untuk membuka kantor notaris kalian sendiri.

Phew… panjang ya? Hehehe… tapi begitulah perjalanan untuk menjadi notaris. Yah, semoga aja entry ini berguna untuk orang-orang yang ingin menjadi notaris. Gue tahu, tulisan ini emang nggak detil, tapi kalo kalian udah ikut kuliahnya pasti dapet kok detil-detilnya. Yang gue kasih sekarang cuman poin-poin pentingnya aja, jadi kalian punya bayangan apa aja yang harus dijalani kalau pengen jadi notaris.

Yah… semoga berguna.

Pesan terakhir: carilah teman sebanyak-banyaknya waktu kalian sedang kuliah di notariat, karena ilmu notariat tuh banyak banget, jadi kalian pasti kesulitan untuk mengingat semuanya setelah kalian jadi notaris. Gunanyaa punya teman banyak adalah, mereka bisa jadi tempat bertanya kalau ada hal-hal yang ternyata kalian lupakan.


Tanggapan

  1. thx buat info nya..^_^
    gw mhasiswa s1 hukum. punya rencana buat lanjut s2 tp bingung mau ambil apa..dan akhirnya ada sdkt pencerahan setelah baca blog ini…

  2. mas,aku pengen ikut ujian notariat tpi sebelum itu aku pengen ambil bimbingannya dulu,kira2 ada gak? trus kira2 biaya yg aku keluarkan dari mulai pendaftaran sampai selesai kuliah berapa yah?
    terimakasih atas infonya.

    • mau nanya deh mas, kuliah notarisnya itu di ui salemba apa di depok ya? trus ujian masuk untuk tahun ini apa aja ya yg diuji? thx 🙂

  3. TANKS YA MBAK YU

  4. TANKS YA MBAK YU
    BERAPA BIAYA UNTUK SEKOLAH NOTARIS

  5. To ricky:
    Sama-sama.

  6. To nina:
    Kalau bimbingan denger-denger sih ada (gue nggak yakin karena kemarin nggak ikut bimbingan). Yang terkenal bimbingan sama aloisius, alamatnya gue nggak tahu. Tapi kalo mau belajar sendiri, biasanya di depan gedung Pasca Sarjana ada orang-orang yang jualan buku-buku yang isinya contoh2 soal-soal tahun kemarin. Lumayan berguna juga lho. Soal biaya… pendaftaran 250rb, semester 1 (sudah termasuk uang pangkal) 11jt, semester selanjutnya masing-masing 8 juta. Yah kalau dihitung segala pengeluaran lain-lain selama kuliah mungkin 50jt lebih kali ya. Tapi itu estimasi gue sebagai angkatan 2006, jadi kalau sekarang mungkin sudah naik sedikit.

  7. To ZUKO:
    Sama-sama, tapi gue cowok lho, kok Mbak Yu? Hehehe… Soal biaya, sudah gue jawab di atas. Estimasinya sih kalau lancar paling sedikit habis 50jt.

  8. aduh mas kok mahal banget siee. gue pingin ngambil kenotariatan tapi itung2 duiet dulu ni. aq si baru lu2s s1 Hukum Unair. nie ae mau kerja di notariat. ya itung2 sambil belajar. tapi susahnya kerja di kantor notariat gajinya belum sampek 1 jt. mo nanyak nie masnya udah jadi notariat.

  9. kalo misale aq sekarang kerja di notariat sambil cari ilmu+cari uang juga, gmn??????????? rencana itu bagus ndak nurut masnya nie. tapi klo kerjanya itu sampek 2 tahunan terus pingin nyobak masuk kuliah notaria. apa tu ndak kelamaan. jawab donk di emailq ae ocee

  10. To Astutik:

    Salam kenal ya. Aku sudah nyoba kirim jawaban lewat e-mail tapi kok dibilang error, jadi aku jawab di sini saja ya.

    Wah, baru lulus SH ya? Selamat ya. Hehehe…

    Aku juga baru lulus MKn kemaren. Bener-bener kemaren karena gue baru wisuda tanggal 30 kemaren. Hehehe…

    Soal rencana kerja sambil kuliah sih bagus lho. Dan nggak usah takut keburu lupa sama ilmunya, karena ilmu yang dipakai kerja kan sama seperti yang dibahas di kuliah MKn, jadi ya nggak masalah kan?

    Aku malah belum mulai magang di kantor Notaris, sekarang masih nyari-nyari. Kemaren aku juga kerja sambil kuliah, tapi sayangnya kerja di kantor advokat bukan di kantor Notaris.

    Tentang kelamaan atau nggak, itu juga subyektif sih. Karena teman-teman kuliahku juga kebayakan sudah berumur juga kok. Malah ada yang sudah umur 40-an segala. Di Magister Kenotariatan sepertinya usia nggak terlalu dipermasalahkan.

    Kamu sendiri rencananya mau ambil kenotariatan dimana? Di Unair juga ya?

  11. Makasih mas dito,ak pingin masuk MKn,but g masalah ya so usia berati ,dan kalo ip di bawah 2,75 ,s1 hukum ,tidak terlalu masalah mas?

  12. To Widodo

    Yup, kalau cuman buat kuliah MKn-nya sih usia nggak jadi masalah. Pokoknya yang penting sudah lulus S1 dan lulus ujian masuk. Paling yang ada batasan tentang usia jadi notaris, karena miniman harus 27 tahun.

    IPK juga nggak diperhatikan. Gue UPK S1 hukum jifa rendah, cuma sekitar 2,75. Hehehe

  13. thanks jawabanya ya. oyi pingin si diUNAIR tapi tunggu uangnya dl. emange mas masuk notariat ngambil yang kelas khusus tau yang reguler. kok bayar semesternya kok 8 jt. klo di itung2 mahalan sono ya coz waktu aq nganterin temenq daftar di UNAIR ya SP3 ne 12,5 JT and semesterane 5 jtan. klo boleh tau si bedane kelas khusus ma ma reguler tu apaan si, yang aq tahu si batas waktu and cuma jalanin 8 sks an gt. bener ta. oh ya sory soal emailq kayae da hangus de coz da lama ndak pakek siee, heee,,, maap. klo gt emailnya mas dito aja. besok-besok klo gt aq mau bwt baru lagi ahhh.

  14. Kalau di Notariat UI nggak ada kelas reguler dan khusus. Semuanya ya kelas biasa. Kecuali untuk orang-orang yang dulunya sudah pernah ambil CN (spesialis notariat) trus pengen ngelanjutin supaya bisa full jadi MKn, memang mereka kelasnya tersendiri dari yang MKn yang lain karena orang yang sudah CN kan pasti sudah lebih pinter dari kita-kita yang baru mulai dari awal.

    Kalau kelas reguler dan ekstensi di UI cuman ada yang untuk anak-anak S1. Kelas reguler tuh ya isinya anak-anak yang masuk UI dengan cara biasa (kalau dulu UMPTN, sekarang nggak tahu namanya), sementara yang Ekstensi tuh isinya orang-orang yang sudah berumur tapi pengen ngambil SH disediain kelas ekstensi. Ilmu yang dipelajari sama, tapi cara masuknya saja yang beda.

    Soal biaya, ya mungkin memang beda-beda tergantung universitasnya. Tapi kurang lebih ya segituan itu lah.

    Tapi denger-denger memang ada sih univ yang menyediakan kelas reguler dan kelas Sabtu Minggu untuk program magisternya, karena mahasiswa magister kan mayoritas sudah kerja, jadi ya nggak heran kalau sampai banyak ingin kuliahnya hanya sabtu dan minggu. Tapi di MKn UI nggak menyediakan pembedaan seperti itu. Aku denger dari temenku di magister UI yang lain ada beberapa yang menyediakan kelas sabtu minggu itu. Karena kuliahnya cuman sabtu minggu, ya nggak heran kalau beban SKS-nya cuman sedikit.

    Tapi kalau mau MKn, beban total SKS-nya sih ya 42-44 SKS baru bisa lulus.

  15. mu tanya kuliah notaris ui susah nggak?
    trus apakah presentasinya sendirian atau kelompok?

  16. to Dea:

    Soal susah atau nggak, itu sih tergantung orangnya. Kalau buat aku sih ya seperti yang aku tulis di blog di atas. Ada semester yang menurut aku gampang, tapi ada juga semester yang naudzubilah susahnya. Hehehe…

    Tentang presentasi, biasanya sih kelompok. Tapi S2 Notariat jarang disuruh presentasi. Paling ketemu presentasi cuman di semester 1 doang karena mata kuliahnya masih kebanyakan teori. Begitu masuk semester 3 sudah nggak ada presentasi, yang ada cuman praktek bikin akta. Pokoknya menulis akta sampe tangan gempor.

  17. Mas Dito.. saya mau tanya:
    seperti yang saya liat di website FH UI ttg Magister Kenotariatan, itu untuk menjadi notaris/ngambil M.Kn itu 42 sks kan apakah ditambah dengan Kurikulum bagi Notaris/Kandidat Notaris (Penyetaraan) juga 16 sks?? itu maksudnya penyetaraan gimana?
    Trus apakah kalo ingin jadi notaris atau buka kantor sendiri nanti sebagai notaris harus berumur minimal 27 tahun?
    Mas kalo bisa balas di email saya saja terima kasih..

  18. Mas Dito yang baik..
    Aq juga sudah berumur ni..anak 94, cuman mo tanya..ada batas pensiun untuk notaris ndak tho? Soale klu dipikir2 sekarang aq kerja di HR..jadi emang ahrus rada ekstra ntar belajarnya ya..
    Trus..kira2 dari sekolah ampe jadi notaris jadi..di..berapa tahun waktunya ya..(dipotong ama kuliah, magang, dll..)

    Thanks Bangeut.

  19. To Indiana:

    Notaris punya batas pensiun di usia 65 tahun. Bisa dimohon perpanjangan sampai usia 67 tahun.

    Memang sekarang sudah usia berapa? Temanku banyak kok yang sudah berumur. Lebih dari setengah angkatan-ku semuanya sudah berusia di 30-35 tahun. Malah sedikit jumlahnya yang usianya masih muda (22-25).

    Soal berkerja, karena teman-temanku banyak yang sudah berumur dan berkeluarga, sudah pasti mereka juga kuliah sambil berkerja full time. Memang berat sih, tapi namanya juga usaha. Hehehe…

    Tentang lamanya waktu untuk jadi notaris. Paling 2-3 tahun kuliah, 1-2 tahun untuk magang. Jadi kalau lancar semua ya 3 tahun sudah bisa jadi notaris. Kalau tersendatpun, paling lama 5 tahun.

  20. hai mas dito,maw tanya nih,kalo ga ada kelas kusus sabtu miggu,trus tmn2 mas yg udah kerja kul nya gmn?cos aku pengen masuk notariat jg,tp ga maw lepas kerjaan.sedangkan kerja full pagi-sore, dr senin-jumat.trus,slain bukaan pdaftaran notariat di ui bln ini,adanya bulan apa lg c mas?thx ya..

  21. kira2 masih prospek nggak sih ? terutama di Jawa

  22. mas..saya mau lanjut s2 kenotariatan tapi saya tidak tau bahasa inggris..bisa tidak.
    tolong ya dibalas melalui email saya.

  23. To Tatha:

    Sayangnya di UI tidak ada kelas sabtu minggu. Aku nggak tahu ya kalau di univ lain, tapi notariat UI nggak menyediakan. Kata kepala program notariat, kuliah notariat nggak mungkin pakai sistem sabtu minggu karena mata kuliahnya banyak dan mayoritas bersifat praktek, jadi kalau semua dipadatkan di hari Sabtu dan Minggu, mahasiswanya tidak akan sanggup.

    Teman-teman seangkatanku banyak kok yang kerja full-time. Menurut cerita mereka, selama 2 tahun mereka kuliah memang terasa berat. Mulai dari capek badan karena kelar kerja harus langsung ke Depok untuk kuliah, dan juga capek hati karena di kantor di-sinis-in sama bos karena mereka nggak pernah mau disuruh lembur demi kuliah. Yah, namanya juga resiko. Hehehe…

  24. To Fahrudi

    Soal prospek, tergantung penempatannya ya Mas. Kalau di kota-kota besar ya memang agak kurang, karena notarisnya sudah banyak sekali. Tetapi kalau di daerah kabupaten-kabupaten yang agak di pinggir ya masih lumayan. Seperti di kota Pacitan contohnya, notaris PPAT yang terkenal hanya satu orang, sementara seluruh kabupaten Pacitan kan perlu notaris kalau ingin jual tanah, jadi prospeknya ya masih sangat bagus.

    • pasti susah ya,,klw org luar daerah mo kul d UI….pa lg nda ada kenalan???padahal q pengen banget kul di UI ambil M. Kn,,,,

  25. kmungkinan aku baru lulus S1 bln 7 mas ..
    trakhir pndaftaran mkn bln 6 atau 7 ..
    apakah aku msih bisa ikut test mkn ??

  26. mas dita, ak kan bsk mo ikut ujian masuk s2 notariat..ak mo tanya soal2 ujian ap aj???susah ga? trus klo mo lulus yg diliat ap aj??makasih bgt yah 🙂 duh nervous bgt ni cz dgr2 ktny ujianny masukny susah bgt yah??thx b4

  27. To Rizqi:

    Wah, sepertinya nggak bisa tuh. Dulu aku waktu mau masuk juga baru lulus, dan ijazah belum keluar. Waktu itu sudah sempat tegang karena pendaftaran tidak mau terima berkas-berkasku karena belum ada foto copy ijazah yang sudah dilegalisir.

    Untungnya pas 2 hari sebelum pendaftaran ditutup, ijazahku keluar. Jadinya bisa ikut pendaftaran. Mereka nggak mau terima surat keterangan lulus sementara dari kampus. 😦

  28. To Nanny:
    Wah, mau masuk MKn UI juga ya? Good luck ya.

    Tentang ujian, kan banyak tuh yang jual contoh-contoh soal ujian tahun-tahun kemarin di depan gedung Pasca Sarjana UI di Salemba. Lumayan bagus lho untuk latihan menghadapi ujian masuk.

    Sekarang ujian masuknya terdiri dari ujian bahasa Inggris dan Tes Potensi Akademik (seperti psikotes gitu). Soal susah atau tidaknya, wah ya lumayan susah juga. Supaya kemungkinannya lebih besar, dikuatkan di Bahasa Inggris saja, karena belajarnya lebih gampang daripada ngebut belajar TPA karena TPA terdiri dari campuran antara matematika, bahasa Indonesia, dan logika.

    Mudah-mudahan saja sukses masuk MKn ya. :))

  29. mata kul matik untuk notaris banyak g mas ku?????????????

  30. Matematika? Paling di semester 2, karena ada matkul Hukum Pajak, tapi itupun juga nggak banyak karena kita lebih banyak belajar tentang hukumnya daripada hitung-hitungan pajaknya. Dan tentu saja matkul Hukum Waris BW di semester 3 ada banyak hitung-hitungan. Tapi selain 2 mata kuliah itu, sepertinya sih nggak ada lagi yang perlu matematika.
    Oh iya, ada juga matkul Waris Islam dan matkul Waris Adat. Tapi dua matkul itu pilihan, bukan wajib, jadi kalau nggak diambil ya nggak ketemu matematikanya.

  31. duh bis ikut tes kenotaritan tgl 6 des kmrn.,pusing.,.,biasanya satu angkatan yg d terima brp orng??
    mudah-mudahan bnyk.,biar peluangnya tmbh besar

  32. lam kenal ya…..
    mas gimana menurut anda, sekarang begitu banyaknya notaris yang lulus dari perguruan tinggi, sehingga ke prospek manakah bagi mereka yang telah lulus, melangkah selanjutnya selain dari buka Kantor Notaris, lagian di daerah-daerah farmasi Notaris udah pada penuh neh…

  33. To Ady:
    Biasanya yang diterima sih kurang lebih 120-150 orang. Angkatanku malah ada 160 orang. Tapi dua angkatan terakhir jumlahnya lebih sedikit, masing-masing sekitar 120-an orang.

    Lumayan banyak juga kan buat ukuran S2? Hehehe…

    Good luck ya, semoga keterima, dan kalau sudah keterima semoga lancar menghadapi ‘ranjau2’ notariat dan bisa lulus tepat waktu.

  34. To Astri:
    Salam kenal juga ya.

    Prospek lulusan S2 jurusan Notaris? Hmm… kalau sekarang sih sudah lumayan luas karena tingkat pendidikannya kan sudah bukan spesialisasi seperti dulu. Sekarang tingkatannya sudah S2/Master/Magister, jadi kalau soal bobot gelarnya saja sih sudah sama seperti Magister Hukum (MH).

    Malahan ada kelebihan, yaitu Magister Kenotariatan (MKn) bisa menjadi notaris dan pada saat yang sama punya bobot gelar yang sama dengan MH, sedangkan MH tidak bisa menjadi MKn. Itulah sebabnya sekarang banyak advokat yang lebih memilih mengambil MKn daripada MH, karena mereka berpikir siapa tahu nantinya mereka ingin banting stir menjadi notaris, mereka jadinya tidak perlu sekolah lagi.

    Tentang pekerjaan, selain ke kantor notaris/menjadi notaris, ya sama saja seperti MH. Terserah mau jadi apa. Hehehe… Temanku banyak lho yang sudah PNS, Jaksa, Advokat, Pegawai Bank, dll, tapi mereka semua melanjutkan S2 notariat karena bobotnya sudah S2 (jadi bisa dipakai untuk pengajuan kenaikan gaji/pangkat), dan juga untuk jaga-jaga siapa tahu nantinya mereka ingin jadi notaris.

    Tentang formasi notaris… tahu dari mana sudah penuh? Kalau tentang daerah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung memang sudah penuh sih, tapi daerah kabupaten kan belum. Pacitan saja notarisnya baru sedikit sekali (dengar2 rumornya sih cuma ada 1 orang notaris untuk seluruh kabupaten) padahal itu kabupaten yang ada di pulau Jawa lho. Kebayang dong kabupaten seluas itu pasti kan ada saja orang yang ingin jual beli tanah, tapi notarisnya cuman sedikit, jadi prospeknya ya masih lumayan lah. Gresik, Cirebon, Tasik Malaya, dan Tegal juga masih sedikit. Apalagi untuk kabupaten2 di luar Jawa, pasti lebih kosong lagi. Malahan kalau tidak salah ada propinsi di Papua yang masih belum punya Notaris.

    Memang sih agak berat kalau harus berkerja di daerah yang jauh dari pusat, tapi prospek notaris masih lumayan besar. Bukan apa-apa, kalaupun prospek notaris agak kecil di daerah2 pinggir begitu, prospek sebagai PPAT pasti bagus karena daerah-daerah begitu pasti tanahnya luas-luas. Hehehe…

    Apalagi sekarang notaris juga jadi salah satu profesi penunjang pasar modal, itu juga bisa jadi lahan yang bagus lho. (tapi denger-denger untuk jadi notaris pasar modal harus ikut diklat lagi hiks…)

  35. mau tanya klo s1ny ekonomi bisa ga s2 ambil hukum kenotariatan
    makasih

  36. To De:

    Sayangnya untuk bisa jadi notaris harus mengambil S2 Kenotariatan, dan untuk bisa mengambil S2 itu harus dari latar belakang S1 Hukum.

  37. Dear Mas Dito,

    Saya mempunyai beberapa pertanyaan :
    1. Apakah ada bimbingan belajar masuk MKN UI, mengingat masuknya seperti masuk lubang jarum.
    2. Apakah betul untuk masuk MKN UI, ujian bahasa Inggris bisa sewaktu-waktu dan bila lulus, nanti pada waktu ada ujian masuk MKN UI tinggal test TPAnya.

  38. Dear Erlina:

    1. Ada kok bimbingan belajar buat siap2 mengahadapi ujian masuk MKn. Yang paling terkenal sih Alwesius, teman2ku banyak yang jebolan bimbel yang dipimpin sama pak Alwe itu tapi aku nggak tahu dimana karena dulu aku nggak ikut bimbel. Tapi kalo mau ntar aku tanyain sama temenku no telpon-nya si bapak itu. Yang aku tahu, tempat bimbel-nya sih di daerah senen.

    2. Waduh… aku kok nggak pernah denger hal seperti itu ya? Kita selalu ujian bahasa inggris dan TPA berturutan kok. Waktu angkatanku dan satu angkatan di bawahku sih selalu berturutan. Dua ujian itu selalu di hari yang sama. Tapi aku memang pernah denger tentang ujian bahasa Inggris yang bisa dikompensasi/diganti dengan nilai TOEFL. Jadi kalau pernah ikut ujian TOEFL dan nilainya tinggi, jadi nggak perlu ikut ujian bahasa inggris lagi. Tapi aku belum pernah ketemu orang yang masuk dengan cara itu sih, jadi bisa saja ini cuma gossip. 🙂

  39. tolong minta bantuan formasi notaris yang sudah penuh didaerah mana saja ya?

  40. To Sugiman:
    Wah, info yang ini saya juga lagi cari-cari. Tapi kemarin sempet baca di salah satu website berita (sayang saya nggak simpan), Jabotabek sudah penuh, Surabaya dan Malang juga sudah penuh. Jadi kalau mau masuk ke daerah2 itu harus masuk daftar tunggu.

  41. Tulisan lu oke boss! ^^….
    Andaikan waktu gue mau notariat bisa baca artikel lu.Hehhehe.

    Asliiiiiii bener kata lu Dit!! (dah pake lu gue aja nih gue….hahah gpp yaa =p)…
    Sem3 itu nerakanya dunia abeeesssscchhhhh…. bete gue ama dosen2 yang ngasih nilai gak pake mikir…
    Lulus siiihhh…… tapi gak ada transparansi nilai…padahal dah ada SIAK NG di UI sekarang…
    emang kalo mau ujian kudu banyak2 beramal…kalo perlu ampe puasa deh…hau hau hauhauhaaaaauuuuu…

    Betewe… ipk bakal ngaruh gak sih Dit kalo mau jadi notaris?? =p just wondering hehehhe.

    Thanks ya! Have a good day Dit!

  42. To Anya:
    Gapapa. Mau pake lo gue kek, anda saya kek, aku kamu kek, atau mau kulo sampeyan juga gak papa. Hwahaha…

    Sekarang dosen waris udah 2 orang kan? Bu Milly n Pak Win. Lumayan dong pastinya, dibandingin waktu dulu cuman Bu Milly doang. Denger2 sekarang waris jauh lebih gampang buat lulus ya? Makanya Pak Win disayang-sayang biar betah ngajar, jadinya waris nggak se-bencana waktu gue kuliah itu. Hiiii….

    Soal IPK, kayanya nggak gitu diperhatiin deh. IPK kan cuman ngaruh buat lulus MKn doang, kalo sampe dibawah 2,75 wajib memperbaiki nilai. Tapi buat jadi notaris mah, kayanya nggak gitu diperhatiin.

    Lagian mana ada juga klien nanya ke kita, “Pak/Bu notaris, dulu kuliah IPK MKn-nya berapa?”

    Sampe ada yang nanya gitu sih, gue jejelin akta deh tuh klien, hwehehe…

  43. klo mau jadi notaris modal awal berapa?
    perlengkapan kantor yang dibutuhkan apa saja? butuh biaya berapa?
    peralatan kantor yang dibutuhkan apa saja? butuh biaya berapa?
    butuh jasa asuransi tidak? biayanya berapa?
    butuh karyawan berapa? jabatannya apa saja?
    komisi awal teken job berapa persen dari biaya total?
    biaya lain-lain apa saja? berapa?

    mohon dibalas segera
    makasih banyak…………………..

  44. thank”s ats ilmux broooo!!!!

  45. mas Dito, salam kenal ya
    saya mau tanya kelas yang disediakan UI untuk Notariat tuh kapan waktunya, maksudnya hari dan jamnya???
    soalnya aku sekarang kerja diperbankan bagian legal nya jadi ya
    dari jam 08.00 – 06.00 aku kerja
    trus bisa ga sih pilih jam malam klo emang diadakan
    dan bila tidak diadakan menurut mas Dito apakah saya harus keluar dari kantor saya setelah saya diterima jadi mahasiswa Notariatan,…
    mohon penjelasannya ya mas??? penting banget buat aku.
    karena dikantor berhubungan terus dengan kredit jadi otomatis ketemu terus dengan notaris
    maka dari itu saya juga pingin jadi notaris,..

    ga munafik Notaris jakarta, tangerang, bogor yang jadi rekanan bank tempat saya kerja kaya 2 banget yaa hehehehehe,….

  46. To Bram:
    Waduh, sori aku sendiri belum tahu karena aku baru sampai tahap magang nih sekarang. Tapi kalau tentang kantor sih tergantung notarisnya mau sewa kantor atau beli. Peralatan kalau baru mulai sih sudah pasti paling penting komputer+printer dan alat2 kantor lain (kertas, ballpoint, pensil, mesin ketik, penghapus, dll). Yah, itu sih perhitungannnya beda-beda.
    Asuransi juga tergantung notarisnya mau pakai asuransi atau nggak. Notaris tempat aku kerja sih sepertinya pakai asuransi, tapi aku nggak pernah tanya apa saja yang diasuransikan. Paling juga gedung ruko tempat kantor yang paling perlu asuransi.
    Karyawan juga tentatif. Kalau merasa pekerjaan sudah banyak, ya silahkan pakai karyawan. Kalau merasa sanggup mengerjakan sendiri karena pekerjaan tidak terlalu banyak, ya silahkan. Kan yang penting dari kantor notarisnya adalah si notaris itu sendiri. Ada karyawan atau tidak ada karyawan pasti pekerjaan bisa jalan kalau notarisnya ada.
    Tentang honor pembuatan akta, itu juga tergantung notarisnya pintar-pintar negosiasi sama klien dan juga tergantung nilai objek yang dibuatkan akta. Tapi kalau undang-undang bilang sih, bagian honor notaris tidak lebih dari 1-1,5% nilai objek aktanya. Tapi itu juga terserah para klien. Kalau mereka puas dengan pelayanan si notaris dan mereka ingin memberi lebih, ya itu hak mereka kan?
    Biaya lain2? Wah ini sih insidentil banget ya? Tapi kalau yang rutin ya sama saja seperti kantor-kantor lain. Biaya air, listrik, telepon, internet, dan bensin.
    Soal estimasi totalnya, aku belum bisa bilang apa-apa. Karena seperti aku bilang tadi, aku sendiri masih baru tahap magang jadi belum tahu pasti berapa kira-kira modal yang dibutuhkan.

  47. To Dodoy:
    Sama-sama 🙂

  48. To Dimas:
    .
    Salam kenal juga. 🙂
    .
    Jam kuliah di Program Magister Kenotariatan UI biasanya dibagi dua. Kelas A dan kelas B.
    .
    Kelas A biasanya jam kuliahnya jam 15.00 – 17.00 dan 17.00 – 19.00, jadi memang biasanya yang ikut kelas ini adalah mahasiswa/i yang tidak berkerja atau jam kerjanya bisa selesai siang hari.
    .
    Sedangkan kelas B, jam kuliahnya adalah jam 17.00-19.00 dan 19.00-21.00. Untuk kelas ini mayoritas isinya adalah mereka yang sudah berkerja dan memang jam kerja mereka hanya memungkinkan mereka untuk kuliah malam.
    .
    Sedangkan kalau hari Sabtu, jam kuliah berkisar antara jam 08.00 – 10.00, 10.00-12.00, dan 12.00-14.00. Karena hari sabtu, dan mayoritas kantor tidak buka kalau hari Sabtu, maka baik kelas A maupun kelas B bisa saja mendapat jam yang mana saja dari 3 jadwal itu, maksudnya bisa saja kelas B justru dapat jam pagi sedangkan A dapat jam siang. Itu tergantung keberadaan dosen pengajar.
    .
    Untuk harinya, kuliah diadakan dari Senin sampai Sabtu. Di semester 1 biasanya semua hari itu full ada kuliah semua dan jam-nya teratur, maksudnya kelas A sudah pasti dapat siang/sore, sedangkan kelas B dapat kelas sore/malam. Tapi di semester 2,3,dan 4, mulai ada hari-hari yang kosong (tidak ada kuliah) tapi jam-nya mulai susah diatur (kelas B bisa saja hanya dapat jam sore tanpa ada jam kuliah malam).
    .
    Program Notariat sepertinya sudah cukup berusaha mengerti keadaan para mahasiswa/i dengan mengadakan kelas-kelas malam, karena mereka sadar bahwa kebanyakan pengikut program notariat adalah orang-orang yang berkerja. Kalau sampai ada mata kuliah yang tidak menyediakan jam malah, itu biasanya adalah keinginan dosen, karena kebanyakan dosen notariat adalah orang-orang yang juga berkerja di kantor selain berkerja sebagai dosen (mayoritas sih mereka adalah notaris).
    .
    Tentang berhenti kerja, saya rasa tidak perlu sampai sedrastis itu. Lebih dari setengah teman-teman seangkatan saya adalah orang-orang yang berkerja, dan beberapa dari mereka juga berkerja di Bank. Mereka bisa survive kok. Memang mereka bilang kalau capeknya juga ekstra, tapi namanya demi mencapai sesuatu yang (semoga) lebih baik, mereka kuat kok menjalaninya.
    .
    Paling kelemahannya adalah, orang yang berkerja itu jadi tidak bisa sering-sering lembur demi mengikuti kuliah. Memang hal ini akan mengurangi pemasukan, tapi lebih baik daripada tidak ada pemasukan sama sekali karena berhenti kerja kan?
    .
    Selain itu (bukan maksud saya untuk ngajarin nggak bener ya), kalau memang kepepet, ada pekerjaan yang harus diselesaikan padahal sudah sering bolos, kita kan bisa minta tolong teman-teman untuk mengisikan absen di kelas. Tapi ini juga harus lihat-lihat keadaan. Kalau dosennya adalah dosen yang rajin melakukan absen panggil, ya cara ini jangan dipakai, karena sama saja seperti bunuh diri. Dan saya juga tidak menyarankan memakai ‘trik’ ini untuk mata kuliah – mata kuliah yang ‘berbahaya’ seperti Hukum Agraria dan Hukum Waris. Saya bilang begitu, karena kalau sampai sering bolos mata kuliah yang berbahaya itu, nanti keteteran di waktu ujian. Yang rajin saja sulit lulus dari mata kuliah itu, apalagi yang tidak rajin? Ya kan?
    .
    Tentang bayak notaris yang kaya… yah, itu kan rejeki mereka masing-masing (jawaban diplomatis, hehehe :)) )

  49. wah mas dito the best ya,… sukses untuk karir nya
    saya pasti akan menyusul juga mas.
    doain saya lulus test masuk notaris ya
    kangen sama bangku kuliah hehehe
    oya hampir lupa
    makasih banyak ya atas jawabannya
    berarti banget, jadi udah gak ragu lagi untuk mulai kuliah notariat
    THANKSS

  50. mkaci niy bwt infoY
    Q kul MKn undipQ lag cari bhn bwt mklh “menjadi seorang notaris yang baik”

  51. salam kenal ya mas dito…(kok ditogendut,mang gendut ya?)
    informasix akurat bgt…
    saya jadi ngerti,…
    kebetulan saya pengen banget kuliah S2 Mkn,Pengen nya seh d UI tp berhubung saya berada d prop. sul-sel,so lg nyari2 info tentang UI…
    thanks infonya yah…
    btw,anyway,busway…
    apa orang-orang yang kerja di sekretariat Mkn ga’ pilih kasih (alias yang punya duit aja yg di ladeni)
    maaf ya pertanyaan nya agak sensitif,
    coz kamps saya dulu agak2 gitu seh jd malas lanjut d kamps yg sama lg..
    blz Di email saya aja yah…

  52. Mas Dito ^^ …
    Pengen bertukar pikiran dooooonnngggg…… tapi karena gak punya email Mas Dito, nanya sini gpp ya?Hehhehe
    Putusan MPP itu terbuka untuk umum gak ya?
    Pengen ngebahas pelanggaran kode etik notaris nih untuk jadi bahan thesis.
    Cuma kalo pake bayar2 ke oknum2 kayak kalo nyari putusan ke MA kan males bangett =(.
    Kali aja Mas Dito punya kenalan di MPP? mau dong dikenaliiiinn…huehehhehee…..

    Thanks Mas Dito! Have a good day..

  53. aku said lulusan fak. hukum Unitomo surabaya th 2006. sekarang recananya pengen sekolah notaris tapiaku bingung harus mulai dari mana ..,,,hehe
    ada ide../????
    Thank

  54. To Anya:
    Waduh, aku juga nggak punya kenalan di MPP. Kalau punya mah, mungkin aku sudah tenang-tenang aja nih nunggu pengangkatan. Hehehe… 😀

    Setau aku sih, karena MPP kan majelis profesi, sepertinya untuk meminta putusan sih agak sulit. Karena dia kan bukan lembaga pemerintah seperti pemda atau MA yang memang pada dasarnya arsip-arsip mereka adalah sesuatu yang bebas dilihat masyarakat/terbuka untuk umum. Lagipula MPP kan anggotanya notaris juga, kalo mereka buka-buka putusan, kan kesannya seperti ngebuka borok temen-temen mereka sendiri. Ya kan?

  55. To Said:
    Wah, sekarang waktunya pas nih. Kan awal tahun gini banyak univ yang menyediakan jurusan notariat lagi pada buka pendaftaran. Mulai daftar-daftar aja dari sekarang.

    Langkah pertama udah pasti mutusin baik2 apa emang udah niat bener jadi notaris, karena jalannya panjang banget lho supaya bener-bener bisa jadi notaris yang komplit (notaris + PPAT + notaris pasar modal).

    Kalau emang udah ikhlas jiwa raga dan seluruh hidup buat jadi notaris, ya selanjutnya daftar2 masuk notariat, n trus ikut ujian masuknya. Setelah dari situ, semuanya sudah menggelinding dengan sendirinya, tinggal kamu mau melanjutkan atau tidak, jalan untuk notaris itu.

    Well, saran aku sih begitu. Langkah pertama emang cuman masalah keputusan doang. Selanjutnya mah sudah tinggal mengikuti arus saja. 🙂

  56. haloo mas dito, wah asik banget ya da jadi mkn..hehe.
    denger2 magang untuk jadi notaris kok 2 tahun yaa?
    trus kalo mo jadi PPAT tu harus kuliah lagi ato cuman ikut test ajaa?
    thx banget infonya.. GBU

  57. salam kenal ka dito…
    saya emma mhsiswa S1 di Serang tp bln2 ini saya mo sidang skripsi (doaen saya lulus ya yar thn ini bisa jd sarjana hukum hehehe..), rencananya setelah lulus S1 saya pengen ngelanjutin ke S2 notariat pi saya bingung mo kuliah dimana setelah saya baca blog ini saya dapat pencerahan (thanks ya), tp kq biaya kuliahnya mahal bgt ya ka apa rata-rata biaya kuliah notariat di universitas laen jg segitu ya ka?
    oia ka saya jg mo tanya, salah satu syarat utk ikt ujian kode etik khan kita msti magang dl di kantor notaris selama 1 thn,nah qlo misalnya saya mulai magang pas awal kuliah, apa setelah saya lulus kuliah Mkn saya bisa langsung ikut ujian kode etik? karena khan saya sudah magang selama 2 tahun ka

  58. mas aq mo tny apa beda INI sama HNI ?
    coz, sprtny universitasq g bisa daftar ke unair, bermasalah dg akreditasi, nah rencananya aq mo kul tmpt lain, pdhl sbnrny wlopun daftar di unair jg hrs melalui tes knp hrs dibatasi yach, yach maklum waktu S1 duit cukup bwt kul di tempat itu! nah dgr” klo lulusan PTN nanti dpt pengakuan INI, klo lulusan PTS dapat pengakuannya HNI, emang apa bedanya yach? secara pengakuan masyarakat untuk order pekerjaan gimana juga, berpengaruh g, minta penjelasan selengkapnya yach,butuh bgt !!!!!

  59. saya ingin tau bedanya INI dan HNI itu apa seh?
    aq mo lanjutin ke sekolah notaris tahun ini, pengennya seh ke unair tapi sepertinya bermasalah dengan akreditasi PT S1 ku, coz unair mintanya min. akreditasi B, nah sdgkn PT ku akreditasinya membingungkan, kadang B kadang C, maklum dulu S1 nya biayanya cukup kul disana. pdhl sbnrnya klo ntr daftar Unair jg melalui tes kn perlu pembedaan gt jg. nah yg jd prtnyanku, aku dengar2 klo lulusan S2 notaris PTN nanti dpt pengakuan dari INI, sdgkn lulusan S2 notaris PTS dpt pengakuan HNI, emg apa bedanya, dan berpengaruh g untuk order pekerjaan, terutama dalam kerjasama dengan instansi pemerintah dan perusahaan2 besar.tolg tanggapannya, PLEASEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEEE

  60. minta tanggapan, keburu tutup pendaftaraanya

  61. To Rio:
    Yang aku tahu, magang untuk menjadi notaris adalah 12 bulan berturut-turut dihitung sejak lulus MKn. Itu ada di UU Peraturan Jabatan Notaris. Yang harus magang 2 tahun dihitung sejak lulus ujian kalau tidak salah adalah untuk menjadi advokat.

    Mengenai PPAT, memang tidak ada kuliah tersendiri seperti kalau akan menjadi notaris. Tapi memang harus mengikuti pendidikan dan latihan selama beberapa hari yang diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional dan kemudian mengikuti ujian menjadi PPAT.

  62. To Emma:
    Tentang biaya kuliah, sepertinya itu memang sudah standar ya. Bukannya untuk ukuran kuliah biaya 8 juta sudah standar kan ya? Tapi aku nggak tahu ya kalau ada perbedaan biaya di kampus-kampus yang berbeda.

    Tentang magang, sayangnya magang untuk menjadi notaris dihitung 12 bulan sejak lulus MKn, jadi kalau kita magang dari sebelum lulus, magangnya itu tidak akan dihitung.

  63. To Hima:
    Aku S1-nya juga lulusan swasta lho. Notaris yang aku tempati magang sekarang juga S1-nya lulusan swasta, dan dia jadi anggota INI. Jadi sepertinya sih tidak pengaruh kita dulu lulusan apa waktu S1.

    Sedangkan lulusan S2 MKn dari swasta, memangnya sudah banyak ya? MKn yang swasta kalau tidak salah kan baru ada di UBaya, jadi sepertinya belum banyak notaris lulusan swasta. Mengenai INI dan HNI, itu kan hanya organisasi notaris, seharusnya selama kita punya gelar MKn, mereka tidak boleh membeda-bedakan begitu. FYI, untuk sementara ini DepHukHAM paling mengakui INI sebagai organisasi notaris, tentang HNI agak diragukan. Tapi aku juga nggak gitu ngerti tentang masalah organisasi itu sih. 🙂

    Tentang pembeda antara swasta dan negeri waktu mau masuk MKN, di UI sih tidak ada pembedaan seperti itu ya. Aku malah baru dengar ada diskriminasi seperti itu di UnAir.

    Tentang pengaruh lulusan mana terhadap pekerjaan, sepertinya nggak ada pengaruhnya deh. Mana ada klien ujug2 datengn ke notaris trus minta lihat ijazah si notaris. Mau ke notaris mana juga yang ada diusir tuh klien seperti itu. Hehehe…

  64. mas Dito mau tau ga kmarin aku ke FH UI nanyain ttg Magister Kenotariatan ternyata kuliah sore muali 2009 udah ga berlaku
    jadi masuk nya dari jam 14.00 – 17.00, tolong dong mas bilangin sama orang2 disana agar dapat diadakan lagi dong kuliah malam nya
    soalnya saya kerja

  65. Mas dito……tks infonya, saya jadi kepingin ambil mkn nih, tapi masalahnya saya lulusan Unibraw th. 1992 umur sudah 40 an, gimana kira-kira bisa nggak ya?.
    Saat ini saya kerja di BUMN di Jakarta dan tinggal di Bekasi, gimana mas cara membagi waktunya….ya?. Bisa berbagi pengalaman tentang teman-teman anda seangkatan seperti halnya saya?…….tks sebelumnya.

  66. To Dimas:
    Waduh, aku baru denger dari situ nih kalau MKn nggak ada kelas malam lagi. Tapi nggak mungkin deh sepertinya. Magister kan isinya mayoritas orang-orang yang sudah kerja, masa kelas malam ditiadakan? Coba tanya lebih jelas, mungkin yang dimaksud bukan MKn tapi MH. Tapi itu juga agak nggak mungkin, karena toh sama-sama magisternya.
    Nanti lah kalau contact2 sama adik2 kelas aku tanya sama mereka, apa bener memang tidak ada kelas malam lagi.

  67. To Pak Rony Widodo:
    Wah nama belakang kita sama nih. Hehehe…
    Tentang usia sih nggak masalah pak. Teman-teman seangkatanku banyak kok yang sudah usia 40-an. Dan mereka juga sama, sudah berkeluarga dan berkarir tapi ingin mencoba cari jalan yang lebih baik sebagai notaris.
    Untuk mereka, tantangan paling besar ya bagaimana caranya bisa membagi waktu dengan baik antara kuliah, kerja, dan keluarga. Aku dengar sih mereka sampai tidak sempat mengurus yang lain-lain karena sudah terlalu penuh dengan tiga hal ini. Tapi mereka semua mencoba bertahan, karena toh hanya 2 tahun harus seperti itu.
    Dengan pola pikir seperti itu, mereka bisa bertahan melewati 2 tahun kuliah MKn.

  68. to email loe ap?

  69. thx bro, tulisan loe ngebantu gue

  70. thx

  71. malam mas dito…..aq masi bingung ne mas antara masuk unpad to ui.kemaren aq liat syarat2 pendaftaran di unpad, kita harus menyediakan proposal tesis.apa di ui juga mempunyai syarat yg sama mas????trus pake skor tofel ga mas hehhehehhe……ma kasi ya mas

  72. To Ramos: Sama-sama. Hehehe…

    e-mail gue rhaninditowidodo@gmail.com

  73. To Marissa:
    Waduh, waktu aku masuk UI nggak diminta proposal tesis. Bagaimana kita bisa membuat proposal tesis kalau kita baru mendapat mata kuliah yang mengajarkan tentang pembuatan tesis di semester 2? Hehehe… Jadi tenang saja, kalau di UI nggak diminta membuat seperti itu kok.
    Tentang TOEFL juga nggak diminta, tapi nanti waktu ujian masuk ada ujian bahasa Inggris-nya.

  74. salam kenal mas dito, mas aq dah lama lulus kul kira2 4 th yg lalu, kira2 klw skrg aq ambil notaris masih bisa gak ya mas,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    kira2 menurut mas dito mending aq ambil di unpad atau UI ya mas, menginat aq berdomicili di lampung…..

  75. jd pngn jadi notaris……..
    lulus s1 ini
    pingin skolah notaris
    heeeeeeeeeee

  76. halo mas dito,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    mas aq skrg gi bingung nich, rencanana aq mo ambil kul notaris klw gak UI ya UNPAD cuma permasalahanna aq denger2 tuk buka kantr senriri tuh skrg dibatasi alais beberapa kota menolak tuk notaris junior termasuk didaerah aq Bandar Lampung, menurut mas gmn ya, aq tetep ambil kul notaris tau S2 mengingat.

  77. @Ully: Bisa saja kok kuliah, karena lamanya kita lulus S1 tidak diperhatikan untuk bisa kuliah notariat. Banyak kok teman-teman seangkatanku yang sudah lulus S1 bertahun-tahun yang lalu, tapi baru kuliah notariat sekarang. Alasannya sih biasa, biaya. Hehehe… Tentang pilihan tempat kuliah, coba saja dua2nya. Karena persaingan masuk notriat kan ketat, jadi sudah biasa kok ikut ujian masuk di beberapa tempat. Tentang keterima dimana, ya diserahkan kepada nasib. Hehehe… Tentang kota-kota yang menolak notaris baru, itu sudah biasa. Di profesi notaris ada istilah Formasi Notaris. Untuk simple-nya, di tiap daerah ada batas maksimal notaris. Jadi kalau batas maksimal itu sudah terpenuhi, ya daerah itu sudah tidak bisa lagi menerima notaris baru. Yah, itulah resiko kalau mau jadi notaris. Hehehe…

    @Aldy: Ayo semangat kuliah notariat! Hehehe…

  78. thx yah, keterangannya sangat membantu, nyari2 website tentang notaris di google malah ngga bisa kebuka

  79. haLooo mas….
    mas apa bang yah? hehehhe…
    aku mau masuk Magister Kenotariatan tahun ini…2009.
    Pengennya sih magang di daerah Q kawasan BOGOR…
    Tapi gimana caranya yah supaya bisa magang di tempat Notaris?
    buat lamaran seperti ke Perusahaan2 ya?
    tHx atas jawabannya…

  80. makasih infonya mas. Aku S1 angkatan 89 (udah tua ya) tapi pengen kul Notariat lagi. Tulisan Mas sangat mambantu menambah semangat saya untuk kuliah lagi. Makasih

  81. @Mimoe Toar: Iya nih, sepertinya keterangan tentang notaris masih kurang ya dunia maya. Aku juga sering cari-cari tapi dapatnya yang itu-itu saja.

    @Dida: Yap, untuk melamar magang sama seperti melamar kerja biasa kok. Rajin-rajinlah menyebar-nyebar lamaran di kantor-kantor notaris. 🙂

    @Rudi: Sama-sama Pak. 🙂

  82. Halo mas..
    Mas punya informasi universitas di jakarta yang menyelenggarakan kelas sabtu minggu ga mas untuk program pasca sarjana magister kenotariatan ?? Thx sebelumnya ya mas..

  83. Dear Bang (kalo di FHUI semua senior cowok kan dipanggilnya abang),
    Aku FHUI angkatan 2001 jurusan hukum ekonomi, tahun ini si rencananya ikutan notariat (dah lulus ujian masuknya), nah yang mau aku tanyai itu:
    1. Gimana kita bisa milih bisa masuk di kelas A atau B ya?
    2. Aku denger sekarang MKN buka di Salemba, gimana caranya kita bisa milih mau kuliah di lokasi yang mana ya?
    3. Ada ga sih beasiswa S2 untuk notariat?

    Thank you infonya ya Bang.

  84. @Aldo: Wah, aku cuman tahu 1 universitas di wilayah Jakarta yang menyelenggarakan program MKn, yaitu hanya UI. Dan waktu angkatanku tidak ada program Sabtu Minggu. Beban kuliahnya memang terlalu berat untuk ditumpuk di dua hari itu saja, karena belajar dasar-dasar untuk praktek pembuatan akta saja sudah memakan waktu yang cukup lama, belum lagi nanti kalau sudah semester 3 yang isinya hampir 75% adalah praktek pembuatan akta. Jadi harap dimaklumi saja kalau MKn menjadi salah satu program magister yang tidak bisa menyediakan program Sabtu Minggu. 🙂

    @Tika: Hahaha… kalau di program magister bebas kok mau panggil apa saja, karena usianya terlalu beragam. Mau abang, mbak, kakak, cici, teteh, atau apa saja nggak masalah.
    1. Tentang pemilihan kelas dilakukan waktu pemilihan mata kuliah on-line. Kita bebas memilih mau kelas A (kelas siang-sore) atau kelas B (kelas malam), tentu saja dengan catatan bahwa kelas yang akan dipilih belum penuh. Jadi siap-siap saja bersaing dengan teman-teman sendiri demi mendapatkan waktu kuliah yang diinginkan.
    2. Aku juga baru dengar tuh tentang yang di Salemba. Mungkin info-nya bisa lebih lengkap kalau tanya ke sekretariat MKn di FHUI Depok. Angkatanku kemarin belum kebagian kesempatan kuliah di Salemba, jadi agak iri juga sama angkatan sekarang kalau bener bisa kuliah di Salemba. Hahaha…
    3. Wah, aku belum pernah dengar tuh. Mungkin kalaupun ada, disediakan oleh badan beasiswa di luar kampus ya? Karena teman-teman yang aku tahu sih membayar biaya kuliahnya sendiri-sendiri tanpa bantuan beasiswa.

  85. salam kenal mas dito…
    Thanks atas infonya… saat ini aku bener2 lg butuhin informasi mengenai kenotariatan.
    saat ini saya udach bekerja di bag. Hrd perusahaan di semarang, rencana sich mo ngelanjutin lagi ke MH atau MKn.
    tapi setelah membaca informasi mengenai MKn diatas, jd bingung dech mas.. klu hrs magang kerja, berarti saya hrs keluar dr perusahaan donk.. ini gimana?
    mas dito.. minta masukan adza.. antara MH dan MKn, mana yang tepat ya..
    oh iya, untuk formasi notaris, atau penempatan, bisa enggak kita milih di kota kita tinggal, jadi ngga sampe kedaerah.
    thanks ya..

  86. haloo..ka’,g baru aja mw bergabung ni di notariat ui cz baru ada pengumuman.mungkin bisa di bilang g salah satu org yg beruntung bisa msk,soalnya tmn2 g yang pada ngotot msk,malahan ga msk…ehm,mw nanya ni,skrng gw krj,kira2 klo kuliah notariat bisa kuliah sambil krj ga si?n kt ny jg dosen2 notariat pada denger2 ya?

  87. halloo..salam kenal ni,g baru aja mw bergabung di notariat ui,soalnya baru ada pengumumannya.yaahh..mungkin g salah satu orang yang beruntung diantara tmn2 g yang pada ngotot pengen msk.ehmm..mw nanya ni sama yg lbh senior,gw kan skrg krj,kira2 klo kuliah sambil krj bisa ga si?n ktnya jg dosen2 notariat pada denger2 ya,bener ga si?

  88. @Sasa: Magangnya dimulai setelah kita lulus kok, jadi selama kuliah tidak perlu sampai berhenti berkerja. Lagipula, kalau kita mau agak telat sedikit untuk jadi notaris, kan kita bisa menunggu sampai ada teman kuliah yang disumpah jadi notaris, dan lalu minta supaya dia membuatkan surat keterangan magang untuk kita. Hehehe… agak curang sih, tapi kalau kita memang perlu berkerja untuk hidup, ya itu salah satu cara yang bisa dipakai. Ya kan?
    Tentang penempatan, sifatnya agak untung-untungan sih. Aku sendiri kan belum sampai tahap itu, tapi info dari notaris tempat aku berkerja, kita ajukan saja permohonan pengangkatan di tempat yang kita mau, kalau memang nasib baik ya bisa dapat. Tapi memang tidak mungkin langsung dapat di kota besar, karena kan tidak adil untuk rekan-rekan notaris yang sudah lebih senior. Yah, untuk pertama buka di wilayah Karawang atau SukaBuni kan tidak terlalu pedalaman juga tho? Hehehe…

  89. @Ritha: Seharusnya sih bisa-bisa saja ya kerja sambil kuliah. Teman-temanku banyak kok yang kuliah sambil kerja gitu dan mereka lancar-lancar saja kuliahnya.
    Tentang dosen-dosen yang danger… seperti yang aku bilang di blog ini, yang paling danger ya dosen Agraria sama dosen Waris BW. Yang lain sih ya begitulah. Namanya juga dosen UI, kita juga nggak mungkin mengharapkan mereka untuk lembek-lembek ke kita. (ada sih satu yang super baik, tapi itu sih 1 diantara 1000, hehehe…)
    Btw, selamat datang di dunia notariat. Hehehe… aku juga dulu ikut ujian masuk MKn cuman iseng-iseng aja, karena niatnya masuk MH. Tapi apa daya, ternyata nasib membawa ke MKn jadinya keterusan sampai sekarang. Hahaha…

    • oooOOO…begitu toh,bisa-bisa aja y.g mang lagi super bingung bngt antara kerja n kuliah.pasti kan cape bngt..secara jarak jkt ke depok jauh..

      oia mw nanya lg ni, untuk semester satu jdwl kuliahnya ditentuin sendiri atau dr fakultas?biasanya ada kuliah jam 2an gitu ga si?

      thanks bngt y atas informasinya hehe….

  90. hallo salam kenal mas ditooo… mas aku bisa tauu informasi bimbingan masuk Mkn ui gag (semacam tentir gtu)??bls ke e-mail ku yahhh… terima kasih sebelumnya…

  91. hallo mas dito , salam kenal ya.

    kalau sudah jadi notaris mau jd ppat bagaimana jalurnya ?

  92. wahh mas dito keren bangett…..pinter, belom aja jadi notaris udah baik gini apalagi kalo udah jadi notaris beneran ….

    mas kalo ujian masuk natriat susah gak sih ???

  93. bingung nyari contoh soal tes masuk notariat nigh,,,

    bantu dunkz….

  94. Halo Mas Ditho……namaku elisabeth….aku mahasiswa magister kenotariatan semester 1 :). Mas bagi infonya kalo mo magang di kantor notaris tuh kira-kira aplikasinya apa aja y? Trus apa kita harus datang langsung dan bicara sama si notaris atau menyerahkan berkas dulu dan menunggu panggilan? Kalo boleh balasnya di email ku aja y…..Thanks b4.

  95. mas dito,,kira2 tes msk notariat UI sm unpad ampir sama gak ya??
    klo ada tes ttg hukum perdata,hkm agraria,hkm perusahaan dll biasanya pilihan ganda kan mas???
    thx be4….

  96. salam kenal…
    gw dah lu2s MKn 1 thn yg lalu, trz rencana mo ujian kode etik.. mo tanya klo dapetin contoh soal2 ujian kode etik punya tdk??? thx 4 all…
    jwb d email q yauww..

  97. klo di UI da program beasiswa untuk MKn ga??

  98. @ritha: Kalau semester 1 sih masih dapat mata kuliah paket, jadi tidak bisa dipilih-pilih. Kecuali mungkin untuk mata kuliah pilihan seharusnya boleh ditunda untuk diambil di semester 1. Kalau nggak salah ingat, mata kuliah yang bisa ditunda itu adalah mata kuliah Hukum Perbankan. Tapi nanti di semester-semester selanjutnya sebaiknya diambil. Tentang jam kuliah, ada sih kuliah yang mulai jam 2, tapi waktu aku semester 1 sih nggak ada. Baru ada kuliah yang mulai jam 2 tuh setelah semester 3.

    • berapaan mas bro biaya menjadi seorang notaris???
      klosudah menjalani program s2
      mohon kakanda konfirmasix….

  99. @Yuli: PPAT jalurnya agak beda dengan notaris, meskipun dua jabatan ini memang hampir selalu bersama. Untuk PPAT kita harus daftar DikLat PPAT di Badan Pertanahan Nasional, lalu ikut ujian PPAT, dan setelah itu barulah bisa minta pengangkatan sebagai PPAT. Sayangnya, DikLat dan Ujian PPAT masih kurang rutin pengadaannya dibanding dengan ujian kode etik notaris. Jadi harus rajin-rajin cari info diklat dan ujian di kantor BPN.

  100. @dud: Wah, tentang gampang atau susahnya ujian masuk MKn itu sih subyektif. Ada yang bilang susah, tapi ada juga yang biasa-biasa saja. Jadi… ya gitu deh. Hehehe 🙂

  101. @ubith: Wah, aku juga dulu nggak dapet waktu nyari-nyari contoh soal. Cuman ada yang bilang kalau contoh-contoh soal-soal itu dijual di depan gedung Pasca Sarjana UI Salemba. Tapi sepertinya orang yang jualan nggak rutin mangkal di sana, jadi ya untung-untungan.

    • Salam kenal mas……..
      Q pnya rncana mo lanjut ke Notaris…
      persaingan untuk msuk sklah ntaris tu ssah g mas ?
      trus 1 angktan biasanya da brapa orang ?
      Makasih…

  102. @elisabeth: Aku jawab sini aja ya? Hehehe… Tentang magang, kita ya seperti melamar pekerjaan biasa. Cuman saja ya harus jelas kita bilang di surat lamaran kalau kita ingin magang, bukan sekedar berkerja. Karena yang sebenarnya kita butuhkan kan surat keterangan magang-nya. Tentang kelengkapannya, ya seperti melamar pekerjaan biasa. Foto, ktp, CV, surat lamaran, dll seperti umumnya kalau kita melamar pekerjaan.

  103. @Dewi: Wah, nggak tahu juga ya ujian masuk MKn UI sama UnPad sama atau nggak, karena aku dulu cuman nyoba masuk MKn UI doang. Tentang ujian-ujian Hukum Agraria, Perdata, atau yang lainnya itu, ya sudah pasti soal isian atau essai. Selama S1 juga jarang ada mata kuliah yang ujiannya PG kan? Paling yang PG cuman ujian Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.

  104. @Fani: Waduh… jangan-jangan ini Mbak Fani temannya Mbak Yuli? Hehehe… Tentang contoh soal ujian kode etik kan dijual di PP INI Pusat yang ada di Roxy. Jadi ke sana saja langsung.

  105. @Xena: Hmm… aku belum pernah dengar tuh ada program beasiswa untuk MKn. Mungkin saja ada, tapi aku nggak punya info tentang itu. Sori…

  106. Mas Ndut Arigatai ne… Infonya sngt sngt mbantu skli…Aku nih lulus S1 taon ’97 tp berhubung ikut dl swami skolah ke LN jd agk2 trlmbt deh ikutan Progrm Notariat. Aku btl…btl…dan btl skali ingin jd notaris. Mudah2an taon dpn aku dah bs blk ke Ina trus ikutan program tp apa ga lupa ya pljaran wktu kuliah dulu. Mas kalo ad wktu tolong krm duong contoh2 soalnya!! ato ga ksh kuliah on line atuh!!he…he.ujung2nya jd nmbh kerjaan ya! Pokoknya sukses dah buat mas ditdut!!!

    • Kuliah on-line? Wedew… yang ada diketawain sama dosen-dosenku kalau sampai ketahuan mereka. Orang aku masih (terlalu) sering salah kok ngerjain kerjaan notaris. Hehehe…

      Tentang soal-soal, kalau tentang soal ujian masuk ke program notariat sekarang ini hanya soal Tes Potensi Akademik yang mirip banget sama psikotes. Jadi kalau ingin contoh soal seperti itu, di toko buku banyak kok yang jual buku-buku contoh soal psikotes. Selain Tes Potensi Akademik, ujian yang lainnya adalah tes bahasa Inggris. Kalau tentang yang ini, Mbak yang pernah tinggal di luar negeri pasti lebih jago dong. Hehehe…

  107. mlam mas dito yang baik mohon infonya,

    saya baca artikelnya hamir semua kubacadan sangat membantu mas, saya minat bngt kuliah di ui ataou pun di unpad ,mas maksih yah ,oh yah ap masalah umur juga ad kendalanya yah mas , katanya mesti umur 27 ap betul mas, makasih yah

    • Tentang usia yang minimal 27 tahun itu adalah syarat untuk diangkat menjadi notaris. Logikanya, nggak lucu kan ada orang yang ingin membuat perusahaan lalu pergi ke kantor notaris dan ternyata notarisnya masih brondong? Hehehe…

      Tapi kalau hanya untuk masuk ke program notariat tidak ada syarat usia kok. Yang penting sudah lulus S1 dan lulus tes masuknya (dan juga bayar uang kuliahnya, hehehe…) sudah bisa kuliah di notariat.

  108. Mas Dito, ada buku2 refferensi buat ujian masuk notariat UI gak ? nama buku, pengarang dan beli dimana ? saya butuh sekali informasi ini karena kebetulan sekali saya hanya ibu RT sejak th 2006 yang udah pasti hanya mikirin urusan rumah dan anak..hehehe…(lulus HK th 98) tapi pengen banget nerusin lagi ke notariatan. Makasih banyak atas infonya…

  109. Wah, buku-buku seperti itu tidak pernah saya temui tuh Mbak. Mungkin yang paling mirip dengan ujian masuk program notariat adalah soal-soal psikotes yang biasa dipakai untuk penerimaan pegawai dan banyak yang jual buku-buku seperti itu di toko buku. Terakhir aku dengar dari adik kelasku, di UI untuk masuk program Magister Kenotariatan sudah tidak diuji mengenai teori-teori hukum kok Mbak, jadi tenang saja kalau kiranya sudah agak-agak lupa. Nanti di-refresh lagi setelah mulai kuliah kok.

  110. mbak aku nia, aku sekarang lagi kuliaah ambil jurusan hukum di palembang, tapi aku rencananya setelah lulus pengen lanjutin sekolah notaris, kira2 sekolah notaris itu biaya nya berapa nya mbak? trus ada di universitas mana aja?

    • Wah, tentang biaya, waktu aku dulu sih 8 juta per semester. Mungkin kalau sekarang sudah berubah ya tidak jauh dari itu mungkin.
      Tentang universitas yang ada program notariatnya, yang aku tahu sih di UI, UnPad, UnDip, UnAir, UnBraw, dan UnHas.

  111. hy mAS dito,,
    infony mantabb bgt degh,,sngt mbantu bngt!
    ouwiya sy ud daftar mKn ny UI,5 hari lg ikud test,,naahhh,,,takutny siy tes masukny ini gagal,,
    jd pngen lbh siap lg ikut bimbel atau apalah yg penting lulus,slama ini msh blajar sediri tp TPA aj,,soalny bhs inngris sy kurang,poin mn yg lebih tinggi??
    tanks bngt
    doain jg biar sy jd juniorny mas dito,hehhehehe…klo boleh bls di email aj yh??hihihi…

    • Waduh, minta dijawab di e-mail tapi kok nggak ada alamat e-mailnya? Hehehe… Yah, disini saja ya. Seharusnya sih seimbang ya antara TPA dan Bahasa Ingris. Karena toh ujiannya kan sekarang hanya tinggal 2 itu saja, seharusnya ya diseimbangkan.

  112. mas dito, saya mahasiswa s1 hukum skrg smstr 8 mdh2an tahun ni slesai hehe.. rencananya tahun bsok saya mau ikut ujian mkn ui tapi kayanya susah bgt ya.. mohon informasinya soal tentir alwesius ya mas..
    n makasi bgt buat smua infonya jadi bnyk tau ni skrg..

    • Coba saja hubungi Alwesius-nya langsung di nomor 08158825748. Aku sendiri tidak begitu mengerti tentang tentir karena aku dulu tidak tahu kalau untuk masuk notariat ada tentir segala, makanya aku nggak ikut tentir. Hehehe…

  113. ditooooooooo……gw setuju abissss sama tulisan lo….mo jd notaris ternyata susah jg ya..kita harus menempuh perjalanan yang sangat panjaaaaaaaaang….ngerti kan dit??apalagi belul bgt kata lo,klo udah ketemu agraria n waris…mmmmm

    • Ahyooo… Mbak Nova, jadi inget dulu waktu kuliah rasanya sampe pengen ngejedotin kepala ke tembok karena rumus-rumus waris kok nggak mau nyangkut di kepala. Hehehehe… Tentang agraria, haduh… nggak lagi-lagi deh kuliah ilmu seperti itu lagi. Rasanya tiap kelar kuliah, kita semua jadi bau tanah. Wakakaka…

  114. Tolong jelaskan perincian biayanya dong Mbak, saya sangat tertarik mau kuliah di Mkn juga Thanks

    • Well, waktu aku dulu sih, semester 1 (baru masuk) bayarnya 11 juta, trus 3 semester selanjutnya masing-masing 8 juta. Hhh… mahal banget kuliah notariat.

  115. Wah reply terakhir Juli iseng ikut komen boleh ya mas Dito.
    Saya barusan lulus dr MKn n ikut ujian kode etik yang diadakan serentak 4 Juli 2009 kemarin, ternyata lulus MKn tapi belum magang setelah lulus boleh ikut kode etik. Saya dulu kerja di kantor notaris saat kuliah. Menurut pengalaman saya, praktek sangat membantu dan banyak yang tak diajarkan di kuliah. Justru lucunya yang diajarkan di kuliah banyak yang tidak pernah terjadi di praktek. Seperti menghitung bagian a.w. detail sampai ke a.l.k. diakui. Saya malah pengen magang/krj di kantor advokat krn blm pernah tau prakteknya. Tempat mas Dito terima magangan ga/ada yg mau nerima magang saya ga ya? hehe…

  116. holla mas, aq baru masuk kuliah kenotariatan unpad niy, baru mulai kuliah agustus nanti, kira2 kalo aq nyari tempat magang di kantor notaris skrg bakal ada yg trima g y? atau aq harus lulus kuliah notariat dlu baru magang (mengingat untuk pengangkatan notaris dihitung magang 1 taun setelah lulus doank) ditambah lagi utk pengangkatan minimal 27 berusia 27 thn y?? pdhl aq msh 22 huhuuu.. @_@

    • Soal melamar, ya silahkan dicoba saja. Nanti waktu wawancara pasti ditanya kenapa kok sudah ingin magang padahal baru mulai kuliah notariat. Tapi perlu dipertimbangkan juga sudut pandang para notarisnya, mereka mungkin mau terima magang anak-anak MKn yang sudah lulus karena itu memang kewajiban mereka sebagai notaris, tetapi kalau untuk menjadi pegawai, mereka pasti mikir berkali-kali, karena mereka pasti ingin cari pegawai/asisten yang punya kemungkinan untuk berkerja secara permanen di kantor mereka. Sementara kalau mereka menerima calon notaris sebagai pegawai, kan sudah dipastikan tidak akan permanen, karena nantinya si calon notaris pasti ingin buka kantor sendiri kan.
      Tapi kalau hanya ingin mengumpulkan pengalaman saja sih nggak ada salahnya kok mulai magang dari sekarang. Hehehe…

      • aq angkatan 2008 dan i.allah akan lulus 2012 ini…tp, aq tgglx d luar daerah gmn dong pasti susah yach tuk daftar di UI,,,oh ya mas dari tahun ke tahun banyak ya,,yg mo daftar studi M.Kn?blaz lewat emailku ja ya,,,,?

      • aq angkatan 2008 dan i.allah akan lulus 2012 ini…tp, aq tgglx d luar daerah gmn dong pasti susah yach tuk daftar di UI,,,oh ya mas dari tahun ke tahun banyak ya,,yg mo daftar studi M.Kn?blaz lewat emailku ja ya,,,,?wardachikita@yahoo.com

  117. halo mas dito… salam kenal.,
    wah. infonya bgus bgt nih… thx bgt deeeh.. hehhe
    saya jg kmrn br ikut tes masuk notariat UI., klo skrg sih ad 2 tahap seleksinya.. tahap 1 tes TPA n B.Inggris., Tahap 2 pemeriksaan berkas ( ijazah., transkrip akademik (legalisir) n lembar pendaftaran online.)., alhamdulillah tahap 1 saya lulus., tp kira2 klo tahap 1 nya lulus., tahap 2 nya gmn ya??? apa berpengaruh besar ya?? mungkin mas dito bs ksh gambaran., heheh… saya jg lulusan S1 dr kampus swasta., klo diliat dr mata kulia Notariat yg mas dito sebutin diatas., alhamdulillah sebagian ud saya pelajarin waktu S1., kya Hk. waris perdata barat.,Hk. Agraria., Teknik pembuatan akta., Hk. SSB, Hk. Perikatan, Hk. Perkawinan, dsb.. n memang HK. waris Perdata Barat @ mata kulia plg “MEMATIKAN” jg dkmps saya.. pkonya ekstra deh bljrnya… hhehe.. pokonya info dr mas dito ini top bgt deh… n sangat membantu bwt kita2 yg pgn ngelanjutin S2 Kenotariatan.. sukses trus mas dito. viva la notariata..

    • Biasanya yang paling penting itu ya yang tahap ujian. Tahap pemeriksaan berkas ya hanya sekedar meyakinkan bahwa semua berkas-berkasnya sudah lengkap, jadi sepertinya kok ya nggak mungkin tiba-tiba ditolak masuk notariat sekedar karena berkasnya ada yang kurang. Kalaupun ada yang kurang kan nanti toh bisa ditambahkan esok harinya kan?

      Btw, selamat kuliah lagi ya, moga-moga lancar-lancar semua kuliahnya. 🙂

  118. whaha…ha…iya ya dit..mpe bau tanah kita semua….gara2 mr.S itu..duh…aduh..belon lg rumus2 waris yg bikin kita ampir gila…he..he..eh sekarang setelah lulus pun…belum selesai perjuangan kita yaa…ck.ck.ck

    • Masih panjang Mbak. Masih PANJAAAAAAAAANG banget. Pelatihan sisminbakum, diklat PPAT, ujian PPAT, sumpah, menyiapkan kantor, cari asisten yang berbakti, belum lagi cari klien. Hiehhh… kadang mikirnya kapan ya kelarnya perjuangan kita? Hehehe…

  119. hmm..testnya susah gag yaaa?tertarik dehh,,tapi giyleee..1 semester 8 jutaan.mbok baeeee..hhe

    yang daftar berapa yang diterima berapa kira2?
    gw lagi tugas akhir mudah2an.gw hukum trisakti’06.

    salam kenal

    • Salam kenal juga.

      Tarif 8 jutaan per semester itu bukannya standar ya untuk ukuran pendidikan S2? Aku sebelum masuk notariat niatnya pengen masuk MH di UnTar, dan waktu tanya-tanya informasi, mereka bilang bayarnya juga 8 juta per semester. Temanku yang ambil S2 Psikologi juga bilangnya dia bayarnya segitu kok. Jadi sepertinya sih memang standar ya.

      Tiap pendaftaran notariat di UI sih biasanya yang diterima rata-rata 200 orang. Waktu angkatanku lebih dari 200, sementara angkatan pas setelah aku yang diterima sekitar 180-an. Jadi ya kurang lebih 200 orang lah per tahun yang diterima.

      Btw, good luck sama TA-nya ya.

  120. bos pengen kenalan nih.. kita juga anak-anak MKN UI minta saran-saran dari sesepuh MKN dong… bagi emailnya dong peace ^^

    • Waduh, nickname-nya horror banget. Serasa MKn UI beneran neraka. Emang masuk tahun berapa? Tahun ini apa tahun kemaren? Btw, aku belum sesepuh, orang baru juga lulus setahun. Hehehe… Alamat e-mailku rhaninditowidodo@gmail.com

  121. soal IPK maksudnya apa nieh.. masa iya gaak terlalu diperhatikan.. nanti ujung-ujungnya diskriminatif sama yg swasta. kira-kira IPK brapa ke brapa sieh..???

    • Tidak diperhatikan, dalam artian selama jangan terlalu tragis. Maksudnya ya jangan rendah-rendah amat gitu. Aku juga S1 dari Swasta (UnTar, hidup Tarumanagara! hehehe…), n IPK-ku juga cuman 2,72, nggak tinggi kan? Selama aku disana sih nggak ada diskriminasi kok. Malahan kayanya kebayakan anak MKn UI tuh justru dari swasta daripada dari UI sendiri. Temen-temenku banyak lho yang dari Pancasila, Trisakti, Pakuan, Tarumanagara, dll.

  122. wah…terimakasih yah . atas pencerahannya melihat bagaimana tahapan-tahapan dan kesulitan kita menjalani kuliah dan menjadi calon notaris. saya jadi tau bagaimana susahnya.. dan bagaimana harus sabarnya untuk menjalani cita-cita untuk menjadi notaris.

    thank’s

    icha’

    • Sama-sama 🙂

  123. wah makasih bgt buat infonya ya…
    tapi saya butuh info,untuk MKn, SHI bisa nsk ga ya??? tq.

    • Lho… memangnya SHI berbeda dengan SH ya? Hehehe… maklum, belum pernah punya teman yang gelarnya SHI, jadi belum ngerti apa bedanya. Tapi kalau SH yang lulus S1 dengan mengambil kekhususan Hukum Internasional sih seharusnya nggak problem ya. Karena kan sama-sama SH-nya. Aku juga lulus S1 dengan kekhususan Pidana. Hehehe…

  124. wah thx infonya ya, ge cr2 info soal program ini se,kbtln emg q da kerja di notaris

    • Bagus dong, berarti kan bisa tanya-tanya sama notarisnya. Lumayan banget kalau punya senior yang bisa ditanya-tanya lho.

  125. dear mas Dito,
    numpang bertanya, kalau lulusan Hukum dari UIN, Fakultas Syari’ah dan Hukum bisa ga ambil MKn UI.

    terimakasih sebelumnya
    pri

    • Wah, bagaimana ya? Kalau yang aku tahu sih, selama gelar yang didapat adalah Sarjana Hukum, seharusnya bisa saja masuk MKn. Di UIN meskipun nama fakultasnya Syari’ah Dan Hukum, tapi gelar yang didapat setelah lulus SH kan ya? Seharusnya sih boleh dipakai untuk masuk MKn.

      Untuk informasi lebih lanjut, bisa coba dibuka http://penerimaan.ui.ac.id

    • Maaf, mau tanya2.kalo biaya masuk Magister Jur. Kenotariatan berapa biaya masuk awalnya?trus kalo lulusan Fak.Syari’ah UIN bisa ga masuk jurusan tsb. Jazakumullah

  126. Salam kenal… Bagus juga tulisannya dito, jadi bagi yg mau kuliah s2 notariat bisa tau kira2 seperti apa.
    Ada info kalau di UI itu pendaftaran bukanya kapan?

    • Seharusnya awal tahun sudah ada penerimaan ya Mbak. Waktu aku masuk dulu sih aku daftarnya bulan April, itupun sudah dihitungpenerimaan gelombang kedua. Jadi gelombang pertama sudah diadakan beberapa bulan sebelum itu, dengan kata lain di awal tahun.

      Informasi penerimaan S2 UI bisa dicari di http://penerimaan.ui.ac.id

  127. Terima kasih atas perhatiannya kepada saya.

    Salam

    Alwesius, SH,MKn.

    • Wah, Pak Alwe ternyata juga menemukan blog ini. Hehehe… Jadi malu saya.
      Saya memang belum pernah ikut bimbingan Bapak, tapi semua teman-teman saya memuji kelompok belajar Bapak dan menurut mereka banyak manfaatnya. Maka dari itu saya tidak ragu untuk menyebutkan nama Bapak disini.
      Mungkin tahun depan saya bisa ikut kelompok belajar Bapak, karena saya masih belum ikut ujian PPAT tahun ini.

  128. Kalau ada yang membutuhkan bimbingan untuk ujian masuk Pasca Sarjana/Magister Kenotariatan UI, Ujian PPAT, tentir mata kuliah Magister Kenotariatan, konsultasi bidang Kenotariatan dan Pertanahan dan Praktek Notaris-PPAT, bisa menghubungi saya di HP. No. 0815 – 8825 -748.

    Salam

    Alwesius, SH, MKn
    Kelompok Belajar “INP” Jakarta

  129. mbak.sekarang biaya sekolah notarisnya berapa?saya udh lama lulusnya,kira2 thn 2003.dulu sempat kerja di kantor hukum, tapi tiga tahun belakangan ini saya dirumah aja setelah menikah.kira2 masih bisa ga aq ambil kuliah notaris lagi?berapa ya biayanya?terus universitas mana yang biaya kul relatif murah….thx buat infonya

    • Wah, tentang biaya saya juga kurang tahu. Maklum, karena saya masuk notariat sudah 3 tahun yang lalu. Tapi waktu saya masuk dulu, biaya masuknya 11 juta sudah termasuk uang kuliah semester pertama, dan semester selanjutnya 8 juta per semester.

      Tentang universitas lainnya, saya dengar dari teman-teman yang kuliah di universitas selain UI, kisaran biayanya hampir sama. Sepertinya biaya untuk pendidikan notariat memang tidak terlalu berbeda-beda.

  130. Maaf, mau tanya2.kalo biaya masuk Magister Jur. Kenotariatan UNPAD berapa biaya masuk awalnya?trus kalo lulusan Fak.Syari’ah UIN bisa ga masuk jurusan tsb. Jazakumullah

  131. Saya kurang punya info tentang biaya masuk program notariat UnPad. Tapi setahu saya untuk program S2 biayanya tidak terlalu berbeda jauh untuk tiap universitas, kisarannya antara 8 juta sampai 11 juta.

    Mengenai lulusan fakultas Syari’ah, selama gelar akhirnya adalah SH, seharusnya bisa masuk Magister Kenotariatan, karena gelar SH itu memang syarat yang mutlak dimiliki oleh calon notaris.

  132. makacih bgt tulisannya membantu banget..
    doain ya bang, moga bs masuk Mkn..klo g d unpad,ui,undip..
    moga bs lulus S1 th ini..
    chayooo…bang buat bantu smua orang..

    • Semangat!!!

  133. halo mas
    saya ga tau apa saya telat baca bolog ini, da lama pengen tau info ttg sekolah notaris di ui, saya sudah 7 tahu sebagai assistant d salah satu kantor notaris di tangerang, masalah praktek ilmu notaris lumayan paham…pengen mau ambil sekolah notaris di ui untuk sekarang ini denger2 katanya sampai selesai diatas 100 juta.ini yg buat agak pusing.,,,apalagi gaji ga di tabung ..hehheeh..

    yang jadi pertanyaan saya hanya masalah ujian semester yg mas jelaskan di atas tentang praktek buat akta…contohnya buat akta jual beli..apa semua blanko akta jual beli harus kita hapal? ato semua draf akta fidusia juga harus kita hapal mati? bagaimana dengan draft akta Perjanjian Kredit? kl hapal mati gempor donk?

    terimaksih

    • Mungkin kalau ditotal sampai transport/bensin, makan, buku2, fotocopy, dan pengeluaran2 pelengkap kuliah lainnya bisa saja mencapai 100 juta Mbak, tapi kalau hanya uang kuliah saja saya kira kok nggak mungkin juga bisa sampai segitu, karena nanti nggak ada yang mampu jadi notaris. Hehehe…

      Tentang ujian, ya begitulah Mbak. Yang pertama dan paling penting adalah kita tahu dan hapal bagaimana membuat komparisi yang ajaib2, contohnya seperti kalau komparisi akta RUPS PT.A yang sahamnya dimiliki oleh PT.B dan direktur PT.B itu berhalangan hadir untuk tandatangan akta sehingga memberi kuasa kepada Komisaris PT.B untuk menandatangani akta RUPS PT.A tersebut. Komparisi seperti itu kan panjangnya bisa beberapa halaman sendiri, apalagi 3 tahun lalu waktu saya kuliah, komparisi PT masih harus memuat semua BN PT mulai dari sejak PT itu pertama berdiri. Wah itu gempornya nggak karuan, untung saja sekarang untuk komparisi PT cukup menyebutkan SK terakhir. 🙂

      Yang kedua, ya isi aktanya waktu ujian harus hapal mati. Ada beberapa dosen yang berbaik hati memberi hint-hint tentang akta apa yang mungkin akan keluar di ujian, jadi kita tidak perlu hapal mati ratusan akta. Tapi kalau pas dosennya saklek atau lupa memberitahu kita, ya terpaksalah kita hapal mati sekian banyak akta. Kalau sayang pengalaman waktu itu di pembuatan akta perorangan dan keluarga, karena dosennya tidak mau memberi petunjuk tentang akta yang akan diujikan, ya sudah mau tidak mau harus menghapal mati sekian banyak bentuk akta Perjanjian Kawin. Tapi yang paling trauma ya waktu ujian akta PT, karena meskipun sudah diberi bocoran kan tetap saja kita harus hapal dan menulis ulang 30+ pasal yang biasa ada di akta pendirian PT. Pokoknya tiap kelar ujian pembuatan akta, pergelangan tangan harus dikompres karena pegalnya tidak ketulungan. Hehehe… :))

      Ujian akta PPAT mungkin lebih ringan, karena kita diberi foto copy blanko akta, jadi kita tinggal mengisi blanko itu. Tapi sebagai kompensasi adanya blanko itu, biasanya lalu kita disiksa-siksa dengan komparisi para pihak yang panjangnya tidak terbayangkan, hitungan pajak yang angkanya ruwet nggak ketulungan dan nggak boleh pakai kalkulator, dan tentu saja contoh2 kasus yang muncul di ujian sudah bisa dipastikan komplikasinya banyak sekali (APHB yang disambung dengan hibah, AJB sebagian dari tanah, AJB tanah yang masih ditanggungkan sehingga perlu persetujuan dari beberapa pihak, atau yang paling ringan biasanya AJB tanah waris yang belum di APHB sedangkan ahli warisnya bisa sampai beberapa orang jadi komparisinya panjang sekali).

      Kalau akta Fidusia sudah pasti kita diharapkan untuk hapal mati, karena dibanding akta pendirian PT, akta Fidusia (atau akta hutang piutang, sewa beli, dll) kan bisa dibilang relatif pendek, hanya sekitar 7 atau 8 halaman, makanya kita pasti harus hapal untuk ujiannya.

      Yah, kurang lebih begitulah pengalaman ujian di notariat UI yang sangat-sangat berkesan dan traumatis itu. Hahaha… Saya nggak bermaksud menakut-nakuti lho Mbak, tapi memang begitulah gambarannya ujian pembuatan akta di Notariat UI. Tapi ya buktinya saya dan teman-teman saya bisa kok lulus dengan selamat dari situ, jadi ujian2 itu memang sulit tapi bisa lah untuk dilalui.

      Semoga Mbak jadi ambil notariat juga ya Mbak, karena pasti Mbak sudah berpengalaman banyak tentang dunia Notaris, jadi sudah pasti bisa jadi Notaris yang piawai dengan pengalaman selama jadi asisten. Ya kan?

      • i see ..kl melihat uraian mas di atas..sebenarnya kurang efisien ya hrs hapal semua draft akta…sementara kita tdk tau akta apa yg bakal keluar u ujian..alangkah baiknya sistem itu dirubah…mahasiswa di uji tentang materi pasal di akta atau point2 intinya saja…dengan kata lain sistemnya seperti ujian blanko PPAT, di copy aja…tp ada point2 yg di buat blank yg harus kita isi…
        kl masalah untuk membuat komparisi aku lumayan ga ada masalah, sudah makanan sehari2..heheh…dan aku paling suka membuat komparisi apalgi semakin byk uraianya dan agak2 ribet …hhahaha

        doakan ya mas…semoga aku bisa jd ambil notaris

  134. oh ya…ada yg ketinggalan…ini ga ada hubungan dengan sekolah notaris,,,just intemezo….aku baca tulisan mas ttg fidelio bethoven…suka bethoven juga ? hehheheh…bagaimana dengan mozart? opera the marriege of figaro ? suka juga? hehehehe…hidup mas dito…aku suka baca tulisanmu…ohya..turut berduka atas kepergian alm.ayah tercinta…

    • Sebenarnya dibanding Beethoven aku lebih suka Mozart, karena Beethoven cirinya kan lagu-lagunya rame brang breng brong seperti mau perang gitu (tapi lagu-lagu Beethoven memang lebih bersemangat sih, hehehe…). Sejauh yang aku tahu, lagu Beethoven yang paling kalem itu hanya Moonlight Sonata yang memang maksudnya menjadi lagu romantis, tapi entah kenapa kok lagu itu seringnya muncul di film horror. Hahaha… Aku lebih suka Mozart karena lagu-lagu buatan dia kedengaran lebih manis dan bahkan terkadang dibuat terdengar lucu.

      Tentang Marriage Of Figaro, aku juga suka karena ceritanya ruwet dan lucu. Hehehe…

      • setuju..mozart lebih lembut…symponi 40, eine kleine nch music, sgt merdu…kl bethoven simpony 9..mungkin itu salah satu yang mas maksud…agak2 bersemangat…sampai gus dur juga suka..hehe

        aku referensikan karya klasik yang lain…mungkin mas dito berminat..di album mad about clasic..ada antonio vivaldi dengan the four seasonnya…bagus banget, Carmen by Bizet,
        Hungarian Dance by Brahms, Willian tell by Rossini…bagus2 semua…

        tp diselingi juga ama yg agak nge beat ya mas dito..biar ga tua2 amat…muse, shakira, beyonce, craig david, lady gaga…hehhehe

      • oh ya..mas da buka kantor lom,,,,di daerah mana?

  135. keabisan umur ga ya kalo masuk Mkn,,,
    pengen cepet2 kawin jga soalnya….wkwkwkwk

    • Tenang, buat dunia notariat nggak ada istilah ketuaan. Yang ada malah istilah kemudaan, karena untuk jadi notaris usia minimal adalah 27, dan untuk PPAT malah usia minimal 30 tahun. Hehehe…

  136. lam kenal maz ditogendut,,,pha kabar,, dah dpt tpt buka praktek lum?? smg suksez slalu.. btw ku mhswi notariat undip 2009, skrg mau smt 2,, mau tanya: di UUJN da aturan mesti magang sblm jadi notaris, tp klo dah kerja dikantor notaris saat kulh, berturut-turut slama 1 th.. pha pasca lu2s hrs menjalani magang lg? makasih jwbnnya

    • Wah, dari UnDip ya? Hehehe… Bagaimana kuliah MKn disana? Sama neraka-nya dengan di UI nggak? Hahaha… Semoga lancar2 semua sampai lulus ya.

      Sori nih baru balas sekarang. Tentang magang, sesuai dengan UUJN, magang itu wajib dijalani 1 tahun dihitung sejak lulus MKn. Jadi dengan kata lain, kalaupun sudah berkerja atau magang di kantor notaris sebelum lulus ya tidak dihitung untuk syarat pengangkatan notaris.

  137. @Helena: Aku sekarang lagi suka mendengarkan Jean Baptiste Lully. Dia komposer Perancis kelahiran Itali. Memang sih dia tidak seterkenal bletok2 seperti Beethoven, Mozart, atau bahkan Vivaldi, tapi lagu-lagunya jauh lebih ear catching dan lebih mudah dicerna karena lagu-lagunya memang dibuat untuk menari (bukan dansa atau balet). Kalau penasaran, coba saja cari di youtube, ada kok beberapa lagu dia. Yang paling enak judulnya “Idllye Sur La Paix” dan “Te Deum”
    Tentang Vivaldi, lagu-lagu dia memang cirinya manis (terlalu manis malah), tapi dari Four Season aku suka Spring (pasaran bangaet ya? Hehehe…) sama yang Winter.
    Oh iya, tentang kantor, aku baru mau buka kantor. Aku dapatnya wilayah Gresik, Jawa Timur. Hehehe…

    • WAH…KIARIN DI JAKARTA…AKU KAN BISA LAMAR KERJA AMA MAS DITO…AHAHAH

  138. met mlm mas…
    saya suka baca blog ini..
    motivator bwt yg pngn lnjut s2 terutama basic s1 hukum.
    saya bingung karna mau daftar s2 Mkn antara Ugm,Unpad,Ui dan Undip semarang. kmrn mau masuk Ugm tpi tmen2 ngajak di Undip aj coz biaya lbih murah dripada yg laen????
    bener gx mas??
    setengah harga katanya??

  139. aku tadi nyoba ngelamar di notaris deket rumah, setelah lama nganggur. sebelumnya aku udah pernah kerja di notaris. tp notarisnya nyari yg udah lulus MKn. katanya kalo lulusan hukum, walaupun udah ada pengalaman kerja di notaris, tetep aja beda ama yg lulusan MKn. emang gitu ya…
    bukannya kerjaan notaris ya seperti itu-itu juga…

    thanx banget tulisannya, sangat berguna untukku

  140. salam kenal mas dito, wah tulisannya benar2 membantu aku bersyukur loch dapt menemukan blog ini. tks byk atuch ya..

  141. mas berpa biaya kulia kenotariatan?
    untk jadi ntris brpa biayanya?

  142. hallo ka dito.

    kbtulan aku baru smester 6 kuliah. doain ya biar tpat waktu..hhe

    oiiaa..sbenernya aku lulus s1 mo lngsung kuliah lagi ngmbil ke notariatan,,tp biaya’nya mahal bnget,,aku gak gak tega ma orang tua??tp di lain pihak aku pngn lngsung ngmbil jursan itu??

    tolong kasih solusi yang Terbaik yaaa…
    bls ke email aku aja yaaa..

    tx ^^

  143. makasih ya mas infonya,berguna bgt buat ak..:)
    dr lubuk hati terdalam ak pgn bgt ambil notaris tp ga yakin nih ma kemampuan diri semdiri,ak ga sepinter mag dito ato yg laena,tp ak pgn pnya keinginan jd notaris selaen nyenengin ibu jg.
    ap bnr mas nti ada ujian toefel pas ujian tesisnya?
    uh mas..ak jg krg seakli eglishnya,hiks..
    enknya ak mantep te2p kul dgn otak yg sedeng2 aj ato ak urungkan aja niatku drpd putus ditengah jln(g lulus)?
    tolong kasih solusinya ya mas^_^
    tq bgt ya
    blz di emailku aj ya…tq

  144. Salam, seNang banged sy nemu blognya mas Dito .. Two Tumbs Up ntuk blognya yg sangat informatif .. makasiih yaa..kmu pasti banyak pahalanya, krn infos yg di-share sangat bermanfaat…

    Sy lulusan Notariat UI,tahun 2000..(wah,ktahuan dah tuwiR yaa..) waktu itu gelarnya adalah CN (Candidate Notaris)..dan saya sudah ikut ujian Kode Etik Notaris, yang kmd dinyatakan lulus…tapi kmd, sebelum melanjutkan step selanjutnya, sy dah keburu mengikuti suami yg btugas di LN … sejak itu s/d sekarang saya ga pernah bhubungan dgn dunia kenotariatan … (full HWife..hiks)..

    Tapi semangat saya smpai detik ini ga pnah padam utk melanjutkan cita2 sy mjadi Notaris..(tapi, harus diakui ilmu sy tg akta2 sdh byk yg luppaa…hiks2..) kbtulan akhir thn 2010 ini sy akan come back ke Indonesia dan ingin melanjutkan cita2 saya… Mohon sarannya mas dito, langkah2 apa yg bs sy lakukan …

    Thanks banged dah bbaik hati bbagi ilmu dan pengalaman yg bharga .. semoga sukses yaa..

  145. hehe… diriku mau tanya dongg… aku mau ikut ujian kode etik bulan juni besok… agak takut dan penasaran, apa aja siy soalnya ada contohnya ga, boleh gak bagi2… hehehee…..
    trus katanya ada lisan juga yah.. biasanya yg ditanyain apa aja yah… deg2an bgt niyy,… takut ga lulus.. bayarnya juga dah mahal…. makasi yah… doakan diriku…
    contoh2 soalnya kalo ada… trima kasihhh….

    • UKE ya? Hehehe… tenang, sesuai dengan nama ujiannya, yang diujikan juga berkisar seputar kode etik dan UUJN kok, jadi ngga ngebahas apa-apa tentang teori atau tehnik pembuatan akta. Kalau situ kuat menghapal sih seharusnya ujian ini enak sekali ya, karena ya itu, yang penting hafal kode etik Notaris dan UUJN pasti bisa melenggang kangkung dengan nikmatnya di ujian ini.

      Tentang ujian lisan kebanyakan pertanyaan sih berkisar tentang kewajiban, kewenangan, dan larangan bagi notaris. Paling juga ditambah dengan contoh2 kasus, tapi nggak serumit ujian tertulis kok.

      Selamat ujian ya. 🙂

  146. hai mas dito perkenalkan saya novie dari MKN UNDIP semarang, klo baca tentang blog mas rasanya mau ketawa-ketawa sendiri ingat waktu kuliah di MKN UNdip.., ternyata ga Di UI g di UNDIP sama aja…momoknya ya PAW( pembuatan Akta Waris ) aqu aja baru bisa lulus PAW klo udah ujian yang ke 4 kalinya..hehehehehe…^_^

  147. tx a lot penjelasannya..
    makin bikin dag dig dug ser..
    secara udah 6 thn yg lalu g buka2 buku hukum lagi..ntar tgl 5 juni ujian masuk!!!doain ya….
    kedeeeer…..

  148. Salam kenal… Viva Notaris…
    SIIIP Artikel2nya…Sukses ya…

  149. wah mas dito aku dah ngeri duluan nih sbelum kuliah dsana, aku baru dtrima di MKn UI, mo tanya aja, dosennya beda2 atau satu angkatan satu dosen per matakuliahnya ???

  150. b0s,, kl contoh s0al” ujian tulis kenotariatan dmn yAw???
    suliat bgt saya mencarinya.. tgl 17 bes0k saya ujian nya…
    tQ

  151. mas Dito, salam kenal
    saya Brian, sekarang ini masih kelas 3 SMA (masih kecil), cita2nya pengen jadi notaris.
    pas tadi googling buat nyari2 info kenotariatan, eh nemu blog ini !
    makasih banget mas Dito !! infonya berguna BANGET buat gambaran kuliah ntar. hhehe
    nah, saya mo nanya2 banyak nih mas.. (boleh ya? hhehe)

    1. notaris itu kalo udah punya kantor sendiri, ga boleh sambil buka usaha ya? (MISALNYA, buka restoran ato beli frenchise gitu mas….)
    2. total waktu dan biaya kuliah dari mulai masuk FAKULTAS HUKUM, sampe JADI NOTARIS + PPAT yang SAH itu kira2 berapa lama? (pahit2nya deh mas. hhehehe)
    3. kalo udah sekian tahun jadi notaris, boleh minta pindah tempat ngga?
    4. kalo kuliah kenotariatannya ngambil di luar negri, kira2 bagus nggak ya?
    5. sekarang udah punya kantor notaris kan mas? hhehehe

    kalo ada waktu, mohon jawabannya ya mas? di sini ato di e-mail saya juga gpp.

    TERIMA KASIH BANYAK INFONYA MAS !!

    • Well, langsung masuk jawaban saja ya.
      1. Boleh saja kok buka usaha kecil-kecilan. Yang nggak boleh tuh kalau notaris jadi direktur/komisaris/pegawai perusahaan. Tapi kalau jadi pemegang saham/penanam modal/pemilik warung sih ya boleh-boleh saja. Kebanyakan notaris sih buka usaha2 kecil2an begitu untuk persiapan nanti kalau sudah pensiun.
      2. Pahitnya? Wew… Kalo gitu, 7 tahun untuk SH ditambah 3 tahun untuk MKn ditambah 2 tahun untuk magang dan menunggu ujian kode etik. Jadi total2 kalau memang mau pahitnya sih 12 tahun. Tapi… gile… betah banget jadi mahasiswa, kuliah hukum saja kok sampai mentok 7 tahun. Wakaka…
      3. Pindah wilayah ya? Boleh lah pastinya. Tapi kita sudah harus praktek di wilayah awal selama 3 tahun. Peraturan sih bilangnya 3 tahun, tapi biasanya para notaris baru pindah wilayah setelah 5 tahun praktek di wilayah awal.
      4. Haduh Brian, kalau belajar hukum tuh paling enak ya di negara tempat hukum yang mau kita pelajari. Pengen jadi notaris di Indonesia, ya enaknya kuliah hukum di Indonesia lah. Kan gak lucu jadi Notaris di Indonesia tapi ngertinya hukum Singapura. Kecuali kalau kamu pengen jadi pengacara niaga internasional. Nah kalau itu baru terasa gunanya mempelajari hukum negara lain.
      5. Alhamdulilah sudah. Aku baru buka Maret kemarin di daerah Gresik, Jawa Timur.

      Well, moga-moga bisa ngejawab pertanyaan-pertanyaan Brian ya. Hehehe…

  152. salam kenal mas dito.kabar baik bro??moga apa yang km impikan segera terwujud n jadi tajir men.amieeen.langsung aja ya.agak menyimpang ni,aku baru lulus S1 hukum.pengen mendalami profesi advokat.Dengan penguasaan ilmu yang seadanya PAS PAS’an(maklum dosen sering ilang,mahasiswa ikut2an ilang)langkah apa yang harus aku tempuh..lagi hilang arah dan tujuan ni mas.moga mas biasa kasi saran.tank’s a lot.

    • Advokat ya? Langkahnya jelas dong kalau untuk profesi satu itu. Magang 2 tahun di kantor advokat. Dijamin setelah magang 2 tahun itu pasti kamu sudah nggak ‘pas-pasan’ lagi ilmunya. Pasti sampai ngelotok-ngelotok dah tuh ilmu.
      Lagipula magang itu kan memang wajib supaya bisa ikut ujian advokat.

      Tapi… mungkin yang jadi halangan adalah mencari tempat magang-nya ya? Yah, kalau ini sih kamu yang harus rajin n tidak putus asa untuk mencari.

      Semoga sukses ya! 🙂

  153. mau nanya, kalo soal2 yang biasa keluar test di kantor notaris biasanya apa aja sih?

    • Maksudnya tes buat masuk kerja di kantor notaris? Waduh kalau itu sih biasanya ya seperti wawancara penerima kerja seperti biasanya di kantor-kantor lainnya.

      Paling kalaupun sampai ditanya-tanya tentang materi pekerjaan ya ditanyai tentang apakah kita sudah tahu prosedur-prosedur yang harus dijalani untuk pendirian PT, atau permohonan ijin-ijin (SIUP, TDP, dan Domisili) dll seperti itu lah. Kalau notarisnya konsentrasi di PPAT-nya ya paling ditanya-tanyai tentang apa kita mengerti prosedur balik nama sertipikat tanah, dan prosedur-prosedur BPN lainnya.

      Tapi biasanya kalau notarisnya sudah tahu bahwa yang diwawancara adalah orang yang belum pernah jadi asisten notaris, ya mereka nggak bakalan nanya tentang materi pekerjaan sampai bagaimana-bagaimana banget. Kecuali kalau kita ngaku sudah pernah kerja di kantor notaris sebelumnya, ya pastilah ditanya-tanya tentang hal-hal tadi itu.

  154. oke. makasi banget jawabannya mas dito. ‘ngejawab’ banget !!
    naaah, tapi saya masih ada pertanyaan lagi nih mas..

    1. kira-kira, notaris itu pendapatannya berapa sih mas? (pahit2nya deh mas. hhehe)
    2. itu yang nempatin di gresik siapa? milih sendiri pengen di gresik ya mas? sama kantor notarisnya juga dipilihin apa milih sendiri?

    • Once again, straight to the answers, okay.

      1. Pahitnya? 0 (nol). Atau bahkan minus alias difisit. Hehehe… Ini serius lho. Karena kita kan ya tergantung sama klien. Kalau nggak ada klien ya ada pemasukan. Kalau nggak ada, ya nganga’ aja di kantor, main-main game di komputer. Khikhikhi… Defisitnya karena meskipun kita nggak dapet klien, tapi listrik, air, dan telpon kan harus tetap bayar tagihan. Jadi ada pengeluaran tapi nggak ada pemasukan ya artinya defisit.
      Tapi itu amit-amit jabang bayi, coycoycoy lho ya.

      2. Soal penempatan, kita boleh memilih selama wilayah yang kita pilih itu formasi notarisnya belum penuh. Contohnya Jakarta kan sudah penuh, ya tidak kita minta penempatan di Jakarta. Kantor notaris yang dipakai ya juga pilihan kita sendiri. Kan yang beli/sewa kantornya kita sendiri, ya kita sendiri lah yang pilih tempatnya (selama tempat kantor itu sesuai dengan SK penempatan kita).

  155. oooh gitu ya mas.
    terus, kalo perkiraan biaya kuliahnya kira-kira berapa ya mas ?

    *sebelumnya, maaf banget ngerepotin loh mas. hhehehe

    • Waduh, kalau sekarang sudah nggak tahu juga ya. Kalau hanya S2-nya saja sih mungkin perlu sekitar 50juta-an dulu. Itu sudah termasuk buku sih. Tapi itu kalau kuliahnya lancar nggak pakai ngulang-ngulang. Kalau ngulang, dulu satu semester bayarnya 8 juta, makanya dulu gue ngotot cepetan pengen lulus. Hehehe…

  156. mas mo nanya lagi nih, maaf kalo udah ada yg nanya d atas. capek baca komen yg seabrek nya minta ampun itu. hehe.
    beda Notaris/Kandidat Notaris (Penyetaraan) sama Magister Kenotariatan(Reguler) itu gimana ? apa beban sks nya di gabung ?
    makasi sebelumnya mas 🙂

    • Bedanya, kalau Kandidat Notaris alias CN, tuh artinya mereka dulu sudah pernah kuliah notariat sebelum program notariat disetarakan dengan program S2 lainnya. Kalau soal ilmu sih mereka sama dengan MKn, tapi bedanya waktu dulu mereka lulus CN mereka tidak harus membuat tesis seperti MKn sekarang.

      Kelas mereka memang dipisah dari MKn karena toh mereka kan sudah dapat kuliah-kuliah seperti Tehnik Pembuatan Akta dll itu, jadi ya ngapain juga mereka kuliah ulang bersama dengan dengan anak-anak yang baru masuk MKn? Ya tho?

      Beda yang paling mencolok antara CN dengan MKn, ya pengalamannya. Secara para CN itu kan berarti mereka lulus sebelum program MKn muncul sekitar tahun awal tahun 2000-an, jadi ya pengalaman mereka menang hampir satu dekade dibanding kita-kita yang MKn ini. Hehehe…

  157. lam knal..q jg jd tertarik ma jurusan Mkn abis baca ni…btw, pengen nanya juga nih…

    1. lulusan Mkn kan harus daftar INI, apa klo jd anggota INI tu harus sesuai wilayah kuliahnya? misal Mkn Undip hrs jd anggota INI Jateng?
    2. yg mengatur formasi notaris itu INI ato Pemda setempat?
    3. klo ambil ujian kode etik hrs di wilayah kerja yg diinginkan ato boleh bebas?

    tq bwt jawabannya yaa, kak Dito…

    • 1. Daftar (Anggot Luar Biasa)ALB INI ya? Hmm… dulu waktu aku daftar sih disesuaikan dengan KTP orang yang daftar itu. Logikanya, kalau daftar sesuai wilayah kuliahnya, wah bisa-bisa INI Depok penuh sama ALB dong. Jadi kalau KTP Prissy masuk wilayah Semarang, ya daftarnya di Pengurus Daerah (PengDa) INI Semarang.

      2. Formasi sih yang memutuskan adalah Menteri Hukum, dengan memperhatikan perbandingan jumlah penduduk wilayah yang bersangkutan dibandingkan dengan jumlah notaris di wilayah itu.

      3. Ujian kode etik boleh ikut dimana saja ujian itu diadakan. Biasanya sih diadakan serentak di kota-kota besar saja. Yang waktu aku ujian diadakannya di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, n Medan.

  158. nice inpohhh……….thanks

    • Thanks juga. Hehehe…

  159. jde hrs hafl” undang” ga kak ??
    pgn jde notaris si , tp pkwn ku kurang . ad pengaruh ga kak??
    slama 4 tahun da harus lulus y ?

    • Pertama-tama… “pkwn” tuh apa ya kepanjangannya? Hehehe… Maklum, nggak pernah mudeng sama singkatan-singkatan. Mungkin maksudnya “hukum perkawinan” ya? Hmmm… Nilai per mata kuliah waktu masih S1 nggak terlalu diperhatikan selama kuliah MKn kok. Paling kadang-kadang ada dosen yang iseng tanya2 waktu masih kuliah S1 dulu dapat nilai apa di mata kuliah yang mirip dengan mata kuliah yang diajar dosen itu.

      Soal hafal, hmm… itu sih secukupnya saja sudah baik kok. Maksudnya ya pasal-pasal yang penting2 memang harus dihafal, tapi nggak lalu harus hafal mati seluruh undang-undang. Bisa-bisa otak meleleh kalo ngafalin pasal segitu banyaknya. Gile aja, KUHPer sendiri kan udah berapa ribu pasal. Belum lagi UU Agraria, UU PT, UU PMA, n UU lainnya.

      Soal jangka waktu kuliah, untuk MKn maksimal 3 tahun. Waktu aslinya hanya 2 tahun, lalu diberi tenggang waktu 1 tahun, jadi total ya 3 tahun.

  160. HY kak ,
    mau nany ni , kr” jur hukum di untar bagus ga ??
    ktny orng china susuh jde notaris y kak ??

    • Wah, Thomas, lo tanya sama gue yang lulusan UnTar ya jelas aja gue bakal jawab jurusan hukum di UnTar tuh ya bagus lah. Hehehe…

      Trus, orang (keturunan) Cina susah jadi notaris? Wew… kata siapa tuh? Temen-temen gue banyak yang keturunan Cina lulusan UnTar n mereka udah jadi Notaris sekarang. Dunia notaris mah nggak diskriminasi yang kaya gitu kok. Tenang aja. Hehehe…

  161. Salam kenal..wah salut bgt!trnyata perjalanannya yg panjang untuk jdi notaris yang dikota asal purwokerto berderet-deret notaris dah kaya buka warung..well penginnya c ke UNDIP bisa bagi info ga berapa biayanya?,,,well makasih bgt infonya ..by aghis

    • Maaf banget ya Aghis, saya sayangnya tidak punya informasi tentang biaya kuliah MKn di UnDip. Tapi kalau ingat-ingat pola waktu saya kuliah, biayanya tidak berbeda dengan kuliah S2 lainnya. Mungkin kalau sekarang sudah 11juta-an per semesternya, atau mungkin lebih karena saya saja waktu baru masuk tahun 2006 biayanya sudah 8 juta per semester.

  162. mas dito.
    thx loh atas infony bantu bgt.
    smoga amal dan ibadah mas dito diterima di sisiNy,,amin.
    hheheheh
    mas skr saya krja di bag asset management perusahaan sekuritas di bej,
    klo jm kerja saya smp jm 5 qr2 bs ga ya kerja sambil kul??

    • Sekuritas di BEJ? Waks… saya dulu juga sempat kerja di perusahaan sekuritas selama semester 1 dan 2 kuliah MKn. Kalau pengalaman saya, selama dua semester awal itu memang masih bisa kuliah malam, karena jadwal kehadiran dosennya masih teratur, tapi begitu sudah semester 3 saya resign dari pekerjaan karena saya dapatnya lebih banyak jam kuliah siang/sore. Ditambah lagi terkadang dosen2 di semester akhir2 itu jadwalnya memang agak acak karena mereka kebanyakan adalah notaris yang masih aktif.

  163. o ya mas bs minta tolong alamat bimbel bt masuk Mkn UI…
    di sesnen dman ny y?
    ato no tlpny jg blh
    thx b4

    • Sebenarnya di komentar2 yang di atas sudah ada komentar langsung dari Bapak Alwesius yang menyediakan jasa Bimbel ilmu kenotariatan, tapi nggak apa-apa, ini saya CoPas saja dari atas ya. 🙂

      Kalau ada yang membutuhkan bimbingan untuk ujian masuk Pasca Sarjana/Magister Kenotariatan UI, Ujian PPAT, tentir mata kuliah Magister Kenotariatan, konsultasi bidang Kenotariatan dan Pertanahan dan Praktek Notaris-PPAT, bisa menghubungi saya di HP. No. 0815 – 8825 -748.

      Salam

      Alwesius, SH, MKn
      Kelompok Belajar “INP” Jakarta

  164. wew..kk lulusan untar ya?
    aku jg kuliah diutar S1 hukum, baru masuk. Salam kenal kak senior. haha
    Dan aku pengen banget jd notaris. makasih byk ya, posting kk sangat membantu.
    btw kk angkatan brp? dan skrg udah kerja atau bka kantor sendiri? :), tQ

    • Gimana kabar UnTar? Senangnya bisa ketemu sesama anak UnTar di dunia maya ini. Hehehe… Dekan FH sekarang siapa? Masih Pak Gunardi apa sudah ganti?

      Saya dulu angkatan 2001, lulusnya 2006 :-p Hahaha… Molor setahun gara-gara keenakan ikut organisasi. Sekarang saya baru mulai buka kantor Notaris di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Doakan supaya bisa lancar ya. Saya juga mendoakan supaya Pya bisa lancar kuliahnya.

      Hidup UnTar! Hehehe…

  165. akuu yuni dari Bali .
    ketika aku besar nanti aku ingin menjadi seorang notaris ,,
    apakah mungkin aku menjadi seorang notaris ?
    bagaimana caranya menjadi seorang Notaris yang baik ??

    • Halo Yuni. 🙂

      Kalau ingin tahu tentang bagaimana menjadi notaris, kamu baca saja postingan blog ini. Saya sudah mencoba menuliskan garis besar hal-hal yang harus dijalani selama kuliah notaris.

      Tapi kalau soal bagaimana menjadi notaris yang baik… Saya sendiri tidak tahu apakah saya sudah menjadi notaris yang baik. Jadi yah saya hanya bisa menjawab, sebisa mungkin menjalankan jabatan notaris sesuai dengan undang-undang jabatan notaris dan juga kode etik notaris. Kalau jabatan ini dijalankan dengan amanah dan sesuai dengan peraturan, insyaallah bisa menjadi notaris yang baik.

  166. hehehe..saya sangat terpukau dengan mas dito..sebelum nya saya bingun mau kerja ap
    saya kerja hanya 2 alternatif buat saya PNS/ atou notaris..saya baca tulisan mas dito mulai awal sampai akhir yaaa…setidak nya saya uda punya gambaran ,pertama saya takut menjadi notaris karena aku kirain pelajaranya hitung2an terus krn saya sendiri mata kulia hukum waris adat dapat C .waduh,,kapok saya blajar hitung2 terus..ya semoga saya bisa jadi notaris kyak mas dito , saya do’akan semoga sukses,dan cita2nya terwujud mas..besok klo saya lulus january saya mempersiapkan data2 untuk masuk notaris,,,saya senang kenal mas dito ,,dear ragil untag

    • Ragil tenang saja, di notariat tidak terlalu banyak hitung-hitungan kok. Yang paling gawat itu ya hanya Hukum Waris BW, karena memang ilmunya amat sangat njelimet (maklum, ilmu warisan dari jaman Belanda dulu). Selain itu sih kebanyakan ya asal kuliah rajin, sering latihan bikin akta, dan rajin mengerjakan tugas, insyaallah pasti bisa lulus.

      Terima kasih untuk doanya ya. 🙂

  167. Waduh mas,,mahal banget kuliahnya…nabung 10 tahun pun pasti gak bisa dpt uang segitu hihi…mas,tau gak kira2 di UNSRI biaya kuliah notarisnya brapa?modal buka kantor notaris brapa?

    • Aduh, modal buka kantor itu memang yang paling berat. Saya saja sekarang peralatan kantor masih mencicil satu per satu, karena kalau langsung semuanya… wah, ndak tahu bakal berapa puluh juta itu totalnya.

      Tentang biaya kuliah, maaf sekali tapi saya tidak punya infonya. Tapi sejauh yang saya tahu, biaya kuliah Kenotariatan tidak berbeda dengan biaya kuliah S2 lainnya.

  168. Saya ada dengar untuk mengikuti Master Kenotariatan sudah bisa tidak harus dari Sarjana Hukum saja S1-nya, benar nda yah??

    • Sayangnya hal itu sepertinya masih belum boleh. Ini bukan masalah apa-apa, hanya saja kuliah notariat ini sudah dianggap cukup sulit untuk para Sarjana Hukum, bisa dibayangkan untuk orang-orang dari disiplin ilmu lainnya pasti akan lebih kerepotan lagi mempelajari ilmu hukum dari dasar-dasarnya lagi.

  169. tq buat infonya…

    • Sama-sama 🙂

  170. thanks so much info na
    sangat berguna bagi saia ^^d

    • Sama-sama ya 🙂

  171. mas dito, sy pengen sharing skrng sy lagi tes kenotariatan di unair lagi tunggu pengumuman sih,, kebanyakan banyak yang protes katax umur sy masih trlalu muda untuk ambil kenotariatan umur sy skrng 22 tahun, kira2 langkah yg sy ambil menurut mas????

    • Tidak apa-apa. Tidak ada istilah terlalu muda untuk kuliah notariat, toh syaratnya hanya sudah lulus S1 Hukum. 🙂
      Teman saya banyak juga kok baru berusia 22 atau 23 waktu mulai kuliah MKn, dan mereka memang lulus waktu baru berusia 24 atau 25 tahun.
      Kekurangannya adalah, kalau lulus MKn pada usia segitu memang berarti tidak bisa langsung minta pengangkatan sebagai notaris.
      Ikut pelatihan SABH sih boleh-boleh saja, ujian Kode Etik Notaris juga sudah boleh kalau baru berusia segitu, tapi untuk mengajukan pengangkatan harus menunggu sampai sudah ulang tahun ke-27 baru boleh.
      Yah, tidak apa-apa juga tho? Sambil menunggu berusia 27 tahun kan bisa memuaskan diri magang di kantor notaris senior, jadi waktu sudah minta pengangkatan dan ingin buka kantor sendiri sudah benar-benar siap dan ‘matang’.

  172. thanks a lot jadi semangat untuk jadi notaris kemarin2 sempat down dengar ucapan2x orang.. 🙂

    • Sama-sama. Siapa tahu nanti kita bisa rekanan. 😉 Hahaha…

  173. mas, saya mo nanya lagi nih
    dari pertama kali buka kantor, ampe sekarang udah berapa lama mas?
    udah banyak klien mas? hhehehe

    • Halo Brian. Apa kabar? Sebentar lagi UN ya? (terakhir aku dengar kamu kan di kelas 3 SMA 🙂 )

      Aku baru buka diambil sumpah notaris bulan April kemarin, jadi sekarang baru total 7 bulan lah buka kantor. Itu pun baru kantor sementara karena masih cari-cari tempat yang strategis untuk dipakai jadi kantor permanen. Hehehe…

      Soal klien, wah… kantor saja masih belum bener, jadi belum terlalu mikirin klien. Malu kalau sampai kantor yang porak poranda nan imut itu kelihatan sama klien. Hahaha…

  174. baik mas dito
    wah, masih inget toh ternyata hhehehe
    iya mas, bentar lagi UN
    doain lulus ya mas hhahaha

    buruan nyarinya mas dito
    biar cepet dapet klien hhehe

    mas, katanya jadi notaris itu “godaan”-nya berat ya mas?

    • Wheleh? “Godaan” apa nih? Yang pasti sih godaan korupsi lumayan kecil, karena kan kantor ya milik sendiri, jadi kalau korupsi ya jatuhnya sama saja seperti korupsi dari uang sendiri. Hahaha…

  175. Salam kenal mas dito..
    saya sangat terpukau melihat blognya.. sharing yang iseng2 awalnya, dan menjadi banyak bermanfaat untuk banyak orang. great Job mas, dan aku juga ikut terpukau.
    Mas saya pengen tanya, apakah menjadi notarist itu boleh sambil menjabat pekerjaan lain seperti PNS atau lawyer? soalnya aku ini PNS, dan kl aku ambil magister dulu bisa ngga yah? dan setelah aku bisa menyelesaikannya berarti aku harus keluar dari PNS dong? tolong pencerahannya.. agar saya nanti ngga bingung. mohon jalan keluarnya.. Terima kasih.. =)

    • Salam kenal juga ya. 🙂

      Jadi ini tentang rangkap jabatan ya? Untuk Notaris sayangnya rangkap jabatan itu adalah sesuatu yang dilarang (bahkan sepertinya sudah benar-benar haram hukumnya, hahaha…). Apalagi kalau sampai rangkap dengan PNS ataupun rangkap jabatan dengan Advokat, wah itu sangat-sangat dilarang. Selain itu jadi pegawai perusahaan, direktur, ataupun komisaris perusahaan juga dilarang. Kalau mau, seorang notaris itu ya hanya bisa ikut-ikutan jadi pemegang saham perusahaan, atau buka usaha kecil-kecilan seperti travel agent, laundry, mini market, depot isi ulang air galonan, dan usaha-usaha kecil lainnya.

      Tapi jangan kuatir, larangan rangkap jabatan ini ya berlaku hanya pada saat sudah benar-benar minta diangkat jadi notaris oleh DepKumHAM. Kalau masih selama proses kuliah atau magang ya masih silahkan-silahkan saja kalau ingin berkerja sebagai PNS atau di perusahaan.

      Setahu saya, hanya ada 2 jabatan yang boleh yang boleh dirangkap oleh seorang notaris. Pertama adalah rangkap jabatan sebagai Pejabat Pembuat Akta Tanah (ini yang paling umum ada ya, hahaha…), dan jabatan yang satu lagi adalah sebagai Pejabat Lelang Kelas II (ini yang masih agak jarang, tapi sudah mulai bermunculan kok notaris yang juga merangkap jabatan ini).

      Jadi ya begitulah, sebagai seorang Notaris memang harus full time, tidak boleh disambi dengan pekerjaan-pekerjaan full time lainnya. Paling kalau mau ya jadi dosen tamu di universitas. 🙂

      • Terima kasih lho mas infonya..
        sukses selalu..

  176. makasih mas informasinya sangat membantu 🙂
    sekarang kan aku masih kelas 3 SMA, aku pengin masuk fakultas hukum nanti mau ambil notaris . karena nilaiku tinggi-tinggi dalam hal pendidikan kewarganegaraan hehe siapa tau bisa jadi modal masuk hukum .
    tapi aku juga pengin ambil farmasi .
    kalau farmasi aku gak begitu jago kimia karena aku suka biologi daripada kimia . boleh minta saran enggak mas dito, lebih baik ambil hukum – notaris atau farmasi ?

    tapi ko sepertinya ribet yaa mau jadi seorang notaris itu ? hehe

    • Wah, bagaimana ya? *garuk-garuk kepala* Saya nggak berani memberi saran karena jujur saja saya hampir tidak mengerti apa-apa tentang jurusan Farmasi (seperti apa saja yang akan dipelajari, kelebihan n kekurangan jurusan itu, kemungkinan pekerjaannya, dllsb) jadi kok ya rasanya nggak pas kalau saya berusaha membandingkan dengan profesi notaris. Maaf ya. 🙂

      Tapi paling tidak dari baca-baca blog ini seharusnya sudah punya bayangan tentang kelebihan dan kekurangan profesi notaris kan? Yah, semoga saja bisa jadi pertimbangan Lita dalam mengambil keputusan nantinya.

  177. salam kenal
    mas saya SHI.bisa ikut kuliah MKn di UI ngga..??

    • SHI itu maksudnya Sarjana Hukum Islam ya? Wah, ini sebelumnya juga sudah ada yang tanya, dan jawaban saya sayangnya masih sama, saya sendiri tidak tahu tentang boleh atau tidaknya seorang SHI kuliah Notariat. Sebaiknya memang tanya langsung saja bertanya ke sekretariat Jurusan Notariat di UI Depok.

  178. trims, infox…
    btw, di kite punya kampung tuh kampus mana yang buka program s2 M.Kn, sebagai referensi gue

    • Wedew… Kampung mana nih? Kampung tanah Betawi? Kalo di situ mah cuman ada di UI doang. Kalo se pulau Jawa, nah, ada beberapa tuh. Mulai dari UI, UnPad, UnDip, n UnAir. Tinggal pilih aja.

  179. Mas,m nanya sedikit ya…
    Ini saya riedel dr manado (U sam ratulangi),sbntr lg kliah saya akan selesai,trus rncna mau jd kayak mas (jd notaris).hehe
    kira2 ada gak mas kliah malam?,trus biasanya d kelas ada brpa mahasiswa?
    Di balas ya mas.udah niat ni jd notaris,hitung2 biar bisa blz budi ma orgtua saya.Hehe
    thx

    • Justru biasanya memang kuliah MKn itu lebih banyak kuliah sore dan malam, karena memang pesertanya adalah orang-orang yang sudah berkerja. Ya kecuali sabtu sih, karena ya biasanya orang berkerja kan libur di hari Sabtu, jadi untuk hari Sabtu perkuliahan dimulai dari pagi, seperti kuliah2 S1.
      Soal jumlah mahasiswa per kelas, waktu angkatan aku sih per kelasnya berisi 80-an orang. Memang agak terlalu besar sih ukuran kelasnya, tapi ya mau bagaimana lagi, mahasiswanya memang banyak. Hahaha…

  180. mas, notaris kan ketat banget ya soal moral, lebih ketat mana dibanding guru kira2? guru kan juga ga boleh clubbing, main pelacur / gigolo dll.., nah kalau notaris tp masih “gaul” wajar misal nonton musik, clubbing tp gak mabok2an, gaul gitu deh, masih bisa gak atau betul2 gak bisa (kalo guru kyknya ga bisa kan ya)

    • Ya selama tidak melanggar hukum saja sih ya masih tidak apa-apa. Intinya ya sama saja seperti guru, bersenang-senang itu ya boleh saja, selama jangan sampai melakukan hal-hal yang memalukan nama baik profesi, ya kan?

  181. Assalamu’alaikum wr wb..

    Mas Dito, aku mau tanya, klo buat yang bekerja, setelah lulus M.Kn. magangnya gimana? Kan kita kerja.., selama setahun lagi?

    Makasih yah,
    Wassalam

    Momi Kaifa

    • Walaikumsalam wr wb,

      Ya inilah salah satu pengorbanan untuk jadi notaris. Selama satu tahun magang itu ya mau tidak mau berhenti berkerja supaya bisa berkonsentrasi magang.
      Sebenarnya kan tidak perlu mencari magang yang tidak dibayar, kalau bisa mendapat pekerjaan di kantor notaris ya dihitungnya kan magang juga. Memang pasti gajinya akan jauh lebih rendah dibanding pekerjaan awal di kantor-kantor, tapi magang itu penting karena kita sebagai calon notaris bisa mendapatkan bayangan tentang bagaimana sebenarnya pekerjaan notaris itu sehari-harinya, ya dari magang itu.

      Wassalam,
      Dito

  182. ini ada pertanyaan lagi mas dari temen saya, dia SE tapi buat masternya pengen ngambil hukum, berarti ga bisa notaris ya. kalau hukum bisnis prospeknya gimana mas, biasanya kerja di perusahaan atau di kantor2 hukum

    • Iya, sayangnya kalau ingin mengambil MKn ya syaratnya harus SH, tidak bisa sarjana dari jurusan lain. Jangankan MKn, MH juga syaratnya juga harus dari SH, tidak boleh dari jurusan lain.
      Hukum bisnis, iya, biasanya nanti prospek lapangan kerjanya adalah jadi advokat, legal2 di perusahaan2, mediator, atau ya tentu saja jadi pegawai negeri. 🙂

  183. salam kenal mas saya riza…
    alhamdulillah saya bru lu2s S1 hukum di UP…
    dan saya ingin melanjutkan MKN..
    yg menjadi pertanyaan saya adalah :
    1) domisili saya dijakarta kabar’na masuk program S2 MKN UI susah dan Mahal y mas… trus ada masukan untuk msuk S2 MKN di UGM kta’na lebih mudah y..kn sayang klo biaya mahal putus ditengah jalan ap lg saya lu2san yang telat untuk S1..
    2)untuk magang ap harus sesuai aturan.. klo saya magang sklian kuliah kan lebih efektif dari segi waktu.. klo sandai’na saya magang sekalian kuliah trus ktika lulus saya sedikit main kotor dengan tempat notaris saya magang untuk masalah waktu magang ap ada akan ada yang memerika/mengawasi sedetail itu dri pihak INI… maklum mas mengejar target maried… ckckckk…
    3) makasih atas share2’na sangat bermanfaat untuk saya dan orang banyak… sukses selalu mas,,,

    • 1. Mungkin untuk ujian masuknya, UGM bisa saja lebih mudah dibandingkan dengan UI. Beberapa teman saya juga ada yang bilang begitu, tapi mereka semua akhirnya keterima di UI, sehingga tidak jadi masuk UGM. Hahaha… Tapi kalau soal sulit kuliahnya, wah, itu sih semua jurusan MKn pasti sulit. Alasannya karena universitas yang menyelenggarakan jurusan ini kan hanya sedikit, jadi ya mereka bisa ketat mempertahankan standar pendidikan jurusan ini sebab tidak banyak persaingan di antara universitas.

      2. Untuk magang, sayangnya iya, harus sesuai peraturan yaitu magang selama 1 tahun dihitung sejak setelah lulus MKn. Masalahnya begini, kalaupun ada notaris yang mau memberikan surat magang, walaupun kamu magangnya sebelum lulus, tapi kan surat itu tetap harus ditanggali dengan tanggal 1 tahun setelah kamu lulus tho? Nah, daripada pura-pura magang, kenapa tidak magang beneran saja, toh hitung-hitung sekalian mengisi waktu sambil menunggu pengajuan SK Notaris. Soal mengejar target menikah… ummm… kamu tahu kan kalau notaris itu ada usia minimal 27 tahun? Jadi kalau belum 27 tahun tidak bisa mengajukan permohonan SK Notaris. Ya… bersabar saja lah. Jalan jadi notaris memang agak ribet, tapi kalau kamu sudah menjalaninya pasti ngerti kok kenapa harus ribet begini.

      3. Sama-sama 🙂

  184. salam kenal mas,,saya siti
    beruntung sekali bisa nemuin blog ini,,kebetulan saya lagi galau tentang masa depan saya setelah lulus SH,,
    saya sudah dapat panggilan tes dari perusahaan di bidang legal maupun advokat,,tapi kok kayaknya saya belum sreg gitu mas.

    jadi saya tertarik untuk memperdalam sekalian bahasa inggris dan mengambil Mkn,,

    yang saya ingin tau bagaimana pengalaman mahasiswa muda yang mengambil Mkn dengan biaya sendiri?(tidak dibiayai orangtua)sedangkan harus fokus juga kuliah,,,usaha/kerjaan apa yang bisa mencukupi biaya kuliah(yang mahal), hingga pelatihan2 dan pengajuan menjadi notaris dan ppat tanpa mengganggu masa perkuliahan?(rencananya saya ingin magang di notaris,,biasanya digaji tidak ya?saya juga berencana buka usaha untuk menambah2 biaya)

    terimakasih,,mohon diberikan inspirasi…

    • Hmm… jujur saja, memang pasti berat kalau kuliah sambil kerja. Tidak perlu MKn, untuk kuliah yang lain kalau disambi kerja pasti berat. Bahkan teman-teman saya yang sepenuhnya berdiri sendiri (karena mereka memang sudah bapak2 atau ibu2) juga bilang kalau kuliah sambil kerja memang terasa berat, karena pagi-siang kerja, sementara sore-malam kuliah. Bahkan sabtu juga dipakai kuliah, sedangkan Minggu habis untuk mengerjakan tugas.
      Tapi bukannya tidak mungkin lho ya. Malah memang biasanya orang kuliah S2 ya memang sambil kerja, itulah sebabnya program S2 kebanyakan kuliahnya di malam hari untuk mengakomodir mahasiswanya yang kebanyakan sudah tergolong pekerja.
      Justru biasanya orang-orang yang ambil S2 sambil berkerja malah lebih ngotot untuk kuliah dan cepat lulus karena ya mereka tidak ingin lama-lama ‘tersiksa’ dengan kehidupan di 2 dunia secara berbarengan (maksudnya dunia kerja dan dunia kuliah)
      Tentang magang, yah itu tergantung notaris yang dimagangi. Kalau mereka mau menerima sekedar magang saja, ya mungkin tidak di bayar, tapi kompensasinya ya anak magang itu diperlakukan benar2 sebagai ‘anak magang’ dan bukan sebagai pegawai yang bisa dimarahi atau disuruh2 sewaktu2.
      Tapi kalau bisa diterima kerja sebagai pegawai di kantor Notaris sebelum mulai kuliah MKn, lalu baru pelan-pelan mulai kuliah, lulus kuliah melanjutkan berkerja (yang mana bisa dihitung sekalian magang), ya pasti akan lebih ringkas semuanya karena antara pekerjaan dan kuliah memang saling berhubungan.

  185. mas dito, di universitas pelita harapan bisa tuh SE ngambil MH, hukum bisnis konsentrasinya…, wah jgn2 nanti malah habis ngambil MH susah diterima kerja ya krn basis sblmnya SE

    • Wah, baru denger nih kalau sekarang MH sudah mau terima mahasiswa non-SH. (Dulu joke-nya bilang, awalnya Susah Hidup, setelah lulus S2 jadi Malas Hidup, hahaha…)

  186. slmt pagi mas,,,,mau gabung boleh ya,,? aku bisa gak dapet info soal sekolah notariat di Unpad Bandung ? mksdnya seputar soal biaya sekolahnya,,,kapan wkt pendaftarannya,,,dimana harus dapat formulirnya,,dll atas semua infonya aku ucapin trima kasih banget,,,
    balas ya,,,

    • Wah maaf dulu sebelumnya, tapi saya tidak punya informasi tentang biaya kuliah. Dulu 2006 sih per semester 8 juta, tapi kalau sekarang ya pasti sudah naik ya.
      Tentang pendaftaran biasanya semua universitas hampir serentak membuka pendafataran di bulan Februari-Maret, dan ujian masuknya diadakan April-Mei.
      Tentang tempat pendaftarannya, saya juga kurang tahu karena saya hampir tidak tahu apa-apa tentang UnPad. (Saya hanya tahu kalau Paduan Suara UnPad itu bagus sekali 😀 )

      • Mlm mas brooowww….asik bgt nih bacar artikelmu.serius sih pgn bgt aq jd notaris,masak sdh 8 th cuma jd krywn.tp y apa mau d kata,terkendala mslh klasik bro,biaya.
        S1 sdh kepegang meski lulusan swasta.itupun kelas mlm mengingat ambil S1 atas biaya sendiri swaktu kja d notaris yg dulu (mksh y mi….).dan itu prjuangan 3,5th kuliah luar kota bro.sdh lama pengin nerusin ambil profesi,apa daya tangan tak sampai….
        Mohon bantuan doanya y bro,smoga kita bs seprofesi sbgai notaris-ppat.
        Untuk rekan2 yg membaca blog-nya mas Dito dan sempat membaca tulisan sy ini serta bersedia memberikan bantuan doa,sy ucapkan terima kasih yg sedalam-dalamnya.
        Slm SUKSES….sebagai notaris-ppat

  187. wah mas..makasiih..maksasihhhh….beribu2 makasih deh info yang mas kasih ini sangat berguna…wah tahun 2008 ajah pendAFTRAannya udh bgtu mahal apalagi tahun 2012 yah!!!!!!!!!!!!!!!saya sih masih mahasiswa semester 6 rencananya,nih masih rencanannya pengen ngelanjutin pendidikan d magister kenotariatan alias pengin kuliah notaris gtuu….intinya udh ad garis besar di otak saya tentang sekolah notaris ini..kalo gtu saya permisii dulu yah..sekali lagi makasii infonyaaa./…

    dhyan,Kupang NTT

    • Sama-sama ya Dhyan 🙂

  188. boleh minta e-mailnya gk?
    jadi bisa tanya2 langsung.
    thanks 🙂

    • Gimana kalau lewat Facebook saja? Hehehe… Tuh sambungan ke facebook aku ada di atas.

  189. wah wah…..

    bang thanks banget nih shared pengalamannya yah bang……. gua mahasiswa MKn nih… gua butuh banget pencerahan kayak begini ahhahaa.. thanks banget…… tadi gua dah add fb abang… nanti nanya2 disana aja… salam kenal bang…oke… masih banyak peranyaan numpuk di otak gua ni ahkahkahkaa… sip bang….

    • Oke d. Sampai berjumpa di facebook ya. Hahaha…

  190. mohon infox: kalo mau sekolah Mkn tdk perlu magang dulu di kantor notaris??

    • Kalau hanya untuk sekolahnya sih tidak perlu. Nanti magangnya kalau sudah lulus sekolah notaris dan memang sudah benar-benar mau jadi notaris.

  191. kak ku mau nnya ujian kode etik itu apa ???
    terus susah gk ujian na ??

    • Oh, itu begini. Notaris kan punya kode etik yang harus dipatuhi. Kode etik ini mengatur batasan-batasan perilaku seorang notaris terhadap masyarakat, profesinya sendiri, dan juga terhadap sesama rekan notaris lainnya. Nah, kalau seseorang pengen jadi notaris, salah satu syaratnya adalah dia lulus ujian kode etik ini, sebagai tanda bahwa dia tahu batasan-batasan yang harus dia patuhi mengenai tingkah lakunya sendiri sebagai notaris.

  192. Thanks Bang Dito,
    Doakan gw lulus ujian masuk notariat & gak salah banting stir dari bidang perburuhan ke bidang notariat.. abis gw udah muak jadi alat politik kantor buat mehaka karyawan & menindas pekerja (curcol)… ;p Stelah tau dunia bisnis ternyata belajar menjadi notaris akan menjadi sangat menarik.. heheheh…. 🙂

    • Semoga bisa lancar semuanya ya, mulai dari kuliahnya, magangnya, dan prakteknya sampai nanti purna bakti sebagai notaris. ^_^

  193. mau nanya…
    saya berminat jadi notaris, apa seorang notaris itu ditentukan wilayah kerjanya? kalo harus ikut suami gimana?

    • Mengenai wilayah kerja, kita bisa memilih sendiri. Dengan catatan, wilayah yang kita inginkan itu belum penuh formasi notarisnya. Contohnya seperti Jakarta kan sudah penuh formasinya, jadi notaris baru tidak bisa meminta ditempatkan di Jakarta. Tapi untuk wilayah lain yang masih memungkinkan untuk dimasuki notaris baru, kita bebas memilihnya.
      Kalau untuk mengikuti suami/keluarga sementara wilayah tempat tinggalnya sudah penuh ya terpaksa memilih wilayah yang bersebelahan dengan wilayah rumah tinggal itu. Contoh, rumah di Bekasi, mengambil wilayah kerja di Karawang. Kan sebelahan tuh, jadi bisa buka kantor di dekat perbatasan Bekasi-Karawang (tapi tetap harus di dalam wilayah Karawang).

  194. Bagus bgt tulisannya…

    • Terima kasih ^_^

  195. Mas Dito blognya bagus banget, sy print untuk anak sy, skrg anak sy udah masuk MKN Unpad, untuk yang perlu informasi MKN Unpad
    klik di http://www.unpad.ac.id biaya tahun ini 22 jt, Dana Pengembangn 9.5 jt, smster 10 jt, martikualsi 2,5 jt.

    • Terima kasih untuk sharing infonya. Semoga bisa berguna bagi teman-teman yang ingin masuk ke Notariat UnPad 🙂

  196. wah berguna banget infonya k’, cuma gue lgi galau nih k’,terus terang aku sangat ingin menjadi notaris, tapi saya punya beberapa pertanyaan yang bikin saya galau, pertanyaanya:
    1. menurut k’ utk di jadiin kantor notaris tuh bagusnya di rumah atw terpisah dengan rumah(bikin kantorsendiri) untung- ruginya gitu k’?
    2. bagaimana caranya atw drmana saja kita bisa mendapatkan klien?apakah setelah lulus kuliah kenotariatan itu bisa lgsg mendapatkan klien?
    3. sumber pendapatan seorang notaris itu apa saja k’, trus brapa kira2, ?
    4. pendapatan seorang notaris kalau di akumulasikan kira2 berapa perbulannya k’? menurut k’ apa dari pendapatan seorang notaris itu apa bisa menjanjikan?
    sory k’ klo pertanyaan saya agak sensitif, tapi terus terang pertanyaan ini yang membuat saya galau dan saya yakin pertanyaan ini juga mewakili banyak org yang ingin melanjutkann S2 kenotariatan, thanx before k’

    • 1. Hmm… masing-masing ada kekurangan dan kelebihannya. Kalau kantor dan rumah jadi satu, kelebihannya ya tidak perlu keluar ongkos transport atau biaya sewa/beli kantor tapi kekurangannya ya rumah jadi kurang terasa damai karena kan karyawan dan klien bakal berseliweran di situ. Biasanya yang rumah dan kantor jadi satu ini adalah notaris perempuan yang masih punya anak kecil, jadi meskipun berkerja masih bisa mengurus anak. Kalau kantor dan rumah di pisah, kelebihannya suasananya jadi lebih profesional karena klien tidak perlu melihat keadaan rumah tangga si notaris, kekurangannya ya biaya bertambah karena tagihan2 kantor kan ada tagihannya sendiri, belum lagi sewa/beli kantor kan biaya juga, dan masih ditambah juga biaya transport.
      Untuk pertanyaan nomor 2,3, dan 4. Sayangnya untuk hal ini ya benar-benar tergantung rejeki masing-masing notaris. Ada yang baru buka kantor sudah langsung dapat klien (yang mana artinya dapat honor), tapi ada juga yang sudah praktek lama tapi kliennya masih kadang dapat kadang tidak. Soal pendapatan juga tidak pasti. Kalau sedang banyak klien ya pasti banyak pendapatan, kalau tidak dapat ya selama kosong sama sekali. Soal mencari klien, notaris sayangnya dilarang mempromosikan diri. Jadi paling banter kita hanya bisa menebar kartu nama, sambil berharap siapa tahu orang yang kita beri kartu nama itu akan memerlukan jasa kita.

  197. mas dito, mau tanya saya mahasiswi fakultas hukum Universitas Sriwijaya semester 4, saya maunya jadi notaris. Tapi buat ngambil Progran Kekhususan di semester 5 nilai saya lebih cenderung ke Program kekhususan pidana. Pertanyaannya bisa ga dari S1 hukum pidana kuliah S2 nya kenotariatan? tolong di jawab ya, Makasih 🙂

    • Bisa saja kok. Saya S1-nya juga mengambil pidana. ^_^
      Skripsi saya tentang Psikopat (studi kasus Robot Gedek). Hehehe…

  198. mksh mas tulisannya sangat membantu 🙂
    cepet lagi responnya.

  199. Salam kenal mas Dito.. Mas aq lulusan Hukum thn 1997.. sampai sekarang (14 Thn) udah gak pernah bersinggungan dg Bidang Hukum dan usia udah 38 Thn… PERTANYAANYA.. Kira kira bisa gak ya ikut kuliah Kenotariatan…? dan ada gak bimbingan untuk persiapan mengikuti ujian masuk… S2 (kenotariatan) sekedar info aq tinggal di Kal-Sel dan ingin kuliah di UNDIP… tolong diberikan wawasan. terimakasih banyak..

  200. met mlm mas dito… sy ni baru menjalani kuliah FH muhammaddyah sumatera utara. di kampus sy emank ada magister kenotariatan… tp sy liat dftr akreditas jurusannya blum di akreditasi.. Mkn UMSU masih izin dikti. nah, apabila sy mau lanjt ke Mkn UMSU setelah selesai S1… bagaimana pengaruhnya utk kedepannya.krn UMSu msh PTS SUMUT.

  201. mas dito….apa dah terlambat ya pendaftaran buat mkn 2012 soalx kata teman kerja pendaftaran dah tutup.. pertanyaanq apakah tanggal dan waktu pendaftaran mkn sama di semua universtas yg ada program notariatx…mohon infox yah…….kalo boleh jawabanya kirim ke emailq ya mkz………..emailq ( masbidod@yahoo.co.id)

  202. baguss bangett bang infox… soalnya saya baru aja lulus magister kenotariatan di unair…. doain ya bang biar kuliaku lancar…hehehehe….

    http://www.fh.unair.ac.id/informasi.php?id=32 (Mkn Airlangga)

    http://um3.ugm.ac.id/index.php/page/180 (UGM)

  203. trims infonya, sya punya niat tuk jadi notaris, apa di Universitas Sriwijaya palembang menyediakan program MKN

  204. salm knal mas,saya la ode dari buton umur skarng 28 saya alumni UNHAS 2001 skarng lgi persiapan Ujian akhir S2 MAP 16 nanti di UT kendari,kmarn 2005 sempat magang di kantor pengacara ali mazi,SH di cikini tpi stla pulang kawin di buton istri menetap tugas di buton.awalnya saya bercita-cita pengen bisa kuliah S3 hukum di UI 2012 tpi mengingat calon bupatiku kala di pilkada buton 4 agustus kmarn meskipn blum bnar2 kalah karna lhi perkara di MK keraguan takut g kesampaian bsa nylesaiin S3.jdi itung2 masa depan kyanya notaris bisa jga jdi harapan alternatif kalau pengn banting stir dan pengen hidup lbih tnang.snang bsa dapat tambahn pengethuan ttng notariat dari blog mas.rencnanya sih saya pengn lanjut notariat tpi di UNPAD menginggt istri sya alumni STPDN jdi bsa titip di jatinangor kerjanya.tpi saya mau tanya ujian masuknya susa ngga?soalnya saya g terlalu jago2 amat matematikanya.trus kalau sda ujian kode etik nantinya,SK penempatan prakteknya siapa yng tentukan?boleh mili atau di tentukan INI

  205. Sore mas..luarbiasa sharing nya.sy gk mau nanya,cm minta doanya smg jalan sy menjd seorg notaris bs terwujud walaupun berat.sukses Ya mas !

  206. Ass wr wb

    Aq ini sebetulnya sudah jadi lawyer untuk masa lebih 8 tahun, tiap hari kerjaanya selalu ribut mulu, seperti yang mas katakan dalam blog diatas. Nah dengan ulasan tersebut saya tertarik untuk ambil Notaris ( Mkn) tapi aq bingung mau ambil di mana? UI, unpad, undip, UGM , unair? aq denger UI dan UGM sangat susah masuknya apa betul? mohon diberi saran dan kunci/ jurus bagaimana bisa lolos ujian masuk notariat di UI. Saya sdh pegang ijasah S2 dari luar negeri, yang dipakai ijasah dalam negeri atau ijasah luar negeri? mohon info .

    sekian terima kasih
    Hendy Agus Rochyanto, SH, MA, LL.M
    Praktisi hukum/ lawyer/ advokat

    mohon balasannya diemail langsung ke saya di sarimulia99@gmail.com

  207. mas dito, gw request dong, minta review& compare dari mas berdasarkan pengalaman dan yang mas dengar, dari semua univ yang menyediakan jasa pencetak M.Kn mana yg terbaik( dilihat akomodasi, transportasi, biayanya, dosen killer, ilmu yg di dapat, dan relasi antar alumni2nya) biar jadi referensi buat aku mas soalnya aku binggung nih mo pilih yg mna. trus Menurut mas susah yg mna, ngurusin masalah perijinan tanah ato perusahaan, trus besaran mna honornya? makasih sebelumnya mas ditu “chuby”:)

  208. bagus banget blognya mas..
    perkenalkan, nama saya alma. saya lulusan S1 fisip thn 2005, dan tahun ini sedang program master di jurusan yang sama, alasan meneruskan kuliah master karena tuntutan profesi sebagai pengajar.
    karena pengalaman saya yang sudah beberapa kali berhubungan dengan notaris, saya berfikir sepertinya menarik sekali profesi ini. 🙂 jadi tahun ini saya juga mengambil kuliah hukum lagi – dan kalau saya hitung-hitung usia saya sudah lebih dari 35 tahun ketika membuka kantor notaris sendiri ..hahaha
    yang mau saya tanyakan, boleh tidak profesi sebagai notaris merangkap pengajar/dosen swasta (bukan pns)?. karena kalau tidak bisa maka akan jadi pertimbangan saya dalam melanjutkan kuliah hukum ini, mumpung baru satu semester mas..
    sebelumnya terima kasih untuk jawabannya dan sukses terus buat mas Dito

  209. mas dito, tulisannya bgs bgt. Pencerahan yg bener2 cerahrahrah buat sy yg InsyaAllah mo ambil kuliah lg S1 Hkm trus S2 Notariat, secara sy Ibu RT yg udah 38th, yg kbetln dpt ‘tawaran’ kuliah lg dr saudara sy yg notaris. Ths ya

  210. mas, kalau S1 nya dari akuntansi. apa bisa S2-nya ambil magister notaris? mohon penjelasannya terimakasih

  211. mas Dito..
    saya S1 jurusan Perbankan Syariah…apakah kalo ambil S2 kenotariatan bisa diangkat menjadi notaris?
    sedangkan S1 saya bukan dari hukum…

  212. @david n sugiyanto:
    Sayangnya untuk menjadi notaris diperlukan gelar S1 dari jurusan ilmu hukum. Kalaupun ada jurusan kenotariatan yang mau menerima mahasiswa baru yang latar belakang S1-nya bukan dari ilmu hukum, untuk diangkat menjadi notaris memerlukan gelar S1 ilmu hukum. Bahkan untuk menjadi Notaris Pengganti yang masa tugasnya hanya sementara untuk menggantikan Notaris yang sedang cuti juga diwajibkan memiliki gelar S1 dari ilmu hukum.

    • mas Dito…
      saat pengurusan pengangkatan notaris katanya lebih mahal lagi ya dibanding biaya waktu kuliah dikenotariatan..

      • Dulu sih dengar-dengar rumornya begitu. Tapi alhamdulilah waktu saya mengajukan permohonan pengangkatan biaya yang saya bayarkan hanya 1 juta rupiah sebagai pembayaran PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak).

  213. Wew tak kira jd notaris sm ky jd advocat om,, lulus pkpa udah deh magang trus gabung kai ternyata harus sekolah S2 jurusan notariat yah wah mana ada wktu kan harus kerj apa lg skrg punya rencana merit,, duh jd pusing nih

    • Kekurangannya perjalanan menjadi notaris memang seperti itu. Tapi juga ada kelebihannya lho dibanding perjalanan menjadi advokat. Pertama, magangnya hanya 1 tahun dibanding menjadi advokat yang harus magang 2 tahun. Kedua, menurut teman-teman saya yang lebih dulu jadi advokat sebelum jadi notaris, ujian kode etik notaris jauh lebih mudah dibanding ujian advokat, karena ilmu kenotarisan sudah tidak diujikan lagi, toh kalau soal ilmunya pasti sudah diuji selama kuliah. Dan ketiga, tidak seperti menjadi advokat, selama magang kita tidak perlu ‘koleksi’ kasus, karena dengar-dengar untuk menjadi advokat kan ada kuota harus pernah mengurus sekian kasus perdata, sekian kasus pidana, dan sekian banyak kasus TUN ya?
      Yah, masing-masing ada kelebihan dan kekurangannya, tinggal pilih mana yang paling sesuai dengan keadaan kita, mana yang paling mungkin untuk dijalani dengan baik. 🙂

  214. hi Dito…salam kenal…
    aku maya dr sby, menarik banget baca obrolan disini..
    kalo boleh nimbrung nih…aku mo tanya, apa sih pengaruhnya kalo kita ambil kenotariatan di PTN atau PTS?
    aku dulu ambil S1 hkm di Unair, skrg ada renc mo ambil kenotariatan, plan A sih di Unair jg, cuman plan B nya Ubaya n plan C di narotama..soalnya takut ga lulus tes masuk heheee…
    kira2 apa sih efek kedepannya? apa pengaruh ama lama dan tempat penempatan kelak?
    mohon infonya ya….
    makacih… 🙂

    • Sejauh yang saya tahu sih tidak ada pengaruhnya ya. Soal penempatan juga tidak dipengaruhi asal universitas kita waktu kuliah. Soal lamanya penempatan, itu peraturannya sama semua kok untuk semua penempatan, kita tidak boleh pindah wilayah kerja selama 5 tahun, karena kalau tidak ada peraturan seperti itu bisa-bisa notaris pada pindah-pindah wilayah kerja sembarangan. Soal tempat penugasan, itu juga terserah kita sendiri kok, selama wilayah yang kita mau itu belum penuh kuota notarisnya.

  215. Halo kak Dito, salam kenal..
    Aku Peter dari Surabaya,..
    Kren nih tulisan kak Dito, jdi bner2 tmbah ngerti ttg profesi notaris..

    aku ini sbnarnya msih kls 3 sma, dan rencana mow ngambil hukum di ubaya, trus sdh manteb klo nanti nerusin ke notariatnya..
    yg mau aku tanyaain, klo misalnya kita mau nerusin ke notaris kan saran kk lbih baik ngambil yang hukum perdata, belajar hukum perdata itu ada htung2annya/ matematika nda sih kak..?
    Trus bedanya hukum perdata dan hukum dagang itu apa kk..?

    Satu lagi kak, apakah setelah kita lulus s1 hukum, kita bsa cri krja di kantor2 notaris sebagi pegawai(tnpa mengambil Mkn dulu), mudah atau sulit mencri pkrjaannya,..?
    Mhon pnjelasnya,
    Thx,…=D

    • Sori ya lama baru jawab, jarang sempat on-line. Hehehe…

      Kalau memang sudah diniatkan ingin jadi notaris, ya lebih baik dari sejak S1 sudah konsentrasi belajar Hukum Perdata, Hukum Dagang, dan Hukum Perusahaan, karena Notaris memang mayoritas pekerjaannya pasti berhubungan dengan tiga jenis hukum itu.

      Perdata ada matematikanya sedikit, waktu belajar hukum waris. Tapi nggak terlalu masalah. Dibanding matematika SMA yang ada triginonometri, vector, kalkulus dan lain sebagainya, matematika di fakultas hukum jauh lebih sederhana. Paling hanya belajar menghitung persen-persenan saja.

      Hukum Dagang itu adalah Lex Specialis dari Hukum Perdata. Jadi Hukum Perdata kan mengatur mengenai hal-hal keperdataan secara umum (pernikahan, waris, dagang, perusahaan, perjanjian, dll), sementara Hukum Dagang lebih berkonsentrasi mengatur hal-hal yang berhubungan dengan perdagangan.

      Soal berkerja di kantor notaris, biasanya tidak perlu MKn sudah bisa diterima berkerja kok. Malah biasanya asisten-asisten notaris sekolahnya jebolan SMA/SMEA saja sudah cukup. Yang penting bisa mengetik, mengurusi pembukuan dengan rapi, dan mau belajar tentang birokrasi pengurusan perijinan sudah bisa berkerja di sebagai asisten notaris.

  216. slmt mlm mas dito, saya benar2 tertarik ttg gambaran menjadi notaris..

    alhamdulillah saya baru saja lulus ujian masuk UI Magister Kenotariatan utk semester genap ini, kuliah dimulai bln februari bsk.. mgkn poin2 diatas bisa menjadi pegangan saat saya menjalankan kuliah nanti hingga lulus..

    saya minta supportny kpd mas dito, alumni M.Kn. UI, atwpun teman2 saya nanti selama saya menjalani kuliah..

    btw, skrg mas dito uda buka kantor notaris? di daerah mana? klo dekat dgn saya, mgkn kirany saya bs berkunjung utk mengenal lebih dekat..

    terima kasih sebelumny..

    • Saya dapat penempatan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Jadi jauh dengan UI.

      Bagaimana kabar dosen-dosen di UI? Bu Arikanti, Bu Darwani, dan Bu Chairunisa masih ngajar nggak? Mereka itu notaris-notaris senior lho, jadi kalau bisa pendekatan sama mereka, lumayan banget ilmu yang didapat.

  217. terima kasih banyak ya om udah buat post ini. saya sangat tertarik menjadi notaris. setelah membaca post ini tambah tertarik lagi hehe.

  218. mas dito mw tny, biasa penerimaan s2 kenotariatan UI bulan apa aj ya? yg desember kmrn blm ke pikiran mw lanjut s2, tp stlh baca blog mas jd jelas deh notaris tuh gmn. thx ya mas dito

    • Wah, sekarang saya sudah gak tahu jadwal penerimaan mahasiswa baru MKn. Jaman saya sih hanya diadakan Februari-April, jadi mulai kuliah selalu di semester ganjil. Tapi info dari yang komen di atas itu dia bilang sekarang ada penerimaan mahasiswa di akhir-akhir tahun, jadi mulai kuliah di semester genap. Untuk info yang lebih jelas mungkin lebih baik tanya langsung saja ke program Notariat di UI.

  219. trmksh bnyak infox mas…bnar2 the best!!

  220. mas dito salam kenal ya…
    info n curhatnya seputar kenotariatan diperbanyak dong..

  221. ass … mhon pencerahan dan jawaban… sya seorang sarjana yg baru lulus perguruan tinggi islam djkarta, dan saya menyandang gelar SHI(sarjana hukum islam),, apakah saya bisa melanjutkan studi ke magister kenotariatan? atau hanya sarjana hukum (SH) saja yang bisa menjadi notaris?? trims wass

    • SHI itu berarti dulu kuliahnya di Fakultas Hukum (Syariah) ya? Seharusnya sih bisa ya. Selama S1-nya dari ilmu hukum sih bisa saja masuk notariat. Mungkin nanti dianggapnya sama seperti Sarjana Hukum biasa tapi dari program keminatan/kekhususan Hukum Islam. Tapi ini juga berbeda-beda sih di masing-masing universitas. Ada universitas yang sudah menerima SHI untuk masuk notariat, ada juga yang belum mau. Sejauh ini yang saya dengar hanya selentingan-selentingan kabar seklias dari teman-teman, jadi kebenarannya tidak bisa dijamin. Untuk info yang benar-benar tepat lebih baik minta info langsung ke sekretariat program Notariat masing-masing universitas.

  222. Blog yg asyik mas dito….waktu masih kuliah di S1-Hukum, sy sudah baca bloknya hingga sekarang sudah menjadi mahasiswa Mkn UNdip angkatan 2011. Sungguh memberikan inpiras dan semangat meski usia sudah ga muda lg. Sekarang sudah masuk semester 2 dan tidak terasa. Memang kuliah MKn agak susah2 gampang, apalagi berhadapan dengan kuliah Hukum Waris Perdata yg ngejelumit dan Perhitungan Harta Kekayaan Perkawinan (HKP) yg hitungannya ribet…bet….bet. Apalagi katanya kuliah Pembuatan Akta Waris yg katanya siap2 dibantai tapi itu baru di semester 3 nanti….hahahaha.

    Btw, buat tman2 yg mau ambil kuliah MKn terutama dari Jakarta atau sekitarnya silakan aja ambil di Undip. Khusus yg bekerja bisa ambil keas week end yg hanya kuliah hari sabtu dan minggu full day. Biasanya Minggu hanya sampai siang sekitar jam 13.00 dan langsung bisa pulang Jakarta. Banyak kok mahasiswa yg sudah berkeluarga dan bekerja yang berasal dari Jakarta atau sekitar Semarang yg kuliah di sana. Hampir lebih 90 % mahasisa week end adalah orang Jakarta.

    Oh iya…info untuk tman2 yg mau kuliah MKn…Kuliah di Undip kayanya yg paling murah di antara Universitas Negeri lainnya dan akreditasinya A. Tahun ini 2012 uang kuliahnya masih sama dengan tahun sebelumnya. Total pembayaran semester 1 sekitar 17 juta all in, dan 5 juta untuk semester 2 dst…untuk kelas weekend dan kelas reguler weekdays 9 juta dan 3 juta untuk semester 2 dst. Cuma yg paling beban dan berat buat tman2 Jakarta adalah ongkos pulang pergi Jakarta- Semarang. Biasanya sih tman2 naik kereta executive/bisnis/ekonomi atau ada juga naik bus. Tergantung keadaan kantong masing2. Bahkan naik pesawat dengan ticket promo juga banyak, tergantung rajin2 tongkrongin websitennya Sriwijaya atau Lion air…hehehehehe. Kuliah di Undip juga ga susah2 amat semua ada solusinya di sana. Pokoknya sippppp deh.

    Btw, buat tman2 yg butuh info kuliah MKN Undip bisa tanya2 ke saya, siapa yahu bisa bantu.
    CeKo : 0817 630 2148.

    Ciouuuuu, semangat!

    • Terima kasih untuk info tambahannya dari UnDip ya. 😀

      UnDip per semesternya 3 juta untuk program notariat reguler? Wah bener-bener jauh lebih murah ya dibanding UI. Dulu saya semester satu 11 juta (termasuk sumbangan pembangunan) dan 8 juta per semester selanjut-selanjutnya. Sekarang mungkin sudah lebih ya…

      Btw, moga-moga sukses ya kuliah MKn-nya.

  223. Salam kenal mas dito…saya ibu rumah tangga tapi saya lulusan S1 Sarjana Hukum tahun 1997, Suami saya menawarkan untuk sekolah lagi di notariat, kira2 masih bisa ga ya mas…soalnya cita2 terpendam jg sih mumpung anak2 udah mulai agak gede. Makasih ya mas infonya….

    • Bisa lah Mbak. Teman-teman saya banyak kok yang sudah usia 40-an waktu kuliah. Toh selama di Notariat kan hanya konsentrasi di Hukum Perdata, jadi gak perlu lagi belajar Pidana, HTN, dan HAN, dan karenanya ya lebih ringan. Mungkin agak perlu usaha lebih untuk hapal-menghapal, tapi bukan sesuatu yang terlalu berat untuk orang yang kuliah sambil kerja/ibu rumah tangga. Mungkin yang agak berat ya jadwal kuliahnya saja kadang suka sore/malam, tapi kan mayoritas program S2 memang kuliahnya jam-jam sore/malam.

  224. saya jurusan S1 Akuntansi, bisa ndak masuk kuliah S2 Jurusan Kenotarisan

    • Sayangnya program Notariat hanya bisa menerima lulusan S1 ilmu hukum. 😦

  225. halo, mas dito, salam kenal. mau nanya ni. soal -soal tes TPA itu juga ada mengenai psikotes ya. soalnya ada yang bilang sama saya kalo soal tes TPA itu mengenai bidang hukum perdata aja. trus makasih mas infonya.

    • Hmm… terakhir yang saya dengar, TPA di UI itu hanya tes yang seperti psikotes saja dan ditambah dengan ujian bahasa inggris. Tapi waktu saya ujian masuk (tahun 2006), ujiannya memang terbagi jadi 2 hari. Hari pertama ujian TPA dan bahasa inggris, sementara hari kedua ujiannya tentang ilmu hukum (perdata, perusahaan, dan agraria).

      Tapi angkatan-angkatan setelah saya (paling tidak sampai saya lulus tahun 2008), ujian hari kedua yang tentang ilmu hukum itu sudah ditiadakan.

  226. Mas,vira mau tanya doank…..
    Kira2 biaya MKN untuk tahun 2012 brapa ya…..?
    Mohon info’a……Thanks…..

    • Itu di atas sudah ada yang jawab untuk tarif di UnDip.
      Kalau di UI, saya sendiri sudah lama tidak cek.

  227. Kayak nya klo mas bro pinter ya seperti nya lancar2 aja…aq jadi ngeri baca nya..tpi mudah2an bisa masuk notariat UI amiiiinnnnn

    • Amin. Moga-moga sukses ya. 🙂

  228. mo tanya mas bang… mas bro… kl ikut ujian kode etik dan gak lulus, apa blh mengulang? berapa kali kita diperbolehkan mengulang ujian kode etik notaris?
    apakah diperbolehkan bila seandainya menjadi notaris juga menjadi advokat/pengacara?
    matur nuwun… mhn penjelasannya mas bro…

    • Wheleh, panggilannya banyak bener… 😀
      Tentang mengulang ujian… sepertinya sih boleh mengulang sesukanya berkali-kali sampai lulus. Tapi ujian kode etik nggak susah-susah amat kok. Yang diuji ya hanya tentang kode etik dan undang-undang notaris, jadi nggak terlalu banyak bahan yang harus dipelajari.
      Soal rangkap jabatan dengan advokat, sayangnya itu nggak boleh. Undang-undang jelas-jelas melarang kalau soal yang satu ini. Buktinya gak pernah kan liat notaris yang juga jadi advokat? Hehehe… Jangankan jadi advokat, kerja jadi pegawai saja dilarang, kalau sudah jadi notaris.

  229. mas, saya mau tny pendapat masnya tentang pasal 53 UUJN, itukan dalam ketentuan sanksi tidak diatur sanksi apa jika pasal 53 dilanggar oleh para notaris.. nah di daerah kerja mas dito sudah ada belom kasus notaris yang melanggar pasal 53. tks mas, lagi bahas tesis tentang pasal 53 soalnya.. 🙂

    • Wah, pasal 53 UUJN ya? Itu dari dulu memang selalu jadi pasal abu-abu. Masalahnya ya seperti yang kamu bilang, pasal 84 dan 85 tentang sanksi tidak membahas pasal yang satu itu. Aneh memang, sepertinya pasal itu lupa dimasukkan, keloncatan, atau bagaimana tuh dulu ceritanya kok bisa sampai nggak diatur di pasal sanksi.
      Tapi dulu hasil diskusi dengan dosen2 sih kesimpulannya, pasal itu susah untuk dijalankan karena sulit untuk dijalankan 100%. Kalau untuk suami/isteri atau anak atau cucu atau ortu atau kakek/nenek atau buyut si notaris/saksi memang bisa mudah diperiksa, tapi kalau sudah sepupu, atau sepupu iparnya mertua, nah itu sudah ribet tuh pembuktiannya. Kadang para notarisnya sendiri juga tidak tahu kalau penghadap masih punya hubungan keluarga dengan si notaris atau saksi.
      Masalahnya kan agak terlalu ‘mengkhayal’ juga kalau notaris harus mengecek genealogi para penghadap, apakah kira-kira dia punya hubungan keluarga sampai derajat ketiga atau keempat dengan si notaris atau saksi-saksi kan? Sepertinya itu yang jadi alasan utama mengapa pasal itu memang tidak diberi ‘taring’ pada saat pengesahannya dulu.
      Perkecualiannya ya kalau penghadapnya punya hubungan keluarga yang sangat dekat dengan si notaris, kalau sampai penghadapnya keluarga dekat dengan si notaris, dan si notarisnya menyadari hubungan keluarga itu, dan dia tetap membuatkan aktanya, ya itu artinya memang notarisnya adalah notaris berani mati.
      Mungkin memang tidak ada sanksi formilnya, tapi MPD pasti menegur kalau sampai ada kasus yang seperti itu. Lagipula kalau sampai ada pihak yang dirugikan oleh adanya akta yang seperti itu, ya bisa saja dimohonkan pembatalannya ke pengadilan, karena meskipun tidak ada dasar hukum sanksi-nya tapi hakim kan punya diskresi dan independensinya sendiri untuk memutus sebuah kasus.
      Sayangnya, sejauh ini saya belum pernah menemui kasus seperti itu. Biasanya di antara notaris kalau ada keluarganya yang ingin membuat akta pasti diserahkan ke rekanan sesama notaris. Kan toh sama-sama rekan sejawat, jadi proses penyusunan aktanya pasti lebih santai dan tidak kaku. Ini mungkin alasan lainnya mengapa pasal ini tidak diberi sanksi, karena di antara notaris sendiri tidak merasa ada perlunya melanggar pasal 53 itu.

  230. Mas dito,,salam kenal.. sya Zacky Saya sarjana Syariah,, Alias Hukum Hukum Islam. hehe… s2 nya Pngn Ngambil Mkn kira” bsa gak”?.hehe. soal nya waktu kulyah belajar Hukum jg hukum perdata, pidana, tatanagara, hukum islam. Perwakapan, perkawinan. dll… sy masuk Fakultas Syariah di instiut Agama Islam Cipasung..memang Basic sy dri Pesantren.. dari tahun 2009 kebelakang Gelarnya msih S.HI (Sarjana Hukum Islam), nah pas bagian sya lulus ko jdi S.Sy..hehe.. senior sy yg gelar nya msih S.HI sekarang sudah Bka Praktek ADVOKATpnya LBH sendri sudah lulus Pengacara.. nah sekarg sy mw nanya sm mas dito,, kira” sya bisa gk klw pengn nerusin ke Mkn? jadi notaris?heu..org” blm ngenal S.sy, mereka mengira S.Sy itu Ekonomi syariah.. jauh banget… padahal PKL ny di Pengadilan Negri Sm Pengadilan Agama.. jdi sy merasa kecil hati sebenernya orang” belum mengenal Bahwa S.Sy itu Sm Seperti SH dan S.Hi.. hehe jdi curhat ni ..

    • Wah, saya juga gak punya infonya tuh tentang Sarjana Hukum Islam/Sarjana Syariah bisa masuk MKn atau nggak. Mungkin saja bisa, karena kan toh sebenernya sama-sama hukum juga, cuman konsentrasinya lebih ke hukum Islam daripada cabang hukum yang lain. Buat infonya mending tanya langsung ke universitas2nya. Karena jaman sekarang sudah ada otonomi kampus, jadi masing-masing universitas bisa beda-beda peraturannya. Mungkin ada yang belum mau terima SHI / SSy, tapi bisa saja ada yang sudah mau terima.

  231. oke, makasih mas… 🙂

  232. sumpah,,,cara penyampaian nya asikk banget,,,!santai banget,,,,saluutt,,
    saya Mahsiswa S1 Hukum,,rencana juga mau lanjut Kenotariatan,,,Terimksh banyak Info nya,,semuanya sangat bermanfaat,,,

    • Sama-sama. N makasih buat pujiannya. 🙂

  233. salam kenal mas dito,saya mau tanya nih mas: sy lulusan S1 ekonomi,sy mau tanya utk mau jd notaris,dgn umur sy skrg 32 mau jln 33,kalo sy kuliah ngambil S1 hukum lagi terus lanjutin ambil kenotarisan masih bisa nggk yah dgn umur saya sekarang???mohon bantuan jawaban dari mas dito,kalo bisa mas di jawab melalui email sy: stevelinluntungan@yahoo.co.id ,thanks yah

    • Bisa saja kok, gak masalah. Malah kalau notaris semakin tua semakin mudah pengurusannya, karena notaris adalah salah satu pekerjaan dengan batas usia minimal yang cukup tinggi, 27 tahun. Nanti PPAT juga begitu, malah batas usia minimalnya lebih tinggi lagi, yaitu 30 tahun.
      Jadi kalau sekarang usia 33 mulai kuliah S1 – kan biasa 4 tahun ya kuliah S1 – jadi lulus SH usia 37. Lalu lanjut kuliah kenotariatan 2 tahun, lulus usia 39, dilanjutkan magang setahun, jadi sekitar usia 40 tahun sudah bisa mengajukan pengangkatan sebagai notaris.

  234. mas dito mau curhat sikit sekalian minta pendapat mas dito ,sy mahasiswa tamatan hukum s1,sudah 3 bulan sy tmat saat ini sy bntu” abng saya buka toko acc hp yg kebetulan baru kami rintis dengan modal keluarga,sy sedikit galau nih(curhat sikit) mau tya selain jadi notaris gelar Mkn bisa untuk apa aja mas,kolo lamar kerja di perusahaan gitu Mkn bisa di tempatin dimana ya mas? trus untuk biaya pelantikan notaris mahal gak mas?
    galau nya gni mas saya di di hdapin 2 pilihan, utk nerusin fokus bersama sm abng saya untuk jualan di toko,ato lanjut kuliah notaris.
    trus saya punya pemikiran gini mas ” kalau lah saya kelak jadi notaris” yg saya pikirin masalah biaya mas, blm lagi biaya pelantikan ,pasti mahal, bicara masalah honor sy berpikir gini gan “blm lagi ntr penempatan awal nya di daerah” yg prosek nya kurng menguntungkan” ,persaingan dengan notaris notaris di 1 wilayah yg sudah lama berdiri,soal nya saya ada abang sepupu sy dia sudah buka kantor notaris yg saya liat dia di tempatin di luar plosok kota medan tapi masuk wilayah medan keliatan sepi,kbtulan sy pernah kerja sm dia tapi tdk di bid notaris tapi di usaha smpingan dia server plsa ,yg sy perhtikan mungkin ada yg bikin perjajian sewa menyewa tapi mungkin dlam 1 bulan mungkin hanya 3 berkas terkdng 2 ,berkas, ato pun notaris notaris yg bertebaran di kota medan keliatan sangat sepi “,saya berpikir sy takut gan bagiamana kelak hal itu juga sejalan dengan saya,alangkah sia sia nya kerja keras,biaya dan wktu untuk melanjut study saya ke notaris
    sori pnjng lebar
    mohon masukn dan pemikiran dari mas dito tentang hal ini bgaimana cara menyikapi nya 🙂 thx mas

    • Kalau soal penempatan di perusahaan, lulusan MKn kan bisa saja dianggap sebagai sarjana hukum biasa, jadi paling ditempatkan di bagian legal atau HRD. Atau di bagian mana saja sih, kan sarjana hukum enaknya begitu, ditaruh di bagian mana saja bisa. Tinggal ditraning sebentar juga sudah bisa kerja.
      Tentang antara memilih sekolah lagi atau konsentrasi usaha, kan kalau kuliah MKn, yang mana termasuk kuliah S2, kuliahnya sudah tidak full-time seperti S1, jadi pagi-siang bisa kerja atau jaga toko, sore-malam kuliah.
      Biaya pengangkatan tidak keterlaluan mahalnya kok. Biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sekitar 1juta, biaya pengambilan sumpah juga kurang lebih segitu, jadi total-total sekitar 2juta kalau hanya untuk pengangkatan sebagai Notaris.
      Soal prospek, ya itu yang agak sulit, saya sendiri juga masih sepi klien, karena baru juga 2 tahun lebih sedikit jadi notaris. Tapi ya sama seperti usaha apa saja pasti begitu kan? Awalnya pasti sepi. Bukan usaha franchise saja belum apa-apa sudah diwanti-wanti, siap-siap rugi di beberapa tahun pertama.
      Lagipula, gelar MKn itu kan akan terus melekat sama Chandra, jadi kalau pun begitu lulus MKn Chandra tidak langsung minta pengangkatan, tapi mau melanjutkan usaha keluarga dulu, atau berkerja di perusahaan dulu, itu juga tidak apa-apa. Nanti kalau sudah banyak kenalan dan koneksi di dunia bisnis, baru minta pengangkatan, dan koneksi-koneksi itu yang akan jadi klien Chandra. Begitu juga bisa kan?
      Enaknya notaris kan di situ, kita bisa fleksibel kapan akan minta diangkat jadi notaris, karena usia maksimal diangkat jadi notaris adalah 65 tahun. 🙂

    • Mas Chandra yg bersemangat jd notaris-ppat,sy agus purwanto,posisi sy saat ini krywn not-ppat d wilayah solo.sy jg sdh S1 hukum,pengin sekali jd not-ppat,tp krn ada mslh klasik maka sampai saat ini sy msh jd krywn. Jgn berkecil hati tentang kerjaan not-ppat.d sini sy sempat pegang/handel 12 developer untuk 15 komplek perumahan.akta notariil d kantor kami sering hampir menyentuh angka 1000/bln.jd jgn berkecil hati sperti tulisan anda td.kalaupun misalkan d wilayah anda termasuk sepi,yg sy tahu not-ppat bs mengajukan pindah/mutasi wilayah kerja.jd misalkan mas Chandra sdh jd not-ppat tp kebetulan berkantor d wilayah yg tergolong sepi maka anda bs mengajukan mutasi (tentunya ada teknis tersendiri terkait mutasi wilayah kerja) sesuai view anda d wilayah lain yg lebih menjanjikan.semoga tulisan sy ini menjadi jwbn keragu-raguan anda dan membangkitkan semangat anda.

  235. @ Mas Dito yg baik hati dan pastinya cakep 🙂
    mas, saya mahasiswa hukum dan berencana masuk S2 UI kenotariatan..
    yang mau saya tanyakan, tahap test masuk UI bidang kenotariatan itu test nya apa2 saja..?
    judul buku contoh soalnya (seperti yg mas katakan diatas) apa ya..? barangkali bisa saya beli melalui internet, karena maklum saya dari luar jawa, jadi tidak memungkinkan bagi saya untuk ke UI hanya sekedar beli buku contoh soal nya..

    Yaaa disini saya cuman ingin menanyakan bagaimana soal2 test masuk nya… contoh2 aja,, misal yang berhubungan dengan Fisika ada juga (bisa2 aja kan, soalnya saya buta msalah test masuk ini)

    Mohon pencerahannya mas DIto… Terimakasih

    • Whaxxx? Fisika? Notaris disuruh belajar fisika, yang ada otaknya meleleh keluar lewat telinga. Hahahahaha…. 😀
      Ujian masuk ya? Standarnya sih biasanya ujian Bahasa Indonesia, Bahasa Inggis, Hukum Perdata, Hukum Perusahaan, Hukum Agraria, dan tentu saja ada psikotes dan tes Potensi Akademik (seperti kalau ikut ujian PNS). Gak ada ujian-ujian yang aneh-aneh kok, paling ada beberapa universitas yang mengadakan ujian wawancara, tapi itu juga biasanya cuman ngobrol-ngobrol tentang latar belakang si mahasiswa.
      Mungkin bisa belajar pakai contoh-contoh soal ujian PNS yang biasa di jual di toko-toko buku kalau pas musim ujian PNS.
      Tentang ilmu-ilmu alam gak di tes lah, kita makhluk-makhluk hukum kan paling tulalit kalau diajak bicara tentang ilmu alam, apalagi kalau yang rumus-rumusnya banyak seperti fisika, kimia, n matematika, beneran seperti ngedengerin bahasa planet. Hahaha…

      • Oh, hampir kelupaan satu, Hukum Dagang juga diuji.

        Tapi kalau di UI denger-denger sekarang sudah tidak ada ujian tentang hukum-hukum itu, jadi ujiannya hanya Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, psikotes dan Tes Potensi Akademik.

  236. Hallo…mas dito , salam kenal aq tati S1 hukum th 2007 ,sebelumnya thanks utk info nya ,Alhamdulillah apa yg selama ini ingin aq ketahui semuanya hampir terjawab sudah ..tinggal satu hal lg yg ingin aq tanyakan yaitu seandainya kita mencari lokasi magang tersebut diluar wilayah dimana kita kuliah kira2 bsa tdk ya mas..? misal aq kuliah di jakarta tp aq cari lokasi magangnya di kantor notaris di daerah asalku misalkan cirebon…mohon di balas ….haturnuhun ya mas dito…

    • Bisa saja kok, gak masalah. Selama bener magangnya di kantor Notaris lho ya. Jangan di kantor PPAT yang bukan notaris (beberapa Camat ada yang juga merangkap sebagai PPAT, tapi mereka bukan notaris). Soal wilayah magangnya, gak masalah kok. Anak asli Palangkaraya, kuliah notaris di Surabaya, lalu nanti selesai kuliah menjalani magang di Palangkaraya ya tidak apa-apa. Yang penting kan notaris yang kita magangi nanti memberi surat keterangan bahwa kita sudah magang di kantor dia selama 1 tahun atau lebih.

      • Salam kenal Mas sy di surabaya & mau minta tlg info donk biasanya di UI apa ada penerimaan notariat uutk bln2 september oktober gitu ? Krn sy br luluss nih trus judicium na baru awal september jd ijasah nya keluar bln oktober, lha biar ga kelamaan pingin nya lgs kuliahh notariat. Thhx ўªªªª¨нH≈;;)

      • Salam kenal. ..tulisannya sangat bermanfaat sekali…saya notaris di Denpasar Bali…

  237. Mas Dito,saya Vincentia.. Tahun ini saya mau melanjutkan studi di Magister Kenotariatan. Tapi di Universitas Sriwijaya,di Palembang. Bisa di bantu dg contoh2 soal ujian masuk magister kenotariatan nya mas? Atau blog2 yg provide contoh2 soal serta kunci jawabannya? Tolong di bantu ya mas kalau masih simpan data2 atau soal2 nya.. Bisa di email ke email ku vincentiakhu@yahoo.com .. Makasih Mas Dito.. Tuhan memberkati..

  238. salam kenal,, mas dito, saya udah daftar di pendaftaran UI,
    lagi nunggu untuk tes,,
    pertanyaan saya,, kalo saya tidak bisa bahasa inggris, apa saya bisa jdi Mahasiswa Kn?
    jawab di email saya saja ya,, makasih.. 🙂

  239. untuk s1 akreditasi C bisa gak ngelanjutin M.Kn

  240. Salam kenal Mas Dito. Informasi nya memuaskan sekali. Masih sering ke kampus ngga mas? Ato udah berdiri sendiri? Bakal banyak berguru sama mas ntar kalo saya udah mulai kuliah di UI. Masuk UI juga berkat baca infonya mas Dito nih. Makasih mas. 🙂

  241. hai mas dito, seneng uda nemu dan baca tulisannya.. uda ksh pencerahan ke saya.. soalny bingung mau ambil MH ato MKn.. 🙂

  242. Saya mohon bantuan mas buat paparin kira-kira brpa biaya yg perlu disiapkan utk menyelesaikan mkn ,.trims

  243. Thanks infonya.

    Aku lulus S1 dan emang rencana ambil s2 notariat.. Tp bngung mau dimana.. Ugm kayaknya oke.. Tpi tes masuknya susah gak yahh.. .. Jadi ngeri..hhihi

  244. makasi infonya.. sangat membantu ^_^v

  245. Sorry om saya mau tanya klw bukan dari s1 huku bisa ga ambil s2 advokasi atau ppat.

  246. news info..!!!Masa Magang Notaris Akan Diperpanjang menjadi 2 thn .source : hukum online. buruan yg pengen jd notaris agar cepet selese kuliahx sebelum RUU ini di undangkan,,, (thks mas dito atas lapak na n ijin nyimak)

  247. mas dito,persentase mhsw yg diterima banyak ga dari yg tes? Sy pngn bgt kuliah MKn tp ga pede diterima atau nggak soalnya sy dr fkltas hkm uncen di papua akreditasi masih c. Mksih

  248. kak dito,pengen nanya nih…Aku sekarang sma kelas 3 JURUSAN IPA. Kayaknya kepengen ambil hukum n jadi notaris nih..Kira2 enaknya dan ga enaknya jadi notaris apa??? trs soal gaji,kira2 per bulan sekitar brp ya?

  249. masih lanjut….kayaknya sayang juga ngelepas IPAnya. Bingung nih antara hukum or teknik sipil…gimana yach

  250. Bang q msih smester awal? lebih utama klau udh smter 5 . q pgen cita-cita notaris lebih baex ambil konsentrasi apa eaa???

  251. Trimakasih banyak untuk info yg sangat bermanfaat ini mas ditoooooo, oh ya mas…untuk yang S1 nya dari Sarjana Hukum Islam, bisa ga ya mas melanjutkan S2 kenotariatan? makasih…di tunggu ya mas infonya….

  252. Malam mas Dito

    Istri saya berencana melanjutkan S2 Magister Kenotariatan UI dan sudah ada pengalaman kerja selama 6 tahun di notaris bahkan sampai sekarang masih bekerja di notaris, berapakah estimasi biaya yang dibutuhkan untuk tahun 2013 untuk melanjutkan S2 MKn ? dan apakah kemungkinannya bisa diterima di UI jika S1 istri saya di Univ Swasta ?

    Terima Kasih

  253. luarrrrrrrrrrrrrrr biasa membantu, terima kasih infonya. Salam zuper mase! hehe

  254. kalo di makassar skolah notaris nya apa?

  255. mas, kalo lulusan SHi bisa masug kenotariatan gag?

  256. mas dito gimana kabar nya skrg ? saya doakan makin sukses yah mas 😀
    hari ini adalah hari pengumuman seleksi masuk S2 UI,,
    daaaaaaaaaann jeng jeng jeng saya tidak lolos hiks hikss hiksss,,
    padahal saya ingin sekali lanjutin kuliah di jurusan M.Kn. :”)

  257. kenalin mas, nama saya jonatan clement dari fakultas hukum unbraw mlang… saya msh baru smester awal se mas..
    yg mau saya tanya…
    1. kerjanya notaris itu ngapain aja mas? saya kepingin jadi notaris, soalnya denger” katanya kerjanya enak, tinggal tandatangan” gitu, tau” dapet duit.. nah tapi saya masih buta tentang kerjanya notaris itu berhubungan dengan apa saja.. saya masih ragu mas dg keputusan saya ini.. terus nanti waktu konsentrasi, sebaiknya saya pilih hukum perdata ya mas? tolong jelasin yang detail ya..
    2. tentang formasi notaris itu gimana mas? aq ngeliat di malang aja, udah banyak banget notaris. aq takut peta persaingannya nnti semakin ketat. aq juga masih pengen tinggal di malang aja mas. ga kepingin di luar kota. gimana pendapatnya mas?

    3. terus nanti yang bakalan jadi hambatan apa mas? selain kuliah MKn nya ya.. test masuk Mkn nya? atau test kode etiknya?

    4. terus tentang ppat mas.. ppat itu harus ikut pendidikan dulu? berapa lama? berapa biaya?

    4. terus seorang notaris boleh ngga ngerangkap kerjaan gitu? misalnya aja selain jadi notaris, juga jadi dosen, atau kerja di perusahaan, atau buka toko sendiri gitu? jadi anggapannya buat sambilan gitu lah mas..

    tolong dijawab ya mas… butuh pencerahan ini.. help..helpp…

    maaf ya mas, saya tanyanya banyak banget.

    thanks…

  258. kenalin mas, nama saya jonatan clement dari fakultas hukum unbraw mlang… saya msh baru smester awal se mas..
    yg mau saya tanya…
    1. kerjanya notaris itu ngapain aja mas? saya kepingin jadi notaris, soalnya denger” katanya kerjanya enak, tinggal tandatangan” gitu, tau” dapet duit.. nah tapi saya masih buta tentang kerjanya notaris itu berhubungan dengan apa saja.. saya masih ragu mas dg keputusan saya ini.. terus nanti waktu konsentrasi, sebaiknya saya pilih hukum perdata ya mas? tolong jelasin yang detail ya..
    2. tentang formasi notaris itu gimana mas? aq ngeliat di malang aja, udah banyak banget notaris. aq takut peta persaingannya nnti semakin ketat. aq juga masih pengen tinggal di malang aja mas. ga kepingin di luar kota. gimana pendapatnya mas?

    3. terus nanti yang bakalan jadi hambatan apa mas? selain kuliah MKn nya ya.. test masuk Mkn nya? atau test kode etiknya?

    4. terus tentang ppat mas.. ppat itu harus ikut pendidikan dulu? berapa lama? berapa biaya?

    4. terus seorang notaris boleh ngga ngerangkap kerjaan gitu? misalnya aja selain jadi notaris, juga jadi dosen, atau kerja di perusahaan, atau buka toko sendiri gitu? jadi anggapannya buat sambilan gitu lah mas..

    tolong dijawab ya mas… butuh pencerahan ini.. help..helpp…

    maaf ya mas, saya tanyanya banyak banget…

    thanks…

  259. halo, saya ingin bertanya/ bagaimana kalow saya seorang S1 manajemen bisnis, jika ingin menjadi seorang notaris, apakah harus menempuh pendidikan S1 hukum terlebih dahulu atow bisa langsung mengambil S2 kenotariatan?

  260. halo mas Dito. , saya ingin bertanya. bagaimana kalow saya seorang S1 manajemen bisnis, jika ingin menjadi seorang notaris, apakah harus menempuh pendidikan S1 hukum terlebih dahulu atow bisa langsung mengambil S2 kenotariatan?

  261. Tq infonya,usia ngak jadi masalahkan utk sekolah lagi…..

  262. wah, redaksi blognya mudah dicerna dan simple buat yang baca, thanks mas dito sudah memberikan pengarahan yg berbaharga ini sebagai gambaran kelak menjajali perkuliahan s2 notaris, hehehe. saya s1 hukum bisnis umm lulus tahun 2008, niat sy kuliah hukum memang ingin menjadi notaris karena ortu ridho nya di situ bukan advokat, hehehe. insya Allah, dalam waktu dekat bisa melanjutkan kuliah s2 notaris, aamiin… pengalaman kerja legal 4 th di perusahaan lumayanlah buat nambah-nambah pengetahuan terkait notaris, pengennya sih kerja sambil kuliah tp lumayan cuappee yah, hehee… siippp deh, sukses selalu buat mas dito semoga makin banyak klien2 berdatangan, cayooo ^_^

  263. abang dito mw tanya nc,gw kn lulusan hukum pidana UIN jogja,so gelar ane S.HI,kra2 bs g th ambil pasca Mkn??mhn jwbnnya

  264. Diklat Sabh jangan lupa ya….salam sukses.

  265. Mas dito kurus , heheh.. kalo tiap tahunya kira kira berapa persen yang diterima di mkn ui ?? perbandingan mahasiswa yang daftar dengan yang diterima ??

  266. Hallo mas dito, salam kenal, sy saat ini masih bekerja disalah satu unit BUMD, yg ingin ditanyakan adalah ketika gelar MKn sdh diperoleh apakah ketika magang dikantor notaris sy harus non aktif di unit kerja sy.

  267. mas Dito saya lulus S1 tahun 1987 . Tahun ini berencana mau ikut test di UI . ketuaan nggak,saya ibu rumah tangga.

    • mbak nana gak ada yang terlambat saya baru daftar sekarang bahkan ada yang sudah umurnya 50an taun

  268. Mas dito,aku mau tanya.aku sekarang aku kuliah di usni semester 4 jurusan ilmu komunikasi.kira-kira kalo aku ada mau ngambil s2 hukum masih bisa gak ya?soalnyasaya sudah terlanjur masuk fak komunikasi.saat ini saya juga bekerja,kuliah dan sudah berkeluarga.sedangkan umur saya sekarang sudah 26 tahun,apa tidak terlalu tua untuk melanjutkan s2.mohon pencerahannya.terimakasih

  269. […] Sumber […]

  270. Thankyou infonya 🙂

    Oh ya, apakah kita bisa pilih mau UI lokasi di Salemba?

  271. Betul g ada bimbingan persiapan buat test masuk notariat UI ?

    • Bener kok. Yang paling terkenal itu bimbel yang diadakan oleh Alwesius. Info nomor teleponnya ada di komen-komen sebelumnya.

  272. kalo S1 bukan jurusan hukum, bagaimana caranya bisa ambil S2 Kenotariatan ? ada semacam matrikulasi gitu ndak di UI ?

    • Caranya ya harus kuliah S1 Hukum, Mas. Karena kalau mau ambil S2 Kenotariatan harus lulusan Fakultas Hukum.

  273. Mas dito, aku mw tanya aku lulusan smk jurusan akuntansi dan sekarang aku bekerja di notaris gmna caranya belajar tentang hukum notaris ? apa aku harus kuliah ambil jurusan hukum ? mohon penjelasannya ? Terima kasih …….

    • Iya, Mbak. Harus kuliah hukum dulu baru nanti kalau lulus melanjutkan ke S2 Kenotariatan. Tapi Mbak kalau sudah jadi S.Ak .kenapa tidak melanjutkan jadi Ak.P. saja Mbak?

  274. salam kenal mas dito,salut saya sama mas dito nih,mau bagi2 ilmu, smoga kantornya mas dito bisa mendapatkan rejeki yg mas dito harapkan, aamin.mas mau nanya bentuk format surat permohonan menjadi anggota alb bisa,saya sudah lulus 7 th yg lalu dari mkn baru sekarang niat jadi notaris,hehehehe, terima kasih atas kesediaan mas dito membantu

  275. Thanks atas imformsix,,,dgn adax imfrmsi ini aku bs tau cr utk mnjdi seorng notaris,,,,smoga keinginan ku bs tercpai mnjdi seorang notaris,,,

  276. mas dito,,,aq mau bertax,,,aq pux ttgga yg skrng dia sdh pux kntor notris sendiri,,,,setau sy slma kuliahx dia baxakan di rumah sm di tmpt kuliahx,,ntah dia kuliahx di mn atau d mn aq ngk tau,,,,tp tiba2 skrng ini dia sdh buka kntor notaris sendiri,,,,nah pertxaan sy,,sistim kuliah apkah kira2 yg di ambil x ,,?dan apkah mungkin ad sistim nembak pke uang shingga dia lulusx cpat,,,

    • Untuk kuliah notariat jaman sekarang dengar-dengar sudah ada yang program kuliah Sabtu & Minggu, jadi hari biasa bisa kosong. Mungkin tetangganya dulu kuliah ambil program itu, makanya hari biasa bisa di rumah. Kalau di Surabaya, univ yang menawarkan program Sabtu Minggu seperti itu ada di Univ Narotama.

  277. Kak mau tanya.. Kalau lagi kuliah bisa sambil kerja gak di kantor advokat? Semester brp ya biasanya?

    • Seharusnya sih bisa saja. Dari dulu program notariat selalu menyediakan jam kuliah sore & malam kok, jadi untuk orang yang sudah berkerja siangnya bisa berkerja, dan malamnya kuliah.

  278. suka banget sama tulisan ini…dapat pencerahan buat jadi notaris,,,thx berat yahh…

  279. mantap ulasannya Bang. Saya Ada rencana jadi Notaris. semoga tercapai.

  280. Kak, tulisannya persis sama http://israilrahmatullah.wordpress.com/2013/06/19/langkah-menjadi-notaris/#more-211

    • Iya. Itu di comment dia di atas Mas Rahmatullah sudah memberitahu saya kalau dia mau pasang tulisan ini di blog dia bulan Juni kemarin.

  281. kak aku bru lulus SH nopember kmrn & mau lanjut MKn. bahasa inggris penting banget ga kak buat kuliah notaris???

  282. Mending jd advokat, kl ntaris pengangkatan di plosok dlu 3 thn krn formasi yg skitar kota besar sdh pnuh

  283. sebelum kuliah kalo kita kerja dulu di kantor notaris apakah di hitung

  284. Mas Dito,mau nanya,waktu dulu mas slsai ujian masuk,ada ujian wawancaranya nggak?kalau ada pertanyaannya apa aja?soalny dikampus tmpt aku mau daftar magister kenotariatan..ada ujian wawancaranya..

  285. saya msh kuliah hukum s1…masih bingung mau notaris or advokat…

  286. thx infonya ya mas meskipun gak ngeh ngeh bgt krn masih 3SMP yg gak terlalu paham hukum haha tapi tetep thx atas infonya^^~

    • Terima kasih 🙂

  287. Terima kasih bagus dan jelas, keren banget, salam sukses

    • Terima kasih 🙂

  288. Mas Dito, menurut mas lebih baik mana sistem pengajaran untuk kuliah notariat di universitas negeri atau di swasta mas… terlebih untuk kuliah notariat waktu weekend, sabtu-minggu saja…karena ada salah satu univ swasta yang mengadakan kuliah weekend saja, namun jumlah pertemuan antara dosen-mahasiswa dipadatkan… misal untuk satu mata kuliah hanya dalam 2-3 kali tatap muka saja, jadi satu hari (3-4 jam per tatap muka) untuk satu mata kuliah … gimana menurut mas Dito… mendingan pilih yang swasta (pemadatan materi dan jam kuliah) atau negeri (week end tapi pertemuan satu mata kuliah bisa sampai 12 kali tatap muka)… karena jelas materi yang disampaikan lebih bagus yang lebih banyak tatap muka… dan apakah kelimuan yang didapat waktu kuliah amat sangaat berpengaruh ketika praktek jadi notaris nanti…? mohon pencerahannya ya mas… Terima KAsih

    • Kalau pendapat saya pribadi, untuk ilmu kenotariatan akan jauh lebih baik kalau kuliah rutin seperti kuliah biasa. Bukan apa-apa, tapi ilmu kenotariatan itu kan ilmu praktek, jadi lebih banyak latihan dan membiasakan diri membuat akta. Kalau hanya teori-teori hukumnya saja kan kita bisa belajar dari buku, tapi teknik pembuatan akta dan teknik menjalankan jabatan notaris itu sangat tergantung kepada kita yang membiasakan diri dalam menjalankannya. Kalau kuliahnya hanya teori dan hanya weekend — apalagi weekend yang waktunya dikorting-korting pula — akan berefek pada saat kita sudah praktek sendiri nantinya. Karena notaris kan praktek sendirian, jadi kita susah kalau mau minta informasi atau bantuan. Sekali-sekali teman mungkin mau membantu, tapi kalau terus menerus ya mereka akan sebel juga kan?

      Jadi pilih kuliah di tempat yang prakteknya banyak. Memang akan sangat berat menjalaninya apalagi kalau kuliah sambil berkerja. Tapi akan jauh lebih baik daripada kebakaran jenggot pas sudah praktek nantinya.

  289. kl lulusan SHI bs gak msuk MKn?

    • Wah, ini saya juga kurang info. Mungkin lebih baik tanya ke universitas yang bersangkutan.

  290. makasiih mas penjelasannya luar biasa berguna bgt nih, sy lulusan s2 komunikasi bisnis UNPAD, eh malah skr sgt berminat jd notaris, krn nenek sy dosen notaris UI (ibu darwani). kalau sy ambil s1 hukum di swasta dan lanjut s2 notariat dgn usia skr 26 thn gimana ya mas? msh pantes ga ya mas? kl blh mnta saran s1 hukum swasta yg bagus di jkt univ.mana ya? makasiih mas dito dtunggu reply nya

    • Ealah, cucunya Bunda Darwani! Bagaimana kabar Bunda, Mbak? Dulu kalau kuliah praktek membuat akta pertanahan Bu Darwani itu bener-bener primadona di UI. Prof Budi Harsono saja kalau sudah tentang praktek pertanahan pasti manggut-manggut mendengarkan penjelasan Bu Darwani.

      Soal usia gak masalah kok, Mbak. Teman-teman seangkatan saya dulu banyak yang sudah bapak-bapak atau ibu-ibu kok, dan mereka sekarang sudah pada jadi notaris semua. Malah kalau notaris kana ada usia minimal 27 tahun, jadi malah semakin berumur waktu mulai kuliah, malah makin enak nantinya karena pas waktu memohon pengangkatan tidak perlu menunggu cukup umur dulu.

      Kuliah S1 Hukum di Jakarta yang bagus dengar-dengar ya masih 3 Universitas favorit: Trisakti, Tarumanagara, dan Atma Jaya. Tinggal pilih mana yang Mbak mau. Hehehe… Tapi kalau saya boleh menyarankan, kalau memang niat jadi Notaris lebih baik Tarumanagara karena disitu hukum bisnis dan perdatanya paling menonjol. Hanya sedikit mahasiswanya yang membuat skripsi bidang hukum pidana (saya salah satunya hehehe…)

      Salam-salam untuk Bunda Darwani ya. 🙂


Tinggalkan Balasan ke deci Batalkan balasan

Kategori